Ingin infak atau sodaqoh dalam pembangunan dan penyelenggaraan kegiatan di Baitussyakuur silakan transfer ke Bank Syariah Mandiri No Rek : 168 701 2244 a/n Iwan Kuswandi
31 Desember, 2009
Pengakuan Kemerdekaan RI - yg pertama dari Palestina
Pengakuan Kemerdekaan RI - yg pertama dari Palestina
--------------------------------------------------------------------------------
Apalah arti proklamasi kemerdekaan suatu negara tanpa pengakuan dari negara lain ... hanya akan dianggap sebagai suatu pemberontakan dan masalah dalam negeri suatu negara ...
Pengakuan kedaulatan RI pertama kali bukanlah dilakukan oleh negara-negara Barat, apalagi Amerika Serikat yang sering mengklaim dirinya sebagai promotor kebebasan dan jaminan hak asasi manusia.
Ketika Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan RI di Jakarta pada 17 Agustus 1945. Dunia belum mengakuinya. H. Agus Salim pun menggalang dukungan ke Negara-negara di Timur Tengah. Namun, saat itu belum juga mendapat dukungan yang signifikan. Dan saat itu, Palestina tampil sebagai Negara pertama kali yang mengakuinya.
Ketika tidak ada suatu negara dan pemimpin dunia yang berani memberi dukungan secara tegas dan terbuka terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia, maka dengan keberaniannya, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini mufti Palestina menyampaikan selamat atas kemerdekaan Indonesia. Selain itu, beliau pun mendesak agar Negara-negara Timur Tengah mengakui kemerdekaan Indonesia sehingga berhasil meyakinkan Mesir dan kemudian diikuti oleh Suriah, Irak, Lebanon, Yaman, Arab Saudi, dan Afghanistan
M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, di dalam bukunya yang berjudul Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri, Penerbit Bulan Bintang Jakarta, 1980, hal. 40, menjelaskan tentang peran serta, opini dan dukungan nyata Syekh Muhammad Amin Al-Husaini secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia:
“Sebagai contoh, pada 6 September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini (melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia ke dua) kepada Alam Islami, bertepatan ‘pengakuan Jepang’ atas kemerdekaan Indonesia.
Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari berturut-turut, kami sebar-luaskan, bahkan harian “Al-Ahram” yang terkenal telitinya juga menyiarkan.”
Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai mufti Palestina juga berkenan menyambut kedatangan delegasi “Panitia Pusat Kemerdekaan Indonesia” dan memberi dukungan penuh.
Syekh Muhammad Amin Al-Husaini adalah seorang ulama yang kharismatik, mujahid, mufti besar Palestina begitu kuat mendukung kemerdekaan Indonesia, walaupun pada saat itu beliau sedang berjuang melawan imperialis Inggris dan Zionis yang ingin menguasai kota Al-Quds, Palestina.
"Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia!" M. Ali Taher (Pemimpin Palestina).
Suatu hari Muhammad Ali Taher menarik M. Zein Hassan ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia (wadah perjuangan diplomasi revolusi kemerdekaan Indonesia di luar negeri) ke Bank Arabia, mengeluarkan semua uangnya yang tersimpan di bank itu dan kemudian memberikannya kepada ketua Panitia Pusat tanpa meminta tanda bukti penerimaan. (Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar negeri, hal 247)
Peristiwa bersejarah tersebut tidak banyak diketahui generasi sekarang, mungkin juga para pejabat dinegeri ini. Sehingga tidak mengherankan ada suara yang sumir, minor, bahkan sinis ketika ada anak negeri ini membantu perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka, membebaskan tanah airnya dan masjid Al-Aqsha dari belenggu penjajah Zionis Israel.
Sumber :
Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri, Penerbit Bulan Bintang Jakarta, 1980, diberi kata sambutan oleh Moh. Hatta (Proklamator & Wapres pertama RI) , M. Natsir (mantan Perdana Menteri RI), Adam Malik (Menteri Luar Negeri RI ketika buku ini diterbitkan), dan Jenderal (Besar) A.H. Nasution
29 Desember, 2009
Kesaksian Ulama Dunia Terhadap Hasan al Banna & Sayyid Qutb
Kesaksian Ulama Dunia Terhadap Hasan al Banna & Sayyid Qutb
« pada: 18 September 2006, 09:29:36 pm »
http://myquran.org/forum/index.php/topic,7677.0.html
(Farid Nu’man, SS. Dari majalah Tsaqif Edisi 17 dan 18 aug-sep 06)
Mereka sering mengatakan 'Para ulama telah memperingatkan manusia agar hati-hati atas kesesatan tokoh tokoh Ikhwan.' Pertanyaannya, ulama mana yang dimaksud? Kita dapatkan justru Syaikh bin Bazz (mantan Mufti Kerajaan Saudi Arabia dan ketua Hai'ah Kibaril Ulama), Syaikh al Albany, Syaikh Abdullah bin al Jibrin, Syaikh Shalih al Luhaidan, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Alu Asy Syaikh (saat ini menjadi ketua Hai'ah Kibaril Ulama menggantikan Syaikh bin Bazz), Syaikh Abdullah bin Hasan al Qu'ud, mereka memberikan kesaksian positif terhadap tokoh-tokoh Ikhwan, sebagaimana yang akan kami beberkan. Mereka -kecuali Syaikh al Albany- adalah Para ulama besar yang berada dalam jajaran Hai'ah Kibaril Ulama (Organisasi Ulama Besar) Kerajaan Saudi Arabia, yang telah menjadi rujukan mapan kaum salafiyyin.
Biasanya jika di luar kelompok mereka (salafy) mengutip pendapat ulama- ulama salafy masa kini, mereka akan mengatakan, "Ahli bid'ah biasanya mengutip perkataan ulama Ahlus Sunnah yang cocok dengan hawa nafsunya saja." Ini adalah ucapan sinis dan fanatis buta. Siapakah yang melarang-larang manusia mengutip perkataan ulama yang objektif dan jujur? Sayangnya mereka juga melakukan hal yang sama; yakni hanya mengambil ucapan ulama yang sejalan dengan pemikiran mereka saja. Jangan harap anda menemukan mereka mengutip ucapan ulama lain, seperti Al Maududi, Al Banna, Al Qaradhawy, keluarga Quthb, Salman al Audah, Aidh al Qarny, kecuali untuk dicari dan dikoleksi kesalahannya. Allahul musta'an!
Perlu ditegaskan, kata 'mereka' yang kami maksud bukanlah para ulama salafy rabbany yang amat kita cintai dan muliakan, 'mereka' di sini adalah orang yang mengklaim dirinya paling Ahli Sunnah, paling salaf, paling benar, paling cerdas dalam istid/al (pengambilan dalil), dan paling .. paling .... Menurut pengakuannya, mereka adalah penuntut ilmu, bukan ulama. Mereka' pun tidak mewakili semua, sebab masih banyak di antara mereka yang moderat, rendah hati, dan mau berdialog. Seharusnya penuntut ilmu harus menjadi Thalibul Ilmi al Mu'addib (penuntut ilmu yang beradab).
Kembali kepada permaslahan, siapakah ulama yang mereka maksud?
Apakah mereka para mufti ternama yang diakui dunia? Apakah Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhaly hafizhahullah yang dimaksud? Darinya telah banyak karya untuk meyerang Ikhwan, khususnya Sayyid Quthb. Tentang Syaikh ini, berkatalah Syaikh Abu Bashir at Thurthusy, "Adapun Rabi' bin Nadi al Madkhaly, saya tidak melihatnya dalam barisan para ulama dikarenakan lisannya yang sering kasar terhadap saudaranya ..." ( Abduh Zulfidar Akaha, Siapa Teoris? Siapa Khawarij? , hal. 323. Catatan kaki no. 625, bantahan terhadap buku Mereka Adalah Teroris! ) Syaikh al Qaradhawy sendiri menyebut Syaikh Rabi' sebagai Salafy Jamiyun (beringas)..
Ataukah Syaikh Abdul Malik Ramadhan al Jazairi, yang dalam bukunya Madarikun Nazhar banyak menyerang Ikhwan, FIS, Muhammad Quthb, Salman al Audah, Safar al Hawaly, Aidh al Qrny, Abdurrahman Abdul Khaliq, dan lain-lain? Syaikh Abu Bashir at Thurthusy dalam salah satu fatwanya menyebutkan bahwa Syaikh Abdul Malik Ramadhan al Jazairy adalah orang yang tidak pernah terdengar namanya dalam jajaran ulama. (Ibid. hal. 62. catatan kaki. no. 99)
Komentar para ulama yang sezaman dengan tokoh-tokoh Ikhwan tersebut tentu lebih layak diikuti dan dipercaya, dibanding komentar orang yang datang setelah zamannya dan tidak pernah berinteraksi dengan mereka. Komentar penulis buku Mereka Adalah Teroris! Yaitu Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh hafizhahullah tentang sesatnya tokoh-tokoh Ikhwan dengan menyebut mereka takfiri, khawarij, teroris, anjing¬anjing neraka, ruwaibidhah (orang-orang dungu), mu'tazilah, bocah-bocah ingusan, pemikir linglung, dan lain-lain, adalah tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Ciri khas buku tersebut adalah mencaci maki dahulu membahas kemudian. Buku tersebut disusun untuk membantah buku Imam Samudera, Aku Melawan Teroris. Namun sayangnya, Imam Samudera hanyalah batu loncatan, sebagian besar muatan buku tersebut berisi serangan terhadap semua gerakan Islam yang tidak sejalan dengan Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh dan kelompoknya, lebih khusus serangan untuk Ikhwan dan tokoh-tokohnya. Padahal mereka amat moderat, dan jelas-jelas tidak sejalan dengan Imam Samudera yang radikal. Ajaib memang, di satu sisi Ikhwan dituduh terlalu moderat, di sisi lain dituduh sebagai biang terorisme dunia. Apakag ada orang moderat yang radikal?
Sebenarnya tuduhan-tuduhan ini bukan barang baru, dan sudah kami bantah dalam buku Al Ikhwan Al Muslimun Anugerah Allah Yang Terzalimi edisi lengkap, (2004, Pustaka Nauka- Depok) jauh sebelum terbitnya buku Mereka Adalah Teroris! Ustadz Luqman bin Muhammab Ba'abduh adalah seorang keturunan Arab (Yaman) yang lahir di Bondowoso, Jawa Timur, pada 13 Mei 1971 M (Ibid, hal. 31) Beliau tujuh tahun lebih tua dibanding kami. Dari sini bisa diketahui, ia dilahirkan jauh setelah syahidnya Sayyid Quthb (w.1966 M), dan syahidnya Hasan al Banna (w.1949 M), dan usianya baru 18 tahun ketika syahidnya Abdullah 'Azzam (w.1989 M), dan masih 16 tahun ketika Syaikh Ahmad Yasin mendirikan HAMAS (berdiri 1987 M), baru dua tahun ketika Yusuf al Qaradhawy meraih gelar doktornya tahun 1973 M dengan disertasi Fikih Zakatnya, artinya Ustadz ini terlalu muda dan berani, bahkan sangat-sangat berani, untuk 'menghabisi' para tokoh-tokoh tersebut. Memang, hanya orang besar yang bisa menghormati orang besar. Adapun orang berlagak besar, biasanya melihat orang lain dengan kerendahan.
Dari Ubadah bin Shamit, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam besabda:
"Bukan dari umatku orang yang tidak menghormati orang besar kami dan tidak menyayangi orang kecil kami dan tidak mengetahui (hak) orang alim kami." (HR. Ahmad dengan sanad hasan, Thabarani dan Hakim, tatapi dalam riwayatnya tertulis: "bukan dari kami". Syaikh al Albany menshahihkannya dalam Shahih Targhib wa Tarhib, 1/116)
Ada sebuah syair: Wahai orang yang ingin menanduk gunung tinggi untuk menundukannya Sayangilah kepala(mu), dan bukan gunung itu
Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata: Ingin terbang, tidak memiliki bulu burung, Ingin memanduk kambing hutan, tidak memiliki tanduk.
Kali ini, kami akan paparkan kesaksian para ulama sunnah masa kini tentang tokoh-tokoh Ikhwan tertuduh tersebut. Anda akan menemukan perbedaan mencolok ulama sunnah tersebut dengan kalangan yang justru mengaku mengikuti mereka. Kesaksian ini kami ambil dari buku Al Ikhwan Al Muslimun Anugerah Allah yang Terzalimi edisi lengkap dan juga buku yang sangat bagus, karya Al Ustadz Abduh Zulfidar Akaha, Lc -hafizhahullah- yang berjudul Siapa Teroris? Siapa Khawarij? Penerbit Pustaka Al Kautsar, cetakan pertama, Juni 2006. Sebuah buku yang berhasil membuka banyak sekali kesalahan, kedustaan terhadap ulama, dan penyimpangan pemikiran (yang justru mudah mengkafirkan orang lain), dari Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh -hafizhahullah- yang tertera dalam buku Mereka Adalah Teroris! Maaf, istilah `kedustaan' bukanlah dari kami tetapi dari Ustadz Abduh Zulfidar sendiri terhadap Ustadz Luqman, sebagaimana tertera dalam Catatan Ketujuh (hal. 137 - 159). Kami sangat menganjurkan (tanpa berniat promosi) bagi pembaca setia Tatsqif untuk segera membaca dan menelaah baik buku tersebut. Selain dari dua buku tersebut kami juga memaparkannya dari sumber¬sumber lain.
