28 Desember, 2009

Islam Mengatakan : Let's Go Green

Islam Mengatakan : Let's Go Green
Sabtu, 04-10-2008 08:23:43 oleh: Ritapunto
Kanal: Opini

Krisis lingkungan yang terjadi saat ini adalah karena ketidakmampuan manusia dalam membatasi perilaku konsumtifnya sehingga mengeksploitasi alam secara gila-gilaan, ditambah berkembangnya paham materialisme, kapitalisme dan pragmatisme dengan dalih percepatan pembangunan, sains dan industri. Krisis ini sebenarnya bersumber pada kesalahan cara pandang manusia terhadap dirinya, alam, dan tempat manusia dalam keseluruhan ekosistem, sehingga Kesalahan ini menyebabkan kesalahan pola perilaku manusia memandang hubungannya dengan alam.

Seorang muslim seyogyanya mencari jawaban pada Qur'an dan Sunnah atas krisis lingkungan yang sedang terjadi. karena Qur'an dan Sunnah mengatakan 'let's go green' dengan bahasanya yang indah. Mari kita simak riwayat beberapa hadist di bawah ini dengan terlebih dahulu membaca kutipan Qur'an:

Al-Qashash (28): 77
“.......dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Ar-Ruum (31): 41
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Al-Baqarah (2): 205
“Dan apabila ia berpaling (dari mukamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan"

Dari kutipan ayat diatas jelas tersirat bahwa Allah tidak menyukai manusia yang senang membuat kerusakan di muka bumi, baik di darat maupun di lautan. Bahwasannya bumi diberkahi kehidupan untuk bisa diambil manfaatnya adalah benar adanya tetapi bukan diambil dengan cara dirusak apalagi dieksploitasi secara serakah--perbuatan ini sepertinya memiliki implikasi hukuman di akherat. (hanya Allah yang tahu hukumannya apa?) Kemudian kita simak beberapa hadist, seperti ini bunyinya:


"Aku mendengar Rasulullah s.a.w. membisikkan pada telingaku ini, yaitu: Barangsiapa menanam sebuah pohon kemudian dengan tekun memeliharanya dan mengurusinya hingga berbuah, maka sesungguhnya baginya pada tiap-tiap sesuatu yang dimakan dari buahnya merupakan sedekah di sisi Allah." (Riwayat Ahmad)

Pahala seseorang yang menanam tumbuhan akan berlaku selama tumbuhan itu hidup dan memberikan kemanfaatan bagi seluruh mahluk di dunia ini.

Rasulullah bersabda:
"Tidak seorang muslim pun yang menanam tanaman atau menaburkan benih, kemudian dimakan oleh burung atau manusia, melainkan dia itu baginya merupakan sedekah." (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Di kesempatan lain, beliau bersabda:
"Tidak seorang muslim pun yang menanam tanaman, kecuali apa yang dimakan merupakan sedekah baginya, dan apa yang dicuri juga merupakan sedekah baginya dan tidak juga dikurangi oleh seseorang melainkan dia itu merupakan sedekah baginya sampai hari kiamat." (Riwayat Muslim)


Hadis tersebut menegaskan bahwa pahala itu akan terus berlimpah pada penanam tumbuhan selama tanaman atau benih yang ditaburkan itu dimakan atau dimanfaatkan, sekalipun yang menanam dan yang menaburkannya itu telah meninggal dunia; dan sekalipun tanaman-tanaman itu telah pindah ke tangan orang lain.


Para ulama berpendapat ada enam golongan sedekah yang manfaatnya akan terus mengalir meski manusia sudah meninggal:

sedekah jariah,

ilmu yang bermanfaat,

anak saleh yang mendoakan orang tua,

tanaman, biji yang ditaburkan, dan

binatang (kendaraan) yang disediakan untuk mempertahankan diri.
Diriwayatkan, ada seorang laki-laki yang bertemu Abu Darda' yang sedang menanam pohon pala. Laki-laki itu bertanya:

"Hai Abu Darda'! Mengapa engkau tanam pohon ini, padahal engkau sudah sangat tua, sedang pohon ini tidak akan berbuah kecuali sekian tahun lamanya. Maka Abu Darda' menjawab: Bukankah aku yang akan memetik pahalanya kelak, di samping untuk makanan orang lain?"

Demikianlah Islam mengajak umatnya untuk mencintai lingkungannya, ekologi dan harmonisasi alam supaya Allah tidak murka, adapun perbuatan yang menjaga keberlangsungan ekosistem tetap sempurna, merupakan sedekah dan tiap-tiap sedekah memiliki pahala. Sungguh indah islam mengajarkan kehidupan kepada umatnya yang mau berpikir.

wallahu alam bishowab

Bekasi, Oktober 2008

Sumber: http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10904

Tidak ada komentar:

Mushollah BaitusSyakuur 1430 H

Mushollah BaitusSyakuur 1430 H
Tampak dari samping pintu utama