Kesaksian Ulama Terhadap Imam Hasan al Banna -rahimahullah
1.Syaikh al Fadhil al 'Allamah Abdullah bin Abdurrahman al Jibrin -hafizhahullah
Ia adalah anggota Hai'ah Kibaril Ulama Arab Saudi yang tak diragukan kesalafiannya. Ada orang yang bertanya kepada Syaikh, "Saya memohon kepada Anda, wahai Syaikh, maaf, sesungguhnya ada sebagian pemuda yang membid'a bid'ahkan Sayyid Quthb dan mereka melarang membaca buku-buku karya beliau. Dan, mereka juga mengatakan hal yg sama tentang Hasan al Banna. Mereka pun mengatakan sebagian ulama sebagai khawarij. Hujjah mereka adalah penjelas kesalahan-kesalahan ulama tersebut kepada manusia. Padahal mereka sekarang masih menuntut ilmu. Saya memohon jawab dari Anda demi menghilangkan keraguan ini pada kami, sehingga hal ini tidak menimpa banyak orang." Syaikh berkata -setelah menyebut beberapa dalil-, "Saya kataka sesungguhnya Sayyid Quthb dan Hasar Banna adalah termasuk ulama kaum muslimin dan tokoh da'wah Islam. Melalui da'wah mereka berdua, Allah telah memberi hidayah dan manfaat kepada ribuan manusia. Partisipasi da'wah mereka berdua tidak mungkin diingkari. Itu sebabnya Syaikh Abdul Aziz bin Baz mengajukan permohonan dengan nada lemah lembut kepada Presiden Mesir saat itu, Jamal Abdul Naser -semoga Allah membalas kejahatannya dengan balasan yang setimpal- agar menarik keputusan hukun gantung bagi Sayyid Quthb meski akhirnya permohonan itu ditolak.
Setelah mereka berdua (Hasar Banna dan Sayyid Quthb) dibunuh keduanya selalu disandangkan dengan gelar Asy Syahid karena mereka dibunuh dalam keadaan terzalimi dan terania. Penyandangan gelar tersebut diakui seluruh lapisan masyarakat dan tersebar luas lewat media massa dan buku-buku tanpa protes dan penolakan. Buku mereka berdua diterima para ulama dan Allah Subhana. wa Ta'ala memberikan manfaat melalui da'wah mereka kepada hamba-hambaNya serta tidak ada seorang pun yang melemparkan tuduhan kepada mereka berdua selama lebih dari 20 tahun. Jika mereka berdua melakukan kesalahan, Imam Nawawi, Imam Suyuthi, Imam Ibnul Jauzy, Imam Ibnu 'Athiyah, Imam al Khathaby, Imam al Qasthalany, dan Imam lainnya pernah melakukan kesalahan." Sampai di sini dari Syaikh bin al Jibrin. (Al Ikhwan Al Muslimun Anugerah Allah Yang Terzalimi, hal. 218-219, edisi lengkap. Lihat pula, Siapa Teroris? Siapa Khawarij? Hal. 317- 319)
2. Kesaksian Syaikh Manna' Khalil al Qaththan -rahimahullah (w. 1999 M/ 1420H).
Ulama terkenal, pakar Tafsir dan Hadits. Mantan Ketua Mahkamah Tinggi di Riyadh dan dosen paska sarjana di Universitas Muhammad bin Su'ud, Saudi Arabia. Ia berkata, "Gerakan Ikhwanul Muslimin yang didirikan oleh Asy Syahid Hasan al Banna dipandang sebagai gerakan keislaman terbesar masa kini tanpa diragukan. Tidak seorang pun dari lawan- lawannya dapat mengingkari jasa gerakan ini dalam membangkitkan kesadaran di seluruh dunia Islam. Maka dengan gerakan ini ditumpahkan segala potensi pemuda Islam untuk berkhidmat kepada Islam, menjunjung syariatnya, meninggikan kalimahnya, membangun kejayaannya, dan mengembalikan kekuasaannya. Apa pun yang dikatakan mengenai peristiwa¬peristiwa yang terjadi atas jamaah ini namun pengaruh intelektualitasnya tidak dapat diingkari oleh siapa pun juga." (Istilah Asy Syahid asli dari Syaikh Manna' sendiri. Lihat Studi Ilmu-Ilmu Al Qur'an, hal. 506. Litera AntarNusa. Lihat juga Siapa Teroris? Siapa Khwarij?, hal. 316-317)
3. Kesaksian Mufti Besar Palestina Syaikh Hajj Muhammad Amin al Husaini -rahimahullah.
Ia berkata, "Sesungguhnya, sifat yang sangat menonjol pada diri AI Banna adalah Ikhlas yang mendalam, otak yang cemerlang, dan kemauan yang keras. Semua itu diperindah dengan kemauan yang kuat." (Badr Abdurrazzaq al Mash, Manhaj Da'wah Hasan al Banna, hal. 89). Ia juga berkata, "Asy Syahid Hasan al Banna dan para pengikutnya telah memberi sumbangan besar bagi Palestina. Mereka mempertahankannya dengan berjuang keras dan cita-cita mulia. Semuanya merupakan karya nyata dan kebanggaan yang ditulis dalam sejarah jihad dengan huruf yang terbuat dari cahaya." (Istilah Asy Syahid adalah asli dari Syaikh Amin al Husaini. Ibid, hal. 141-142)
4. Kesaksian mantan Mufti Mesir, Syaikh Hasanain Makhluf rahimahullah.
Ia berkata, "Syaikh Hasan al Banna semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menempatkannya bersama para shalihin- adalah salah seorang tokoh Islam abad ini. Bahkan ia merupakan pelopor jihad di jalan Allah dengan jihad yang sesungguhnya. Beliau berdakwah dengan menempuh manhaj yang benar, meniti jalan yang terang yang diterjemahkannya dari Al Qur'an, Sunnah Nabi, dan ruh tasyri' Islam. Beliau melaksanakan semua itu dengan penuh hikmah, hati-hati, dan sabar, dan 'azzam yang kuat sehingga da'wah islam menyebar ke seluruh penjuru Mesir dan negeri-negeri Islam serta banyak orang bergabung di bawah bendera da'wahnya." (Ibid, hal. 91)
5. Kesaksian Da'i terkenal, alim rabbani, al 'Allamah Abul Hasan Ali al Hasani an Nadwi -rahimahullah.
Ia berkata dalam pengantar buku Mudzakkirat Da'wah wa Da'iyah-nya Hasan al Banna , "Pengarang buku ini termasuk di antara pribadi-pribadi yang kami katakan memang sengaja dipersiapkan qudrah ilahiyah (kekuasaan Allah), dibentuk tarbiyah rabbaniyah, kemudian dimunculkan pada waktu dan tempat yang ditentukan.
Setiap orang yang membaca buku ini dengan dada bersih, sikap obyektif, jauh dari sikap fanatik, dan keras kepala pasti yakin bahwa pengarangnya adalah seorang yang memang dipersiapkan untuk dihibahkan (bagi umat manusia) yang bukan hanya tiba dan muncul begitu saja. Ia bukan sekadar produk sebuah lingkungan atau sekolah; bukan sekadar produk sebuah upaya keras, dan bukan produk dari sebuah percobaan. Ia merupakan salah satu produk dari taufik dan hikmah ilahiyah yang menaruh perhatian besar terhadap agama dan umat ini." (Hasan al Banna, Memoar Hasan al Banna untuk Da'wah dan Para Da'inya, kata pengantar)
Sebenarnya masih banyak pujian ulama dunia untuknya. Hal itu, merupakan kebiasaan para ulama sejak dahulu; seorang ulama memberikan pujian (sekaligus kritik) terhadap ulama lainnya. Selain nama-nama di atas masih banyak tokoh yang memberikan kesaksian positif seperti Sayyid Quthb, Muhammad al Ghazaly, Muhammad al Hamid, Abu Zahrah, Musthafa al Maraghi. Mahmud Syaltut, Muhibuddin al Khathib, Yusuf al Qaradhawy, Said Ramadhan al Buthy, Said Hawwa, Abdus Salam Yasin, Bahi al Khuli, KH. Agus Salim, Muhammad Natsir, dan lain-lain. Hanya satu yang kami minta dari Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh hafizhahullah; tolong sodorkan satu nama saja dari jajaran ulama yang diakui dunia-(ingat! bukan diakui oleh kelompoknya saja)- pada masa Hasan al Banna masih hidup, baik yang berinteraksi dengannya atau tidak, yang memberikan tuduhan dan caracter asasination (pembunuhan karakter) terhadap dirinya; dengan menyebutnya sesat, khawarij, dan sejumlah istilah mengerikan yang biasa Anda gunakan itu. "Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: 'Tunjukanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar." (QS. Al Baqarah: 111)
Sayyid Quthb
Sayyid Quthb -rahimahullah- dianggap tokoh kedua Ikhwan ' setelah Imam Al Banna, bahkan disebut sebagai ideolognya. Padahal beliau tidak pernah bertemu dengan Imam Al Banna secara langsung, hanya berinteraksi melalui risalah- risalahnya. Bahkan ia bergabung dengan Ikhwan termasuk 'belakangan' yaitu tahun 50-an, berarti beberapa tahun setelah wafatnya Imam Al Banna. Namun demikian, pengaruhnya begitu besar bagi Ikhwan, bahkan bagi kebanyakan aktivis pergerakan Islam dunia.
Di sini akan dipaparkan kesaksian positif para ulama dunia kepadanya, di tengah fitnah terorisme yang diarahkan ke Islam oleh barat, namun justru diaminkan oleh segelintir da'i Islam yang juga ikut menuduh aktifis Islam dan ulamanya ,sebagai teroris, termasuk Sayyid Quthb -rahmatullah 'alaih. Bahkan begitu tega mereka katakan bahwa Sayyid Quthb merupakan investor dan kontributor terbesar secara fikrah, atas berbagai aksi kekerasan atas nama Islam pada hari ini.
Berikut ini paparan para Ulama yang memberikan kesaksian positif tersebut, dan pembaca akan dapatkan betapa jauh berbeda antara para ulama ini dengan pandangan sinis dan skeptis dari kalangan bukan ulama. Sehingga layak kita bertanya, ulama mana yang diikutinya?
1.Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al Jibrin -rahimahullah.
Anggota Hai'ah Kibar al Ulama di Saudi Arabia. Silahkan lihat kesaksian dan pembelaan beliau terhadap Sayyid Quthb dan Hasan al Banna dalam rubrik Tsaqafah edisi 17, atau lihat kitab Al Ikhwan Al Muslimun Kubra Al Harakat Al Islamiyah Syubhat wa,Rudud karya Al Ustadz Dr. Taufiq al Wa'iy,hal. 515-516. Cet.1, 2001M/1421H. Maktabah Al Manar Al Islamiyah, Kuwait.
2.Syaikh Bakr Abu Zaid -hafizhahullah.
Juga anggota Hai'ah Kibar al Ulama. Ia telah membela Sayyid Quthb -rahimahullah- dari serangan Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhaly. Ia mengirim surat kepada Syaikh Rabi' sebagai nasehat untuknya. Silakan lihat surat tersebut - sangat panjang- yang sebagiannya telah kami terjemahkan dari kitab berjudul Sayyid Quthb karya Shalah Abdul Fattah al Khalidi, hal. 593-600, penerbit Darul Qalam, Damaskus, yang kami lampirkan dalam buku Al Ikhwan Al Muslimun Anugerah Allah yang Terzalimi, hal. 411-418 (edisi lengkap). Lihat juga Al Ikhwan Al Muslimun Kubra Al Harakat Al Islamiyah Syubaht wa Rudud, hal. 508- 514.
3.Syaikh Abdullah bin Al Hasan al Qu'ud -rahimahullah.
Seorang ulama Saudi Arabia yang juga menjadi rujukan kaum Salafiyyin. Syaikh Ibnu Qu'ud telah menasehati Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhali.
Ia berkata, "Telah membawa berita kepadaku lebih dari seorang, tentang perkataanmu di suatu pertemuan baik-baik -semoga demikian adanya- bahwa engkau mengatakan buku Ma'alim fi Ath Thariq adalah buku terlaknat. Subhanallah!! Sebuah buku yang dibayar mahal oleh penulisnya (yakni Sayyiq Quthb) dengan mati di jalan Allah karena menentang penguasa komunis Jamal Abdul Nashir, sebagaimana diketahui oleh orang-orang pada masa itu. Padahal buku tersebut telah diedarkan oleh banyak pihak di Kerajaan Saudi ini selama bertahun¬tahun, di mana mereka adalah orang-orang berilmu dan berdakwah kepada Allah. Bahkan, banyak di antara mereka adalah para syaikh dari syaikh-syaikhmu. Dan, tidak ada seorang pun di antara mereka mengatakan seperti yang engkau katakan.
Akan tetapi, engkau ini -wallahu a'lam- tidak mau memahami lebih mendalam apa yang engkau bicarakan sebelum marah, terutama untuk tema-tema semacam: Jail Qur'ani Farid (Satu-satunya Generasi Da'wah), Jihad, Laa Ilaaha Illallah manhaj kehidupan, Jinsiyyatu Al Muslim Aqidatuhu (Warga negara/Identitas seorang Muslim adalah Aqidahnya), Isti'la Al Iman (Kesombongan/ Ketinggian Iman), Hadza Huwa Ath Tharid (Inilah Dia Jalan -yang benar), .... Dan lain-lain dimana maknanya secara keseluruhan adalah keberagamaanmu kepada Allah? Bagaimana engkau nanti jika berdiri di hadapan Allah ketika orang ini (Sayyid Quthb) mendebatmu? Padahal, orang ini telah bertahun-tahun lamanya secara berturut¬turut disifati oleh media massa Saudi sebagai syahidul Islam?" (Abduh Zlfidar Akaha, Siapa Teroris? Siapa Khawarij?, hal. 325-326)
4.Syaikh al 'Allamah Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh -hafizhahullah.
Mufti Kerajaan Saudi Arabia saat ini, pemgganti Syaikh bin Baz. Syaikh ini mengkritik balik orang-orang yang mengkritik Sayyid Quthb.
Beliau berkata, "Kitab tafsir Fi Zhilalil Qur'an adalah kitab yang bermanfaat. Penulisnya menuliskannya agar Al Qur'an ini dijadikan sebagai undang-undang kehidupan. Kitab ini bukanlah tafsir dalam arti kata harfiyah, tetapi penulisnya banyak menampilkan ayat-ayat Al Qur'an yang dibutuhkan oleh seorang muslim dalam hidupnya ... Di sana ada orang yang mengkritik sebagian istikah yang terdapat dalam kitab ini. Namun, sesungguhnya hal-hal yang dianggap kesalahan ini adalah dikarenakan indahnya perkataan Sayyid Quthb dan tingginya gaya bahasa yang beliau pergunakan di atas gaya bahasa pembaca. Inilah sebetulnya yang tidak dipahami oleh sebagian orang yang mengkritiknya. Kalau saja mereka mau menyelaminya lebih dalam dan mengulangi bacaannya, sungguh akan jelas bagi mereka kesalahan mereka, dan kebenaran Sayyid Quthb." (Ibid, hal. 326)
Ucapan Syaikh ini mengingatkan kami kepada Andi Abu Thalib al Atsary (nama aslinya Andi Bangkit), penulis Menyingkap Syubhat dan Kerancuan Ikhwahul Muslimin, Penerbit Darul Qalam, pada hal. 73 catatan kaki no. 56 yang begitu tega menyebut Sayyid Quthb tidak mengetahui seluk beluk bahasa Arab.
Kami tidak tahu, kira-kira apa yang akan dikatakan Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh kepada Andi Abu Thalib, kalau dia tahu ada omongan pemuda Indonesia -tentu tidak menjadikan bahasa Arab sebagai pengantar komunikasinya- yang tega menyebut Sayyid Quthb tidak mengerti bahasa Arab. Padahal kritikan Syaikh di atas diarahkan untuk para pengkritik Sayyid Quthb dari kalangan orang Arab (tentu berbahasa Arab) bahkan syaikh-syaikhnya. Sungguh, amat berbeda antara ucapan orang berilmu seperti syaikh yang mulia ini, dibanding ucapan penuntut ilmu itu. Bahkan Syaikh Bakr Abu Zaid ketika membela Sayyid Quthb dari celaan. Syaikh Bakr Abu Zaid mengatakan bahwa perbedaan bahasa yang digunakan Sayyid Quthb dan Syaikh Rabi' seperti perbedaan bahasa antara mahasiswa dan anak I'dadi (persiapan bahasa), sehingga si anak I'dadi tidak begitu paham dengan bahasa si mahasiswa.(Ibid, hal. 322)
Itu perbandingan dari Syaikh Bakr Abu Zaid tentang kemampuan berbahasa Arab antara Sayyid Quthb dan Syaikh Rabi' (yang seorang guru besar, Profesor di Universitas Islam Madinah), lalu bagaimana perbandingan antara Sayyid Quthb dengan Andi Abu Thalib yang orang Indonesia, mantan santri di pesantren Jawa Timur dan kuliah di Sastra Jepang UI angkatan 1999M. Jangan sampai pembaca Tatsqif mengumpamakannya seperti perbedaan Mahasiswa dengan balita!
Maka, wahai pembaca, bukankah selayaknya ini disebut kesombongan penulis Menyingkap Syubhat dan Kerancuan Ikhwanul Muslimin, agar ia bisa berbangga- bangga dengan ilmunya di depan ulama.
Dari Jabir radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah 'Alaihi Shalatu was Salam bersabda: "Janganlah kamu mempelajari ilmu untuk membanggakannya kepada para ulama dan melecehkan orang-orang bodoh, dan janganlah kalian memilih-milih majlis dengan ilmu itu, barangsiapa melakukan hal tersebut maka api neraka, api neraka (baginya)." (HR. Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam Shahihnya, dan al Baihaqi. Semuanya dari jalur Yahya bin Ayyub al Ghafiqi dari Ibnu Juraij, dari Abuz Zubair, dari jabir. Yahya initerpercaya. Asy Syaikhan dan lainnya berhujjah dengannya, dan tidak dianggap orang yang ganjil (syadz) dalam riwayat ini. Ibnu Majah meriwayatkan pula dari Hudzaifah. Syaikh al Albany menshahihkan hadits ini dalam Shahih Targhib wa Tarhib 1/119)
5.Syaikh Manna' Khalil al Qaththan -rahimahullah.
Pakar Tafsir dan Hadits, dosen pasca sarjana di Universitas Imam Muhammad bin Su'ud Al Islamiyah, Riyadh. Mantan Ketua Mahkamah Tinggi di Riyadh. Dia juga seorang anggota Ikhwan, seangkatan dengan Yusuf al Qaradhawy. Posisinya di Saudi yang demikian tinggi menunjukkan penerimaan ulama Saudi terhadap tokoh-tokoh Ikhwan, begitu pula Yusuf al Qaradhawy pernah menjadi anggota Majelis Tinggi Universitas Islam Madinah yang direktori Syaikh bin Baz.
Kami ringkas ucapan Syaikh Manna', dia berkata, "Di antara tokoh jamaah ini yang paling menoniol adalahseorang alim yang sulit dicari bandingannya dan pemikir cemerlang, Asy Syahid Sayyid Quthb, yang telah memfilsafatkan pemikiran Islam dan menyingkapkan ajaran¬ajarannya yang benar dengan jelas dan gamblang. Tokoh yang menemui Tuhannya, sebagai syahid dalam membela akidah ini telah meninggalkan warisan pemikiran sangat bermutu, terutama kitabnya dalam bidang tafsir yang diberi nama Fi Zhilalil Qur'an.
Kitab tersebut merupakan sebuah tafsir sempurna tentang kehidupan di bawah sinar Qur'an dan petunjuk Islam. Pengarangnya hidup di bawah naungan Qur'an yang bijaksana sebagaimana dapat dipahami dari penamaan kitabnya. Ia meresapi keindahan Qur'an dan mampu mengungkapkan perasaannya dengan jujur ....dst.
Kitab ini terdiri atas delapan jilid besar dan telah mengalami cetak ulang beberapa kali hanya dalam beberapa tahun saja, karena mendapat sambutan hangat dari kaum terpelajar (ilmuwan)." (Ibid, hal. 326-327. Manna Khalil al Qaththan, Studi Ilmu-Ilmu Al Qur'an, hal. 506-507)
6. Syaikh Umar Sulaiman al Asyqar. Seorang ulama Quwait, dosen Fakultas Syariah di Universitas Quwait
Dia berkata, "Sayyid Quthb -rahimahullah mendalami Islam secara orisinil sehingga beliau mencapai masalah secara mendasar seperti manhaj salaf, pemisahan total antara manhaj Al Qur'an dan filsafat, memurnikan sumber ajaran Islam dari lainnva. membatasi standar hukum hanya dengan Al Qur'an dan As Sunnah dan bukan pada pribadi atau tokoh tertentu. Sayyid Quthb menerapkan cara istimbath langsung dari nash seperti yang dilakukan salaf. Akan tetapi, sayangnya beliau tidak memiliki kesempatan mempelajari manhaj Islam. oleh karena itu, terkadana ada beberapa titik rancu dalam tulisannya meskipun beliau sudah berupaya mengkaji secara serius untuk berlepas dari kerancuan. Pastinya, Sayyid Quthb tidak melakukan hal tersebut karena hawa nafsunya." (Jasim al Muhalhil, Ikhwanul Muslimin, Deskripsi, Jawaban, Tuduhan, dan Harapan, hal. 124)
Siapa saja bisa berbuat salah sebab yang ma'shum hanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
Namun demikian seharusnya, kita berbaik sangka terhadap kerancuan yang ada tulisan atau pemikiran ulama, siapapun dia. Kesalahan yang dilakukan oleh Hasan al Banna, Sayyid Quthb, Yusuf al Qaradhawy, Muhammad al Ghazaly, kita yakini bukanlah kesalahan yang mereka niatkan dengan sengaja bertujuan merusak agama sebagaimana yang sering dituduhkan sebagian orang kepada mereka. Mungkin kesalahan itu sekedar lupa, atau kesalahan yang masih bisa dimaafkan atau masih bisa didiskusikan. Pastinya, bukan karena kejahatan dan penistaan terhadap ajaran agama.
Sekiranya tulisan ini dibaca oleh kalangan yang hobi menyerang tokoh-tokoh Ikhwan, kami berharap semoga Allah Jalla wa 'Ala membuka hati-hati mereka untuk melihat kebenaran dan objektifitas.
« pada: 18 September 2006, 09:29:36 pm »
http://myquran.org/forum/index.php/topic,7677.0.html
(Farid Nu’man, SS. Dari majalah Tsaqif Edisi 17 dan 18 aug-sep 06)
Mereka sering mengatakan 'Para ulama telah memperingatkan manusia agar hati-hati atas kesesatan tokoh tokoh Ikhwan.' Pertanyaannya, ulama mana yang dimaksud? Kita dapatkan justru Syaikh bin Bazz (mantan Mufti Kerajaan Saudi Arabia dan ketua Hai'ah Kibaril Ulama), Syaikh al Albany, Syaikh Abdullah bin al Jibrin, Syaikh Shalih al Luhaidan, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Alu Asy Syaikh (saat ini menjadi ketua Hai'ah Kibaril Ulama menggantikan Syaikh bin Bazz), Syaikh Abdullah bin Hasan al Qu'ud, mereka memberikan kesaksian positif terhadap tokoh-tokoh Ikhwan, sebagaimana yang akan kami beberkan. Mereka -kecuali Syaikh al Albany- adalah Para ulama besar yang berada dalam jajaran Hai'ah Kibaril Ulama (Organisasi Ulama Besar) Kerajaan Saudi Arabia, yang telah menjadi rujukan mapan kaum salafiyyin.
Biasanya jika di luar kelompok mereka (salafy) mengutip pendapat ulama- ulama salafy masa kini, mereka akan mengatakan, "Ahli bid'ah biasanya mengutip perkataan ulama Ahlus Sunnah yang cocok dengan hawa nafsunya saja." Ini adalah ucapan sinis dan fanatis buta. Siapakah yang melarang-larang manusia mengutip perkataan ulama yang objektif dan jujur? Sayangnya mereka juga melakukan hal yang sama; yakni hanya mengambil ucapan ulama yang sejalan dengan pemikiran mereka saja. Jangan harap anda menemukan mereka mengutip ucapan ulama lain, seperti Al Maududi, Al Banna, Al Qaradhawy, keluarga Quthb, Salman al Audah, Aidh al Qarny, kecuali untuk dicari dan dikoleksi kesalahannya. Allahul musta'an!
Perlu ditegaskan, kata 'mereka' yang kami maksud bukanlah para ulama salafy rabbany yang amat kita cintai dan muliakan, 'mereka' di sini adalah orang yang mengklaim dirinya paling Ahli Sunnah, paling salaf, paling benar, paling cerdas dalam istid/al (pengambilan dalil), dan paling .. paling .... Menurut pengakuannya, mereka adalah penuntut ilmu, bukan ulama. Mereka' pun tidak mewakili semua, sebab masih banyak di antara mereka yang moderat, rendah hati, dan mau berdialog. Seharusnya penuntut ilmu harus menjadi Thalibul Ilmi al Mu'addib (penuntut ilmu yang beradab).
Kembali kepada permaslahan, siapakah ulama yang mereka maksud?
Apakah mereka para mufti ternama yang diakui dunia? Apakah Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhaly hafizhahullah yang dimaksud? Darinya telah banyak karya untuk meyerang Ikhwan, khususnya Sayyid Quthb. Tentang Syaikh ini, berkatalah Syaikh Abu Bashir at Thurthusy, "Adapun Rabi' bin Nadi al Madkhaly, saya tidak melihatnya dalam barisan para ulama dikarenakan lisannya yang sering kasar terhadap saudaranya ..." ( Abduh Zulfidar Akaha, Siapa Teoris? Siapa Khawarij? , hal. 323. Catatan kaki no. 625, bantahan terhadap buku Mereka Adalah Teroris! ) Syaikh al Qaradhawy sendiri menyebut Syaikh Rabi' sebagai Salafy Jamiyun (beringas)..
Ataukah Syaikh Abdul Malik Ramadhan al Jazairi, yang dalam bukunya Madarikun Nazhar banyak menyerang Ikhwan, FIS, Muhammad Quthb, Salman al Audah, Safar al Hawaly, Aidh al Qrny, Abdurrahman Abdul Khaliq, dan lain-lain? Syaikh Abu Bashir at Thurthusy dalam salah satu fatwanya menyebutkan bahwa Syaikh Abdul Malik Ramadhan al Jazairy adalah orang yang tidak pernah terdengar namanya dalam jajaran ulama. (Ibid. hal. 62. catatan kaki. no. 99)
Komentar para ulama yang sezaman dengan tokoh-tokoh Ikhwan tersebut tentu lebih layak diikuti dan dipercaya, dibanding komentar orang yang datang setelah zamannya dan tidak pernah berinteraksi dengan mereka. Komentar penulis buku Mereka Adalah Teroris! Yaitu Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh hafizhahullah tentang sesatnya tokoh-tokoh Ikhwan dengan menyebut mereka takfiri, khawarij, teroris, anjing¬anjing neraka, ruwaibidhah (orang-orang dungu), mu'tazilah, bocah-bocah ingusan, pemikir linglung, dan lain-lain, adalah tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Ciri khas buku tersebut adalah mencaci maki dahulu membahas kemudian. Buku tersebut disusun untuk membantah buku Imam Samudera, Aku Melawan Teroris. Namun sayangnya, Imam Samudera hanyalah batu loncatan, sebagian besar muatan buku tersebut berisi serangan terhadap semua gerakan Islam yang tidak sejalan dengan Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh dan kelompoknya, lebih khusus serangan untuk Ikhwan dan tokoh-tokohnya. Padahal mereka amat moderat, dan jelas-jelas tidak sejalan dengan Imam Samudera yang radikal. Ajaib memang, di satu sisi Ikhwan dituduh terlalu moderat, di sisi lain dituduh sebagai biang terorisme dunia. Apakag ada orang moderat yang radikal?
Sebenarnya tuduhan-tuduhan ini bukan barang baru, dan sudah kami bantah dalam buku Al Ikhwan Al Muslimun Anugerah Allah Yang Terzalimi edisi lengkap, (2004, Pustaka Nauka- Depok) jauh sebelum terbitnya buku Mereka Adalah Teroris! Ustadz Luqman bin Muhammab Ba'abduh adalah seorang keturunan Arab (Yaman) yang lahir di Bondowoso, Jawa Timur, pada 13 Mei 1971 M (Ibid, hal. 31) Beliau tujuh tahun lebih tua dibanding kami. Dari sini bisa diketahui, ia dilahirkan jauh setelah syahidnya Sayyid Quthb (w.1966 M), dan syahidnya Hasan al Banna (w.1949 M), dan usianya baru 18 tahun ketika syahidnya Abdullah 'Azzam (w.1989 M), dan masih 16 tahun ketika Syaikh Ahmad Yasin mendirikan HAMAS (berdiri 1987 M), baru dua tahun ketika Yusuf al Qaradhawy meraih gelar doktornya tahun 1973 M dengan disertasi Fikih Zakatnya, artinya Ustadz ini terlalu muda dan berani, bahkan sangat-sangat berani, untuk 'menghabisi' para tokoh-tokoh tersebut. Memang, hanya orang besar yang bisa menghormati orang besar. Adapun orang berlagak besar, biasanya melihat orang lain dengan kerendahan.
Dari Ubadah bin Shamit, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam besabda:
"Bukan dari umatku orang yang tidak menghormati orang besar kami dan tidak menyayangi orang kecil kami dan tidak mengetahui (hak) orang alim kami." (HR. Ahmad dengan sanad hasan, Thabarani dan Hakim, tatapi dalam riwayatnya tertulis: "bukan dari kami". Syaikh al Albany menshahihkannya dalam Shahih Targhib wa Tarhib, 1/116)
Ada sebuah syair: Wahai orang yang ingin menanduk gunung tinggi untuk menundukannya Sayangilah kepala(mu), dan bukan gunung itu
Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata: Ingin terbang, tidak memiliki bulu burung, Ingin memanduk kambing hutan, tidak memiliki tanduk.
Kali ini, kami akan paparkan kesaksian para ulama sunnah masa kini tentang tokoh-tokoh Ikhwan tertuduh tersebut. Anda akan menemukan perbedaan mencolok ulama sunnah tersebut dengan kalangan yang justru mengaku mengikuti mereka. Kesaksian ini kami ambil dari buku Al Ikhwan Al Muslimun Anugerah Allah yang Terzalimi edisi lengkap dan juga buku yang sangat bagus, karya Al Ustadz Abduh Zulfidar Akaha, Lc -hafizhahullah- yang berjudul Siapa Teroris? Siapa Khawarij? Penerbit Pustaka Al Kautsar, cetakan pertama, Juni 2006. Sebuah buku yang berhasil membuka banyak sekali kesalahan, kedustaan terhadap ulama, dan penyimpangan pemikiran (yang justru mudah mengkafirkan orang lain), dari Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh -hafizhahullah- yang tertera dalam buku Mereka Adalah Teroris! Maaf, istilah `kedustaan' bukanlah dari kami tetapi dari Ustadz Abduh Zulfidar sendiri terhadap Ustadz Luqman, sebagaimana tertera dalam Catatan Ketujuh (hal. 137 - 159). Kami sangat menganjurkan (tanpa berniat promosi) bagi pembaca setia Tatsqif untuk segera membaca dan menelaah baik buku tersebut. Selain dari dua buku tersebut kami juga memaparkannya dari sumber¬sumber lain.
Kesaksian Ulama Terhadap Imam Hasan al Banna -rahimahullah
1.Syaikh al Fadhil al 'Allamah Abdullah bin Abdurrahman al Jibrin -hafizhahullah
Ia adalah anggota Hai'ah Kibaril Ulama Arab Saudi yang tak diragukan kesalafiannya. Ada orang yang bertanya kepada Syaikh, "Saya memohon kepada Anda, wahai Syaikh, maaf, sesungguhnya ada sebagian pemuda yang membid'a bid'ahkan Sayyid Quthb dan mereka melarang membaca buku-buku karya beliau. Dan, mereka juga mengatakan hal yg sama tentang Hasan al Banna. Mereka pun mengatakan sebagian ulama sebagai khawarij. Hujjah mereka adalah penjelas kesalahan-kesalahan ulama tersebut kepada manusia. Padahal mereka sekarang masih menuntut ilmu. Saya memohon jawab dari Anda demi menghilangkan keraguan ini pada kami, sehingga hal ini tidak menimpa banyak orang." Syaikh berkata -setelah menyebut beberapa dalil-, "Saya kataka sesungguhnya Sayyid Quthb dan Hasar Banna adalah termasuk ulama kaum muslimin dan tokoh da'wah Islam. Melalui da'wah mereka berdua, Allah telah memberi hidayah dan manfaat kepada ribuan manusia. Partisipasi da'wah mereka berdua tidak mungkin diingkari. Itu sebabnya Syaikh Abdul Aziz bin Baz mengajukan permohonan dengan nada lemah lembut kepada Presiden Mesir saat itu, Jamal Abdul Naser -semoga Allah membalas kejahatannya dengan balasan yang setimpal- agar menarik keputusan hukun gantung bagi Sayyid Quthb meski akhirnya permohonan itu ditolak.
Setelah mereka berdua (Hasar Banna dan Sayyid Quthb) dibunuh keduanya selalu disandangkan dengan gelar Asy Syahid karena mereka dibunuh dalam keadaan terzalimi dan terania. Penyandangan gelar tersebut diakui seluruh lapisan masyarakat dan tersebar luas lewat media massa dan buku-buku tanpa protes dan penolakan. Buku mereka berdua diterima para ulama dan Allah Subhana. wa Ta'ala memberikan manfaat melalui da'wah mereka kepada hamba-hambaNya serta tidak ada seorang pun yang melemparkan tuduhan kepada mereka berdua selama lebih dari 20 tahun. Jika mereka berdua melakukan kesalahan, Imam Nawawi, Imam Suyuthi, Imam Ibnul Jauzy, Imam Ibnu 'Athiyah, Imam al Khathaby, Imam al Qasthalany, dan Imam lainnya pernah melakukan kesalahan." Sampai di sini dari Syaikh bin al Jibrin. (Al Ikhwan Al Muslimun Anugerah Allah Yang Terzalimi, hal. 218-219, edisi lengkap. Lihat pula, Siapa Teroris? Siapa Khawarij? Hal. 317- 319)
2. Kesaksian Syaikh Manna' Khalil al Qaththan -rahimahullah (w. 1999 M/ 1420H).
Ulama terkenal, pakar Tafsir dan Hadits. Mantan Ketua Mahkamah Tinggi di Riyadh dan dosen paska sarjana di Universitas Muhammad bin Su'ud, Saudi Arabia. Ia berkata, "Gerakan Ikhwanul Muslimin yang didirikan oleh Asy Syahid Hasan al Banna dipandang sebagai gerakan keislaman terbesar masa kini tanpa diragukan. Tidak seorang pun dari lawan- lawannya dapat mengingkari jasa gerakan ini dalam membangkitkan kesadaran di seluruh dunia Islam. Maka dengan gerakan ini ditumpahkan segala potensi pemuda Islam untuk berkhidmat kepada Islam, menjunjung syariatnya, meninggikan kalimahnya, membangun kejayaannya, dan mengembalikan kekuasaannya. Apa pun yang dikatakan mengenai peristiwa¬peristiwa yang terjadi atas jamaah ini namun pengaruh intelektualitasnya tidak dapat diingkari oleh siapa pun juga." (Istilah Asy Syahid asli dari Syaikh Manna' sendiri. Lihat Studi Ilmu-Ilmu Al Qur'an, hal. 506. Litera AntarNusa. Lihat juga Siapa Teroris? Siapa Khwarij?, hal. 316-317)
3. Kesaksian Mufti Besar Palestina Syaikh Hajj Muhammad Amin al Husaini -rahimahullah.
Ia berkata, "Sesungguhnya, sifat yang sangat menonjol pada diri AI Banna adalah Ikhlas yang mendalam, otak yang cemerlang, dan kemauan yang keras. Semua itu diperindah dengan kemauan yang kuat." (Badr Abdurrazzaq al Mash, Manhaj Da'wah Hasan al Banna, hal. 89). Ia juga berkata, "Asy Syahid Hasan al Banna dan para pengikutnya telah memberi sumbangan besar bagi Palestina. Mereka mempertahankannya dengan berjuang keras dan cita-cita mulia. Semuanya merupakan karya nyata dan kebanggaan yang ditulis dalam sejarah jihad dengan huruf yang terbuat dari cahaya." (Istilah Asy Syahid adalah asli dari Syaikh Amin al Husaini. Ibid, hal. 141-142)
4. Kesaksian mantan Mufti Mesir, Syaikh Hasanain Makhluf rahimahullah.
Ia berkata, "Syaikh Hasan al Banna semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menempatkannya bersama para shalihin- adalah salah seorang tokoh Islam abad ini. Bahkan ia merupakan pelopor jihad di jalan Allah dengan jihad yang sesungguhnya. Beliau berdakwah dengan menempuh manhaj yang benar, meniti jalan yang terang yang diterjemahkannya dari Al Qur'an, Sunnah Nabi, dan ruh tasyri' Islam. Beliau melaksanakan semua itu dengan penuh hikmah, hati-hati, dan sabar, dan 'azzam yang kuat sehingga da'wah islam menyebar ke seluruh penjuru Mesir dan negeri-negeri Islam serta banyak orang bergabung di bawah bendera da'wahnya." (Ibid, hal. 91)
5. Kesaksian Da'i terkenal, alim rabbani, al 'Allamah Abul Hasan Ali al Hasani an Nadwi -rahimahullah.
Ia berkata dalam pengantar buku Mudzakkirat Da'wah wa Da'iyah-nya Hasan al Banna , "Pengarang buku ini termasuk di antara pribadi-pribadi yang kami katakan memang sengaja dipersiapkan qudrah ilahiyah (kekuasaan Allah), dibentuk tarbiyah rabbaniyah, kemudian dimunculkan pada waktu dan tempat yang ditentukan.
Setiap orang yang membaca buku ini dengan dada bersih, sikap obyektif, jauh dari sikap fanatik, dan keras kepala pasti yakin bahwa pengarangnya adalah seorang yang memang dipersiapkan untuk dihibahkan (bagi umat manusia) yang bukan hanya tiba dan muncul begitu saja. Ia bukan sekadar produk sebuah lingkungan atau sekolah; bukan sekadar produk sebuah upaya keras, dan bukan produk dari sebuah percobaan. Ia merupakan salah satu produk dari taufik dan hikmah ilahiyah yang menaruh perhatian besar terhadap agama dan umat ini." (Hasan al Banna, Memoar Hasan al Banna untuk Da'wah dan Para Da'inya, kata pengantar)
Sebenarnya masih banyak pujian ulama dunia untuknya. Hal itu, merupakan kebiasaan para ulama sejak dahulu; seorang ulama memberikan pujian (sekaligus kritik) terhadap ulama lainnya. Selain nama-nama di atas masih banyak tokoh yang memberikan kesaksian positif seperti Sayyid Quthb, Muhammad al Ghazaly, Muhammad al Hamid, Abu Zahrah, Musthafa al Maraghi. Mahmud Syaltut, Muhibuddin al Khathib, Yusuf al Qaradhawy, Said Ramadhan al Buthy, Said Hawwa, Abdus Salam Yasin, Bahi al Khuli, KH. Agus Salim, Muhammad Natsir, dan lain-lain. Hanya satu yang kami minta dari Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh hafizhahullah; tolong sodorkan satu nama saja dari jajaran ulama yang diakui dunia-(ingat! bukan diakui oleh kelompoknya saja)- pada masa Hasan al Banna masih hidup, baik yang berinteraksi dengannya atau tidak, yang memberikan tuduhan dan caracter asasination (pembunuhan karakter) terhadap dirinya; dengan menyebutnya sesat, khawarij, dan sejumlah istilah mengerikan yang biasa Anda gunakan itu. "Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: 'Tunjukanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar." (QS. Al Baqarah: 111)
Sayyid Quthb
Sayyid Quthb -rahimahullah- dianggap tokoh kedua Ikhwan ' setelah Imam Al Banna, bahkan disebut sebagai ideolognya. Padahal beliau tidak pernah bertemu dengan Imam Al Banna secara langsung, hanya berinteraksi melalui risalah- risalahnya. Bahkan ia bergabung dengan Ikhwan termasuk 'belakangan' yaitu tahun 50-an, berarti beberapa tahun setelah wafatnya Imam Al Banna. Namun demikian, pengaruhnya begitu besar bagi Ikhwan, bahkan bagi kebanyakan aktivis pergerakan Islam dunia.
Di sini akan dipaparkan kesaksian positif para ulama dunia kepadanya, di tengah fitnah terorisme yang diarahkan ke Islam oleh barat, namun justru diaminkan oleh segelintir da'i Islam yang juga ikut menuduh aktifis Islam dan ulamanya ,sebagai teroris, termasuk Sayyid Quthb -rahmatullah 'alaih. Bahkan begitu tega mereka katakan bahwa Sayyid Quthb merupakan investor dan kontributor terbesar secara fikrah, atas berbagai aksi kekerasan atas nama Islam pada hari ini.
Berikut ini paparan para Ulama yang memberikan kesaksian positif tersebut, dan pembaca akan dapatkan betapa jauh berbeda antara para ulama ini dengan pandangan sinis dan skeptis dari kalangan bukan ulama. Sehingga layak kita bertanya, ulama mana yang diikutinya?
1.Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al Jibrin -rahimahullah.
Anggota Hai'ah Kibar al Ulama di Saudi Arabia. Silahkan lihat kesaksian dan pembelaan beliau terhadap Sayyid Quthb dan Hasan al Banna dalam rubrik Tsaqafah edisi 17, atau lihat kitab Al Ikhwan Al Muslimun Kubra Al Harakat Al Islamiyah Syubhat wa,Rudud karya Al Ustadz Dr. Taufiq al Wa'iy,hal. 515-516. Cet.1, 2001M/1421H. Maktabah Al Manar Al Islamiyah, Kuwait.
2.Syaikh Bakr Abu Zaid -hafizhahullah.
Juga anggota Hai'ah Kibar al Ulama. Ia telah membela Sayyid Quthb -rahimahullah- dari serangan Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhaly. Ia mengirim surat kepada Syaikh Rabi' sebagai nasehat untuknya. Silakan lihat surat tersebut - sangat panjang- yang sebagiannya telah kami terjemahkan dari kitab berjudul Sayyid Quthb karya Shalah Abdul Fattah al Khalidi, hal. 593-600, penerbit Darul Qalam, Damaskus, yang kami lampirkan dalam buku Al Ikhwan Al Muslimun Anugerah Allah yang Terzalimi, hal. 411-418 (edisi lengkap). Lihat juga Al Ikhwan Al Muslimun Kubra Al Harakat Al Islamiyah Syubaht wa Rudud, hal. 508- 514.
3.Syaikh Abdullah bin Al Hasan al Qu'ud -rahimahullah.
Seorang ulama Saudi Arabia yang juga menjadi rujukan kaum Salafiyyin. Syaikh Ibnu Qu'ud telah menasehati Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhali.
Ia berkata, "Telah membawa berita kepadaku lebih dari seorang, tentang perkataanmu di suatu pertemuan baik-baik -semoga demikian adanya- bahwa engkau mengatakan buku Ma'alim fi Ath Thariq adalah buku terlaknat. Subhanallah!! Sebuah buku yang dibayar mahal oleh penulisnya (yakni Sayyiq Quthb) dengan mati di jalan Allah karena menentang penguasa komunis Jamal Abdul Nashir, sebagaimana diketahui oleh orang-orang pada masa itu. Padahal buku tersebut telah diedarkan oleh banyak pihak di Kerajaan Saudi ini selama bertahun¬tahun, di mana mereka adalah orang-orang berilmu dan berdakwah kepada Allah. Bahkan, banyak di antara mereka adalah para syaikh dari syaikh-syaikhmu. Dan, tidak ada seorang pun di antara mereka mengatakan seperti yang engkau katakan.
Akan tetapi, engkau ini -wallahu a'lam- tidak mau memahami lebih mendalam apa yang engkau bicarakan sebelum marah, terutama untuk tema-tema semacam: Jail Qur'ani Farid (Satu-satunya Generasi Da'wah), Jihad, Laa Ilaaha Illallah manhaj kehidupan, Jinsiyyatu Al Muslim Aqidatuhu (Warga negara/Identitas seorang Muslim adalah Aqidahnya), Isti'la Al Iman (Kesombongan/ Ketinggian Iman), Hadza Huwa Ath Tharid (Inilah Dia Jalan -yang benar), .... Dan lain-lain dimana maknanya secara keseluruhan adalah keberagamaanmu kepada Allah? Bagaimana engkau nanti jika berdiri di hadapan Allah ketika orang ini (Sayyid Quthb) mendebatmu? Padahal, orang ini telah bertahun-tahun lamanya secara berturut¬turut disifati oleh media massa Saudi sebagai syahidul Islam?" (Abduh Zlfidar Akaha, Siapa Teroris? Siapa Khawarij?, hal. 325-326)
4.Syaikh al 'Allamah Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh -hafizhahullah.
Mufti Kerajaan Saudi Arabia saat ini, pemgganti Syaikh bin Baz. Syaikh ini mengkritik balik orang-orang yang mengkritik Sayyid Quthb.
Beliau berkata, "Kitab tafsir Fi Zhilalil Qur'an adalah kitab yang bermanfaat. Penulisnya menuliskannya agar Al Qur'an ini dijadikan sebagai undang-undang kehidupan. Kitab ini bukanlah tafsir dalam arti kata harfiyah, tetapi penulisnya banyak menampilkan ayat-ayat Al Qur'an yang dibutuhkan oleh seorang muslim dalam hidupnya ... Di sana ada orang yang mengkritik sebagian istikah yang terdapat dalam kitab ini. Namun, sesungguhnya hal-hal yang dianggap kesalahan ini adalah dikarenakan indahnya perkataan Sayyid Quthb dan tingginya gaya bahasa yang beliau pergunakan di atas gaya bahasa pembaca. Inilah sebetulnya yang tidak dipahami oleh sebagian orang yang mengkritiknya. Kalau saja mereka mau menyelaminya lebih dalam dan mengulangi bacaannya, sungguh akan jelas bagi mereka kesalahan mereka, dan kebenaran Sayyid Quthb." (Ibid, hal. 326)
Ucapan Syaikh ini mengingatkan kami kepada Andi Abu Thalib al Atsary (nama aslinya Andi Bangkit), penulis Menyingkap Syubhat dan Kerancuan Ikhwahul Muslimin, Penerbit Darul Qalam, pada hal. 73 catatan kaki no. 56 yang begitu tega menyebut Sayyid Quthb tidak mengetahui seluk beluk bahasa Arab.
Kami tidak tahu, kira-kira apa yang akan dikatakan Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh kepada Andi Abu Thalib, kalau dia tahu ada omongan pemuda Indonesia -tentu tidak menjadikan bahasa Arab sebagai pengantar komunikasinya- yang tega menyebut Sayyid Quthb tidak mengerti bahasa Arab. Padahal kritikan Syaikh di atas diarahkan untuk para pengkritik Sayyid Quthb dari kalangan orang Arab (tentu berbahasa Arab) bahkan syaikh-syaikhnya. Sungguh, amat berbeda antara ucapan orang berilmu seperti syaikh yang mulia ini, dibanding ucapan penuntut ilmu itu. Bahkan Syaikh Bakr Abu Zaid ketika membela Sayyid Quthb dari celaan. Syaikh Bakr Abu Zaid mengatakan bahwa perbedaan bahasa yang digunakan Sayyid Quthb dan Syaikh Rabi' seperti perbedaan bahasa antara mahasiswa dan anak I'dadi (persiapan bahasa), sehingga si anak I'dadi tidak begitu paham dengan bahasa si mahasiswa.(Ibid, hal. 322)
Itu perbandingan dari Syaikh Bakr Abu Zaid tentang kemampuan berbahasa Arab antara Sayyid Quthb dan Syaikh Rabi' (yang seorang guru besar, Profesor di Universitas Islam Madinah), lalu bagaimana perbandingan antara Sayyid Quthb dengan Andi Abu Thalib yang orang Indonesia, mantan santri di pesantren Jawa Timur dan kuliah di Sastra Jepang UI angkatan 1999M. Jangan sampai pembaca Tatsqif mengumpamakannya seperti perbedaan Mahasiswa dengan balita!
Maka, wahai pembaca, bukankah selayaknya ini disebut kesombongan penulis Menyingkap Syubhat dan Kerancuan Ikhwanul Muslimin, agar ia bisa berbangga- bangga dengan ilmunya di depan ulama.
Dari Jabir radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah 'Alaihi Shalatu was Salam bersabda: "Janganlah kamu mempelajari ilmu untuk membanggakannya kepada para ulama dan melecehkan orang-orang bodoh, dan janganlah kalian memilih-milih majlis dengan ilmu itu, barangsiapa melakukan hal tersebut maka api neraka, api neraka (baginya)." (HR. Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam Shahihnya, dan al Baihaqi. Semuanya dari jalur Yahya bin Ayyub al Ghafiqi dari Ibnu Juraij, dari Abuz Zubair, dari jabir. Yahya initerpercaya. Asy Syaikhan dan lainnya berhujjah dengannya, dan tidak dianggap orang yang ganjil (syadz) dalam riwayat ini. Ibnu Majah meriwayatkan pula dari Hudzaifah. Syaikh al Albany menshahihkan hadits ini dalam Shahih Targhib wa Tarhib 1/119)
5.Syaikh Manna' Khalil al Qaththan -rahimahullah.
Pakar Tafsir dan Hadits, dosen pasca sarjana di Universitas Imam Muhammad bin Su'ud Al Islamiyah, Riyadh. Mantan Ketua Mahkamah Tinggi di Riyadh. Dia juga seorang anggota Ikhwan, seangkatan dengan Yusuf al Qaradhawy. Posisinya di Saudi yang demikian tinggi menunjukkan penerimaan ulama Saudi terhadap tokoh-tokoh Ikhwan, begitu pula Yusuf al Qaradhawy pernah menjadi anggota Majelis Tinggi Universitas Islam Madinah yang direktori Syaikh bin Baz.
Kami ringkas ucapan Syaikh Manna', dia berkata, "Di antara tokoh jamaah ini yang paling menoniol adalahseorang alim yang sulit dicari bandingannya dan pemikir cemerlang, Asy Syahid Sayyid Quthb, yang telah memfilsafatkan pemikiran Islam dan menyingkapkan ajaran¬ajarannya yang benar dengan jelas dan gamblang. Tokoh yang menemui Tuhannya, sebagai syahid dalam membela akidah ini telah meninggalkan warisan pemikiran sangat bermutu, terutama kitabnya dalam bidang tafsir yang diberi nama Fi Zhilalil Qur'an.
Kitab tersebut merupakan sebuah tafsir sempurna tentang kehidupan di bawah sinar Qur'an dan petunjuk Islam. Pengarangnya hidup di bawah naungan Qur'an yang bijaksana sebagaimana dapat dipahami dari penamaan kitabnya. Ia meresapi keindahan Qur'an dan mampu mengungkapkan perasaannya dengan jujur ....dst.
Kitab ini terdiri atas delapan jilid besar dan telah mengalami cetak ulang beberapa kali hanya dalam beberapa tahun saja, karena mendapat sambutan hangat dari kaum terpelajar (ilmuwan)." (Ibid, hal. 326-327. Manna Khalil al Qaththan, Studi Ilmu-Ilmu Al Qur'an, hal. 506-507)
6. Syaikh Umar Sulaiman al Asyqar. Seorang ulama Quwait, dosen Fakultas Syariah di Universitas Quwait
Dia berkata, "Sayyid Quthb -rahimahullah mendalami Islam secara orisinil sehingga beliau mencapai masalah secara mendasar seperti manhaj salaf, pemisahan total antara manhaj Al Qur'an dan filsafat, memurnikan sumber ajaran Islam dari lainnva. membatasi standar hukum hanya dengan Al Qur'an dan As Sunnah dan bukan pada pribadi atau tokoh tertentu. Sayyid Quthb menerapkan cara istimbath langsung dari nash seperti yang dilakukan salaf. Akan tetapi, sayangnya beliau tidak memiliki kesempatan mempelajari manhaj Islam. oleh karena itu, terkadana ada beberapa titik rancu dalam tulisannya meskipun beliau sudah berupaya mengkaji secara serius untuk berlepas dari kerancuan. Pastinya, Sayyid Quthb tidak melakukan hal tersebut karena hawa nafsunya." (Jasim al Muhalhil, Ikhwanul Muslimin, Deskripsi, Jawaban, Tuduhan, dan Harapan, hal. 124)
Siapa saja bisa berbuat salah sebab yang ma'shum hanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
Namun demikian seharusnya, kita berbaik sangka terhadap kerancuan yang ada tulisan atau pemikiran ulama, siapapun dia. Kesalahan yang dilakukan oleh Hasan al Banna, Sayyid Quthb, Yusuf al Qaradhawy, Muhammad al Ghazaly, kita yakini bukanlah kesalahan yang mereka niatkan dengan sengaja bertujuan merusak agama sebagaimana yang sering dituduhkan sebagian orang kepada mereka. Mungkin kesalahan itu sekedar lupa, atau kesalahan yang masih bisa dimaafkan atau masih bisa didiskusikan. Pastinya, bukan karena kejahatan dan penistaan terhadap ajaran agama.
Sekiranya tulisan ini dibaca oleh kalangan yang hobi menyerang tokoh-tokoh Ikhwan, kami berharap semoga Allah Jalla wa 'Ala membuka hati-hati mereka untuk melihat kebenaran dan objektifitas.
28 Desember, 2009
Islam Mengatakan : Let's Go Green
Islam Mengatakan : Let's Go Green
Sabtu, 04-10-2008 08:23:43 oleh: Ritapunto
Kanal: Opini
Krisis lingkungan yang terjadi saat ini adalah karena ketidakmampuan manusia dalam membatasi perilaku konsumtifnya sehingga mengeksploitasi alam secara gila-gilaan, ditambah berkembangnya paham materialisme, kapitalisme dan pragmatisme dengan dalih percepatan pembangunan, sains dan industri. Krisis ini sebenarnya bersumber pada kesalahan cara pandang manusia terhadap dirinya, alam, dan tempat manusia dalam keseluruhan ekosistem, sehingga Kesalahan ini menyebabkan kesalahan pola perilaku manusia memandang hubungannya dengan alam.
Seorang muslim seyogyanya mencari jawaban pada Qur'an dan Sunnah atas krisis lingkungan yang sedang terjadi. karena Qur'an dan Sunnah mengatakan 'let's go green' dengan bahasanya yang indah. Mari kita simak riwayat beberapa hadist di bawah ini dengan terlebih dahulu membaca kutipan Qur'an:
Al-Qashash (28): 77
“.......dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Ar-Ruum (31): 41
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Al-Baqarah (2): 205
“Dan apabila ia berpaling (dari mukamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan"
Dari kutipan ayat diatas jelas tersirat bahwa Allah tidak menyukai manusia yang senang membuat kerusakan di muka bumi, baik di darat maupun di lautan. Bahwasannya bumi diberkahi kehidupan untuk bisa diambil manfaatnya adalah benar adanya tetapi bukan diambil dengan cara dirusak apalagi dieksploitasi secara serakah--perbuatan ini sepertinya memiliki implikasi hukuman di akherat. (hanya Allah yang tahu hukumannya apa?) Kemudian kita simak beberapa hadist, seperti ini bunyinya:
"Aku mendengar Rasulullah s.a.w. membisikkan pada telingaku ini, yaitu: Barangsiapa menanam sebuah pohon kemudian dengan tekun memeliharanya dan mengurusinya hingga berbuah, maka sesungguhnya baginya pada tiap-tiap sesuatu yang dimakan dari buahnya merupakan sedekah di sisi Allah." (Riwayat Ahmad)
Pahala seseorang yang menanam tumbuhan akan berlaku selama tumbuhan itu hidup dan memberikan kemanfaatan bagi seluruh mahluk di dunia ini.
Rasulullah bersabda:
"Tidak seorang muslim pun yang menanam tanaman atau menaburkan benih, kemudian dimakan oleh burung atau manusia, melainkan dia itu baginya merupakan sedekah." (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Di kesempatan lain, beliau bersabda:
"Tidak seorang muslim pun yang menanam tanaman, kecuali apa yang dimakan merupakan sedekah baginya, dan apa yang dicuri juga merupakan sedekah baginya dan tidak juga dikurangi oleh seseorang melainkan dia itu merupakan sedekah baginya sampai hari kiamat." (Riwayat Muslim)
Hadis tersebut menegaskan bahwa pahala itu akan terus berlimpah pada penanam tumbuhan selama tanaman atau benih yang ditaburkan itu dimakan atau dimanfaatkan, sekalipun yang menanam dan yang menaburkannya itu telah meninggal dunia; dan sekalipun tanaman-tanaman itu telah pindah ke tangan orang lain.
Para ulama berpendapat ada enam golongan sedekah yang manfaatnya akan terus mengalir meski manusia sudah meninggal:
sedekah jariah,
ilmu yang bermanfaat,
anak saleh yang mendoakan orang tua,
tanaman, biji yang ditaburkan, dan
binatang (kendaraan) yang disediakan untuk mempertahankan diri.
Diriwayatkan, ada seorang laki-laki yang bertemu Abu Darda' yang sedang menanam pohon pala. Laki-laki itu bertanya:
"Hai Abu Darda'! Mengapa engkau tanam pohon ini, padahal engkau sudah sangat tua, sedang pohon ini tidak akan berbuah kecuali sekian tahun lamanya. Maka Abu Darda' menjawab: Bukankah aku yang akan memetik pahalanya kelak, di samping untuk makanan orang lain?"
Demikianlah Islam mengajak umatnya untuk mencintai lingkungannya, ekologi dan harmonisasi alam supaya Allah tidak murka, adapun perbuatan yang menjaga keberlangsungan ekosistem tetap sempurna, merupakan sedekah dan tiap-tiap sedekah memiliki pahala. Sungguh indah islam mengajarkan kehidupan kepada umatnya yang mau berpikir.
wallahu alam bishowab
Bekasi, Oktober 2008
Sumber: http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10904
Sabtu, 04-10-2008 08:23:43 oleh: Ritapunto
Kanal: Opini
Krisis lingkungan yang terjadi saat ini adalah karena ketidakmampuan manusia dalam membatasi perilaku konsumtifnya sehingga mengeksploitasi alam secara gila-gilaan, ditambah berkembangnya paham materialisme, kapitalisme dan pragmatisme dengan dalih percepatan pembangunan, sains dan industri. Krisis ini sebenarnya bersumber pada kesalahan cara pandang manusia terhadap dirinya, alam, dan tempat manusia dalam keseluruhan ekosistem, sehingga Kesalahan ini menyebabkan kesalahan pola perilaku manusia memandang hubungannya dengan alam.
Seorang muslim seyogyanya mencari jawaban pada Qur'an dan Sunnah atas krisis lingkungan yang sedang terjadi. karena Qur'an dan Sunnah mengatakan 'let's go green' dengan bahasanya yang indah. Mari kita simak riwayat beberapa hadist di bawah ini dengan terlebih dahulu membaca kutipan Qur'an:
Al-Qashash (28): 77
“.......dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Ar-Ruum (31): 41
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Al-Baqarah (2): 205
“Dan apabila ia berpaling (dari mukamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan"
Dari kutipan ayat diatas jelas tersirat bahwa Allah tidak menyukai manusia yang senang membuat kerusakan di muka bumi, baik di darat maupun di lautan. Bahwasannya bumi diberkahi kehidupan untuk bisa diambil manfaatnya adalah benar adanya tetapi bukan diambil dengan cara dirusak apalagi dieksploitasi secara serakah--perbuatan ini sepertinya memiliki implikasi hukuman di akherat. (hanya Allah yang tahu hukumannya apa?) Kemudian kita simak beberapa hadist, seperti ini bunyinya:
"Aku mendengar Rasulullah s.a.w. membisikkan pada telingaku ini, yaitu: Barangsiapa menanam sebuah pohon kemudian dengan tekun memeliharanya dan mengurusinya hingga berbuah, maka sesungguhnya baginya pada tiap-tiap sesuatu yang dimakan dari buahnya merupakan sedekah di sisi Allah." (Riwayat Ahmad)
Pahala seseorang yang menanam tumbuhan akan berlaku selama tumbuhan itu hidup dan memberikan kemanfaatan bagi seluruh mahluk di dunia ini.
Rasulullah bersabda:
"Tidak seorang muslim pun yang menanam tanaman atau menaburkan benih, kemudian dimakan oleh burung atau manusia, melainkan dia itu baginya merupakan sedekah." (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Di kesempatan lain, beliau bersabda:
"Tidak seorang muslim pun yang menanam tanaman, kecuali apa yang dimakan merupakan sedekah baginya, dan apa yang dicuri juga merupakan sedekah baginya dan tidak juga dikurangi oleh seseorang melainkan dia itu merupakan sedekah baginya sampai hari kiamat." (Riwayat Muslim)
Hadis tersebut menegaskan bahwa pahala itu akan terus berlimpah pada penanam tumbuhan selama tanaman atau benih yang ditaburkan itu dimakan atau dimanfaatkan, sekalipun yang menanam dan yang menaburkannya itu telah meninggal dunia; dan sekalipun tanaman-tanaman itu telah pindah ke tangan orang lain.
Para ulama berpendapat ada enam golongan sedekah yang manfaatnya akan terus mengalir meski manusia sudah meninggal:
sedekah jariah,
ilmu yang bermanfaat,
anak saleh yang mendoakan orang tua,
tanaman, biji yang ditaburkan, dan
binatang (kendaraan) yang disediakan untuk mempertahankan diri.
Diriwayatkan, ada seorang laki-laki yang bertemu Abu Darda' yang sedang menanam pohon pala. Laki-laki itu bertanya:
"Hai Abu Darda'! Mengapa engkau tanam pohon ini, padahal engkau sudah sangat tua, sedang pohon ini tidak akan berbuah kecuali sekian tahun lamanya. Maka Abu Darda' menjawab: Bukankah aku yang akan memetik pahalanya kelak, di samping untuk makanan orang lain?"
Demikianlah Islam mengajak umatnya untuk mencintai lingkungannya, ekologi dan harmonisasi alam supaya Allah tidak murka, adapun perbuatan yang menjaga keberlangsungan ekosistem tetap sempurna, merupakan sedekah dan tiap-tiap sedekah memiliki pahala. Sungguh indah islam mengajarkan kehidupan kepada umatnya yang mau berpikir.
wallahu alam bishowab
Bekasi, Oktober 2008
Sumber: http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10904
22 Desember, 2009
PRESTASI KOTA DEPOK
(TAHUN 2006-2008)
#
Tender pengadaan barang dan jasa paling transparan se-Indonesia (versi KPK, Depkominfo, Bappenas).
# Administrasi Dana Alokasi Umum (DAU) terbaik se-Indonesia versi Departement Keuangan RI.Administrasi Kepegawaian Terbaik no. 2 se-Indonesia/ no. 1 se-Jawa Barat (versi BKN).
#
Angka Kematian Bayi terendah se-Indonesia (99 bayi/25.000 kelahiran hidup).
#
Angka Kematian Ibu terendah se-indonesia (15 orang ibu/25.000 kelahiran hidup).
#
Angka Harapan Hidup (AHH) tertinggi se-Jawa Barat, no. 2 se-Indonesia.
#
Kota Percontohan WHO pada penanggulangan penyakit tidak menular berbasis masyarakat.
#
RW Siaga pertama se-Indonesia & Juara 1 Kota Siaga se-Jawa Barat, seluruh RW telah menjadi RW Siaga.
# IPM (Index Pembangunan Manusia) tertinggi se-Jawa Barat dan no. 3 se-Indonesia, yaitu 78, 10.
#
#
Santunan Kematian Rp 2.000.000,-/jiwa untuk seluruh warga Depok.
#
IKM (Index Kepuasan Masyarakat) termasuk dalam kategori baik (71,17% dalam skala 100%) menurut standart MENPAN.
#
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) meningkat dari Rp 7.5 trilyun (tahun 2006) menjadi Rp 8.9 trilyun (tahun 2007).
#
Peningkatan PAD: Rp 68 milyar (2006), Rp 87 milyar (2007), dan Rp 90-an milyar (2008.
#
Masuknya Persikad ke Divisi Utama PSSI.
#
Meraih tiga medali emas di Sea Games Thailand 2007 (2 medali emas panahan, 1 medali emas dayung).
#
Meraih 3 medali perak, 2 medali perunggu pada Olimpiade Sains Tingkat Nasional tahun 2007.
#
Meraih 1 medali emas, 5 medali perak, 1 medali perunggu pada Olimpiade Sains Tingkat Nasional tahun 2008.
#
Juara 1 siswa berprestasi PLS Paket A Depdiknas tahun 2007.
#
Juara 1 & 2 siswa berprestasi PLS Paket B Depdiknas tahun 2008.
#
Juara 1 lomba PLS Paket A dan Juara Harapan 2 lomba PLS Paket C Tingkat Nasional tahun 2008.
#
Meraih Peringkat 3 dalam UN tingkat SMP/MTs dan SMU/SMK/MA se-Provinsi Jawa Barat Tahun Pelajaran 2007/2008.
#
Juara 1 & 2 siswa berprestasi Paket B yang diadakan oleh PNFI.
#
Pengembangan buah Belimbing sebagai ikon Kota Depok.
#
Meraih predikat Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) terbaik se-Indonesia tahun 2007 & 2008 (Versi Meneg LHRI).
#
Pembangunan Terminal besar Type A di Jatijajar.
#
Pembangunan Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
#
Selesainya Fly-Over Arif rahman Hakim.
#
Berdirinya Depo KRL terbesar se-Asia Tenggara.
#
Pembangunan 2 Ruas jalan TOL.
#
Keluar dari predikat Kota Terkotor.
#
Berdirinya Litbang Ikan Hias Air Tawar.
#
Pendaftaran siswa baru on line
(TAHUN 2006-2008)
#
Tender pengadaan barang dan jasa paling transparan se-Indonesia (versi KPK, Depkominfo, Bappenas).
# Administrasi Dana Alokasi Umum (DAU) terbaik se-Indonesia versi Departement Keuangan RI.Administrasi Kepegawaian Terbaik no. 2 se-Indonesia/ no. 1 se-Jawa Barat (versi BKN).
#
Angka Kematian Bayi terendah se-Indonesia (99 bayi/25.000 kelahiran hidup).
#
Angka Kematian Ibu terendah se-indonesia (15 orang ibu/25.000 kelahiran hidup).
#
Angka Harapan Hidup (AHH) tertinggi se-Jawa Barat, no. 2 se-Indonesia.
#
Kota Percontohan WHO pada penanggulangan penyakit tidak menular berbasis masyarakat.
#
RW Siaga pertama se-Indonesia & Juara 1 Kota Siaga se-Jawa Barat, seluruh RW telah menjadi RW Siaga.
# IPM (Index Pembangunan Manusia) tertinggi se-Jawa Barat dan no. 3 se-Indonesia, yaitu 78, 10.
#
#
Santunan Kematian Rp 2.000.000,-/jiwa untuk seluruh warga Depok.
#
IKM (Index Kepuasan Masyarakat) termasuk dalam kategori baik (71,17% dalam skala 100%) menurut standart MENPAN.
#
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) meningkat dari Rp 7.5 trilyun (tahun 2006) menjadi Rp 8.9 trilyun (tahun 2007).
#
Peningkatan PAD: Rp 68 milyar (2006), Rp 87 milyar (2007), dan Rp 90-an milyar (2008.
#
Masuknya Persikad ke Divisi Utama PSSI.
#
Meraih tiga medali emas di Sea Games Thailand 2007 (2 medali emas panahan, 1 medali emas dayung).
#
Meraih 3 medali perak, 2 medali perunggu pada Olimpiade Sains Tingkat Nasional tahun 2007.
#
Meraih 1 medali emas, 5 medali perak, 1 medali perunggu pada Olimpiade Sains Tingkat Nasional tahun 2008.
#
Juara 1 siswa berprestasi PLS Paket A Depdiknas tahun 2007.
#
Juara 1 & 2 siswa berprestasi PLS Paket B Depdiknas tahun 2008.
#
Juara 1 lomba PLS Paket A dan Juara Harapan 2 lomba PLS Paket C Tingkat Nasional tahun 2008.
#
Meraih Peringkat 3 dalam UN tingkat SMP/MTs dan SMU/SMK/MA se-Provinsi Jawa Barat Tahun Pelajaran 2007/2008.
#
Juara 1 & 2 siswa berprestasi Paket B yang diadakan oleh PNFI.
#
Pengembangan buah Belimbing sebagai ikon Kota Depok.
#
Meraih predikat Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) terbaik se-Indonesia tahun 2007 & 2008 (Versi Meneg LHRI).
#
Pembangunan Terminal besar Type A di Jatijajar.
#
Pembangunan Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
#
Selesainya Fly-Over Arif rahman Hakim.
#
Berdirinya Depo KRL terbesar se-Asia Tenggara.
#
Pembangunan 2 Ruas jalan TOL.
#
Keluar dari predikat Kota Terkotor.
#
Berdirinya Litbang Ikan Hias Air Tawar.
#
Pendaftaran siswa baru on line
20 Desember, 2009
Pengajian Ba'da Subuh Minggu Ketiga Bulan Desember
Assalamu'alaikum WW,
Alhamdulilllah,
Puji Syukur Kepada ALLAH swt
Sholawat dan salam Kepada Nabi Muhammad Saw,
Alhamdulillah antusias jama'ah Baitusyakuur meningkat, Pengajian kali ini bersama KH Zarkasih, dengan tema Tahun Baru Islam (Hijriah).
Mempelajari makna hijrahnya Nabi dari Mekah Ke Madinah, setelah 13 tahun berdakwah di Mekah, Berpindah dari hal yang buruk kepada hal yang baik.
Yang dilakukan oleh Nabi setelah tiba di Madinah adalah membangun Masjid, masjid Quba namanya,selajutnya mempersatukan kaum Anshor dan Muhajirin.
pada bulan ini juga disunahkan berpuasa sesuai dengan hadits Nabi berikut ini,
Dari Ibnu Abbas RA, ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa. Rasulullah SAW bertanya, "Hari apa ini? Mengapa kalian berpuasa?" Mereka menjawab, "Ini hari yang agung, hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya serta menenggelamkan Fir'aun. Maka Musa berpuasa sebagai tanda syukur, maka kami pun berpuasa."Rasulullah SAW bersabda, "Kami orang Islam lebih berhak dan lebih utama untuk menghormati Nabi Musa daripada kalian." (HR. Abu Daud).
Disamping itu disunnahkan untuk berpuasa sehari sebelum ‘Asyura yaitu puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram, sebagaimana sabda Nabi SAW yang termasuk dalam golongan sunnah hammiyah (sunnah yang berupa keinginan/cita2 Nabi tetapi beliau sendiri belum sempat melakukannya):
Ibnu Abbas RA menyebutkan, Rasulullah SAW melakukan puasa 'asyuura dan beliau memerintahkan para sahabat untuk berpuasa. Para sahabat berkata, "Ini adalah hari yang dimuliakan orang Yahudi dan Nasrani. Maka Rasulullah saw. bersabda, "Tahun depan insya Allah kita juga akan berpuasa pada tanggal sembilan Muharam." Namun, pada tahun berikutnya Rasulullah telah wafat. (HR Muslim, Abu Daud).
Dari kajian tersebut ada kesimpulan dari ustadz,Mengambil makna apa yang dilakukan oleh Nabi yaitu mempersaudarakan Kaum Anshor dan Muhajirin bahwa setiap Muslim adalah saudara maka dari itu hendaknya Jama'ah saling memperhatikan dalam kebaikan saling menjaga aqidah.
Demikian sekilas kajian yang di sampaikan oleh Ustadz zarkasih.
Kita mohon kepada ALLAH agar kita selalu di dalam perlindunganNYA.
amiin Ya robbal alamiin
IK
Alhamdulilllah,
Puji Syukur Kepada ALLAH swt
Sholawat dan salam Kepada Nabi Muhammad Saw,
Alhamdulillah antusias jama'ah Baitusyakuur meningkat, Pengajian kali ini bersama KH Zarkasih, dengan tema Tahun Baru Islam (Hijriah).
Mempelajari makna hijrahnya Nabi dari Mekah Ke Madinah, setelah 13 tahun berdakwah di Mekah, Berpindah dari hal yang buruk kepada hal yang baik.
Yang dilakukan oleh Nabi setelah tiba di Madinah adalah membangun Masjid, masjid Quba namanya,selajutnya mempersatukan kaum Anshor dan Muhajirin.
pada bulan ini juga disunahkan berpuasa sesuai dengan hadits Nabi berikut ini,
Dari Ibnu Abbas RA, ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa. Rasulullah SAW bertanya, "Hari apa ini? Mengapa kalian berpuasa?" Mereka menjawab, "Ini hari yang agung, hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya serta menenggelamkan Fir'aun. Maka Musa berpuasa sebagai tanda syukur, maka kami pun berpuasa."Rasulullah SAW bersabda, "Kami orang Islam lebih berhak dan lebih utama untuk menghormati Nabi Musa daripada kalian." (HR. Abu Daud).
Disamping itu disunnahkan untuk berpuasa sehari sebelum ‘Asyura yaitu puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram, sebagaimana sabda Nabi SAW yang termasuk dalam golongan sunnah hammiyah (sunnah yang berupa keinginan/cita2 Nabi tetapi beliau sendiri belum sempat melakukannya):
Ibnu Abbas RA menyebutkan, Rasulullah SAW melakukan puasa 'asyuura dan beliau memerintahkan para sahabat untuk berpuasa. Para sahabat berkata, "Ini adalah hari yang dimuliakan orang Yahudi dan Nasrani. Maka Rasulullah saw. bersabda, "Tahun depan insya Allah kita juga akan berpuasa pada tanggal sembilan Muharam." Namun, pada tahun berikutnya Rasulullah telah wafat. (HR Muslim, Abu Daud).
Dari kajian tersebut ada kesimpulan dari ustadz,Mengambil makna apa yang dilakukan oleh Nabi yaitu mempersaudarakan Kaum Anshor dan Muhajirin bahwa setiap Muslim adalah saudara maka dari itu hendaknya Jama'ah saling memperhatikan dalam kebaikan saling menjaga aqidah.
Demikian sekilas kajian yang di sampaikan oleh Ustadz zarkasih.
Kita mohon kepada ALLAH agar kita selalu di dalam perlindunganNYA.
amiin Ya robbal alamiin
IK
13 Desember, 2009
Pengajian Ba'da Subuh Minggu Pertama
Assalamu'alaikum WW,
Alhamdulilllah,
Puji Syukur Kepada ALLAH swt
Sholawat dan salam Kepada Nabi Muhammad Saw,
Pengajian kali ini bersama KH A Damanhuri ZA
kajiannya adalah Tafsir di mulai dari Surat Alfatihah dan membahas tetang nama lain dari surat Al-fatihah dan keutamaan-keutamannya.
Pembahasan ini akan panjang karena kita akan membahas 30 juz alquran,
Insya Allah ini semua akan mendekatkan kita kpada ALLAH SWT.
amiin Ya robbal alamiin
wasalam
ik
Alhamdulilllah,
Puji Syukur Kepada ALLAH swt
Sholawat dan salam Kepada Nabi Muhammad Saw,
Pengajian kali ini bersama KH A Damanhuri ZA
kajiannya adalah Tafsir di mulai dari Surat Alfatihah dan membahas tetang nama lain dari surat Al-fatihah dan keutamaan-keutamannya.
Pembahasan ini akan panjang karena kita akan membahas 30 juz alquran,
Insya Allah ini semua akan mendekatkan kita kpada ALLAH SWT.
amiin Ya robbal alamiin
wasalam
ik
Pengajian Ba'da Subuh Minggu Kedua
Assalamu'alaikum WW,
Alhamdulilllah,
Puji Syukur Kepada ALLAH swt
Sholawat dan salam Kepada Nabi Muhammad Saw,
Pengajian kali ini di bawakan oleh Ustadz Sabar Siswoyo,
Yang inti dari kajiannya adalah keutamaan-keutaman menuntut ilmu, serta pembagian ilmu pengetahuan,
Insya Allah ini semua akan menjadi motivasi buat kita semua untuk lebih giat lagi menuntut ilmu,
amiin Ya robbal alamiin
wasalam
ik
Alhamdulilllah,
Puji Syukur Kepada ALLAH swt
Sholawat dan salam Kepada Nabi Muhammad Saw,
Pengajian kali ini di bawakan oleh Ustadz Sabar Siswoyo,
Yang inti dari kajiannya adalah keutamaan-keutaman menuntut ilmu, serta pembagian ilmu pengetahuan,
Insya Allah ini semua akan menjadi motivasi buat kita semua untuk lebih giat lagi menuntut ilmu,
amiin Ya robbal alamiin
wasalam
ik
07 Desember, 2009
Pengajian Hari Sabtu bersama ust Harry Mukti
Assalamu’alaikum WW,
Bismillahirrohmanirrohiim, Subhannalloh , Alahmdulillah,
Segala puji bagi ALLAH SWT ata segala rahmat dan karuniannya kepada kita semua,
Solawat dan salam Kepada Suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW,
Atas izin ALLAH SWT , pada hari sabtu 5 Desember 09 / pukul 10:00 s/d Dzuhur berjamaah di Masjid Baitusyakuur, telah berjalan dengan baik dan lancar acara pengajian dengan penceramah Ustadz Harry Mukti, dengan tema ”Mudik ke Kampung Surga” yang inti dari materi yang di sampaikan adalah, tentang Dahsyat nya siksa neraka dan indahnya Surga, tinggal pilihan kita mau kemana kesurga atau neraka, jika ingin kesurga kita harus Jalankand dan ikuti ajaran Islam secara Kaffah (meyeluruh) jangan setengah-setengah .
Sesuai dengan firman ALLAH SWT berikut ,
“Wahai hamba-hamba yang beriman masuklah ke dalam Islam secara kaaffah (menyeluruh) dan janganlah mengikuti langkah-langkah syetan (karena) sesungguhnya dia adalah musuhmu yang nyata” (Q.S. al-Baqarah 2: 208)
Ibn Jarir ath-Thabary, ulama tafsir abad 3 H, dalam tafsir Jami’ al-Bayan-nya menyebut makna kaaffah ini dengan jami’an (kesemuanya) dan dalam kamus Indonesia, keseluruhannya atau secara total. Dalam konteks ayat diatas, Allah memerintahkan kepada hamba-hamba yang beriman untuk menjalankan syariat Islam secara total dan menyeluruh tanpa memilah dan memilih ajaran didalamnya.
Kita menjalankan perintah ALLAH keseluruhan yang berhubungan dengan Allah (HabluminaLLAH) seperti sholat , zakat , puasa , haji, dll dan yang berhubungan dengan Manusia (Habluminannas) Berekonomi , berpolitik , pendidikan , budaya , sosial, dll , semua harus dijalankan dengan berdasar kepada Al quran dan Hadits ,,, karena Semua sudah ada dalam Ajaran Islam dan sudah di contohkon oleh Nabi Muhammad SAW. Begitulah inti dari ceramah yang di sampaikan oleh Ustadz.
Walaupun kami dari panitia tidak mengundang banyak Jama’ah tapi Alhamdulillah antusias dari Jama’ah sekitar Masjid Baitusyakuur sangat baik, terbukti dengan banyak nya jama’ah yang hadir di tempat kami,
Tetapi kami dari pengurus tetap merasa ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami atas nama pengurus, mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besar nya kepada seluruh Jama’ah dan juga terimakasih yang tak terhingga kepada seluruh jama’ah dan pengurus serta para donator yang telah membantu kami, dan tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Pak Slamet dan keluarga yang secara penuh telah membantu kami.
Billahi taufik wal hidayah
Assalamu’alaikum WW
Pengurus Mushollah Baitussyakuur
27 November, 2009
Idul Adha 1430 H
Assalamu'alaikum WW,
Puji Syukur kepada Allah yang tak terhingga atas segala Rahmat dan Karuniannya kepada kita semua,Sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW,
Alhamdulillah ,,, itu yang bisa terucap dari kami, atas lancarnya acara pemotongan hewan qurban serta penyaluran daging qurban hari ini, atas kerjasama dari jama'ah yang di komandani Oleh Pak Agus Bowo, yang beliau juga sebagai Kepala bidang Sosial kemasyarakatan.
Hewan qurban yang kami potong hari ini ada 10 ekor kambing, setelah di potong dan dibagi-bagi menjadi 280 kantong daging,
Sejak pukul 8 pagi hingga pukul 11 siang pemotongan dimulai dan selanjutnya dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil.
setelah istirahat dan Sholat Jum'at.
dilanjutkan dengan pembagian dan pembungkusan lalu dilakukan pembagian daging kurban kepada mereka yang berhak setelah sebelumnya kami membagi-bagikan Kupon untuk ditukarkan dengan daging qurban.
Terimakasih kepada para Jama'ah atas kepercayaanya kepada kami dalam pengelolaan hewan qurban.
kami doakan agar Qurbanya diterima ALLAH SWT, serta mendapat pahala dan ridho Allah SWT Amiin,
Wasalam
ik
28 Oktober, 2009
Susunan Pengurus Mushollah Baitussyakuur
Assalamu'alaikum WW,
Bismillahirrohmanirrohiim,
Puji Syukur Kepada Allah atas semua nikmat dan karunianya kepada kita semua,
Sholawat dan salam kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW,
Berikut Kami sampaikan susunan Pengurus Mushollah Baitussyakuur hasil musyawarah
pada hari Senin 26 Oktober 2009M / 7 dzulka'dah 1430H.
Ketua : Wahid Encam
Wakil : Iwan Kuswandi
Sekertaris : Bambang Dwi Angga
Bendahara : Mochammad Suliadi
Kabid Pendidikan Dan Da'wah : Hery Hermawan
Kabid Perlengkapan dan pemeliharaan : Darto
Kabid Sosial dan Kemasyarakatan : Agus Sahetapy
Untuk Panitia Pembangunan Mushollah berada di bawah kabid peralatan dan perlengkapan dengan struktur organisasi tidak berubah.
Demikian informasi yang kami sampaikan
terimakasih
wasalam
Bismillahirrohmanirrohiim,
Puji Syukur Kepada Allah atas semua nikmat dan karunianya kepada kita semua,
Sholawat dan salam kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW,
Berikut Kami sampaikan susunan Pengurus Mushollah Baitussyakuur hasil musyawarah
pada hari Senin 26 Oktober 2009M / 7 dzulka'dah 1430H.
Ketua : Wahid Encam
Wakil : Iwan Kuswandi
Sekertaris : Bambang Dwi Angga
Bendahara : Mochammad Suliadi
Kabid Pendidikan Dan Da'wah : Hery Hermawan
Kabid Perlengkapan dan pemeliharaan : Darto
Kabid Sosial dan Kemasyarakatan : Agus Sahetapy
Untuk Panitia Pembangunan Mushollah berada di bawah kabid peralatan dan perlengkapan dengan struktur organisasi tidak berubah.
Demikian informasi yang kami sampaikan
terimakasih
wasalam
13 Oktober, 2009
Perkembangan Pembangunan Mushollah
Assalamu'alaikum,
Sedikit info buat kaum muslimin dan muslimat, bahwa saat ini pekerjaan mushollah sudah di mulai kembali, dan pemasangan keramik lantai sedang di lakukan,
insyaAllah,, dalam minggu ini pemasangan keramik sudah selesai ,,
terimakasih kepada para Donatur dan kaum muslimin dan muslimat yang telah membantu dalam pembangunan ini Hanya Allah Yang bisa membalasnya ,
Wasalam
iwank
Sedikit info buat kaum muslimin dan muslimat, bahwa saat ini pekerjaan mushollah sudah di mulai kembali, dan pemasangan keramik lantai sedang di lakukan,
insyaAllah,, dalam minggu ini pemasangan keramik sudah selesai ,,
terimakasih kepada para Donatur dan kaum muslimin dan muslimat yang telah membantu dalam pembangunan ini Hanya Allah Yang bisa membalasnya ,
Wasalam
iwank
10 Oktober, 2009
Tausyiah Subuh di Mushollah Asy-Syakuur
Assalamu'alaikum WW,
Puji Syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT, Sholawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW,
Ba'da Subuh ini kami Jama'ah Mushollah Asy-syakuur telah menyelenggarakan pengajian Subuh bersama Ustadz H.M Syamsudin. Jazakullah Ustadz, kami doakan ustadz selalu istiqomah di jalan ALLAH SWT.
Insya Allah Kami atas Nama Jama'ah Musollah Asy-Syakuur selanjutnya akan mengadakan Pengajian Rutin Ba'da Subuh pada minggu pertama setiap Bulannya.
Dan sebelumnya pada acara Halal bi halal ,Jama'ah Mushollah Asy-Syakuur telah mengadakan ikrar bersama untuk menghidupkan Subuh berama'ah.
Demikianlah semoga Allah SWT meridhoi kita semua Amiin Ya Robbal Alamiin,
Wasalam
iwank
Puji Syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT, Sholawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW,
Ba'da Subuh ini kami Jama'ah Mushollah Asy-syakuur telah menyelenggarakan pengajian Subuh bersama Ustadz H.M Syamsudin. Jazakullah Ustadz, kami doakan ustadz selalu istiqomah di jalan ALLAH SWT.
Insya Allah Kami atas Nama Jama'ah Musollah Asy-Syakuur selanjutnya akan mengadakan Pengajian Rutin Ba'da Subuh pada minggu pertama setiap Bulannya.
Dan sebelumnya pada acara Halal bi halal ,Jama'ah Mushollah Asy-Syakuur telah mengadakan ikrar bersama untuk menghidupkan Subuh berama'ah.
Demikianlah semoga Allah SWT meridhoi kita semua Amiin Ya Robbal Alamiin,
Wasalam
iwank
02 Oktober, 2009
Musholla Asy-syakuur Turut Berduka Cita
Assalamu'alaikum, WW,
Allah hu Akbar Allah hu Akbar Allah hu Akbar,,,,,
Kami atas nama Jama'ah Mushollah Asy-Syakuur Turut Berduka Cita atas Musibah Gempa Bumi yang Menimpa Saudara2 kita di Padang ,
Mari kita sama-sama Doakan agar Saudara2 kita diberikan kekuatan dan kesabaran Oleh Allah SWT dalam mengahadapi Cobaan dari Allah SWT,
Ya Allah Ampuni Kami yang kebanyakan dari kami telah melupakan Syariat MU (Al-Quran dan HAdits)
Wasalamu'alaikum, ww
Iwank
Allah hu Akbar Allah hu Akbar Allah hu Akbar,,,,,
Kami atas nama Jama'ah Mushollah Asy-Syakuur Turut Berduka Cita atas Musibah Gempa Bumi yang Menimpa Saudara2 kita di Padang ,
Mari kita sama-sama Doakan agar Saudara2 kita diberikan kekuatan dan kesabaran Oleh Allah SWT dalam mengahadapi Cobaan dari Allah SWT,
Ya Allah Ampuni Kami yang kebanyakan dari kami telah melupakan Syariat MU (Al-Quran dan HAdits)
Wasalamu'alaikum, ww
Iwank
29 September, 2009
Arti Ucapan Selamat Lebaran
Arti Ucapan Selamat Lebaran
Ahad, 27 September 2009 06:01
Pertanyaan
Assalamualaikum... Selamat lebaran Pak Ustadz.
Saya langsung saja ke pertanyaan pak ustadz. Setiap menyambut hari raya idul fitri, kebanyakan kaum muslim mengirimkan ucapan selamat Lebaran berbunyi " Taqabalallahu Minna waminkum, shiyamana washiyamakum. Minal aidin wal faidzin." Saya sebagai orang awam yang tidak tahu dengan bahasa Arab, bingung dengan arti kata-kata di atas.
Mohon kepada Pak Ustadz menjelaskan arti kalimat di atas.
Wassalam
efri
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Taqabballahu itu artinya semoga Allah mengabulkan. Minaa wa minkum berarti dari kami dan dari anda. Shiyamana wa shiyamakum berarti puasa kami dan puasa anda.
Sedangkan lafadz minal a'idin wal faidzin merupakan doa yang terpotong, arti secara harfiyahnya adalah: termasuk orang yang kembali dan menang.
Lafadz ini terpotong, seharusnya ada lafadz tambahan di depannya meski sudah lazim lafadz tambahan itu memang tidak diucapkan. Lengkapnya ja'alanallahu minal a'idin wal faidzin, yang bermakna semoga Allah menjadi kita termasuk orang yang kembali dan orang yang menang.
Namun sering kali orang salah paham, dikiranya lafadz itu merupakan bahasa arab dari ungkapanmohon maaf lahir dan batin. Padahal bukan dan merupakan dua hal yang jauh berbeda.
Lafadz taqabbalallahu minna wa minkum merupakan lafadz doa yang intinya kita saling berdoa agar semua amal kita diterima Allah SWT. Lafadz doa ini adalah lafadz yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ketika kita selesai melewati Ramadhan.
Jadi yang diajarkan sebenarnya bukan bermaaf-maafan seperti yang selama ini dilakukan oleh kebanyakan bangsa Indonesia. Tetapi yang lebih ditekankan adalah tahni'ah yaitu ucapan selamat serta doa agar amal dikabulkan.
Meski tidak diajarkan atau diperintahkan secara khusus, namun bermaaf-maafan dan silaturrahim di hari Idul Fithri juga tidak terlarang, boleh-boleh saja dan merupakan 'urf (kebiasaan) yang baik.
Di luar Indonesia, belum tentu ada budaya seperti ini, di mana semua orang sibuk untuk saling mendatangi sekedar bisa berziarah dan silaturrahim, lalu masing-masing saling meminta maaf. Sungguh sebuah tradisi yang baik dan sejalan dengan syariah Islam.
Meski terkadang ada juga bentuk-bentuk yang kurang sejalan dengan Islam, misalnya membakar petasan di lingkungan pemukiman. Tentunya sangat mengganggu dan beresiko musibah kebakaran.
Termasuk juga yang tidak sejalan dengan tuntunan agama adalah bertakbir keliling kota naik truk sambil mengganggu ketertiban berlalu-lintas, apalagi sambil melempar mercon, campur baur laki dan perempuan dan tidak mengindahkan adab dan etika Islam.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
http://www.warnaislam.com/syariah/zakat/2009/9/27/21660/Arti_Ucapan_Selamat_Lebaran.htm
Kami atas nama Jama'ah Mushollah Asy-Syakuur Mengucapkan,
Taqabballahu Minaa wa minkum Shiyamana wa shiyamakum
ja'alanallahu minal a'idin wal faidzin,
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
Ahad, 27 September 2009 06:01
Pertanyaan
Assalamualaikum... Selamat lebaran Pak Ustadz.
Saya langsung saja ke pertanyaan pak ustadz. Setiap menyambut hari raya idul fitri, kebanyakan kaum muslim mengirimkan ucapan selamat Lebaran berbunyi " Taqabalallahu Minna waminkum, shiyamana washiyamakum. Minal aidin wal faidzin." Saya sebagai orang awam yang tidak tahu dengan bahasa Arab, bingung dengan arti kata-kata di atas.
Mohon kepada Pak Ustadz menjelaskan arti kalimat di atas.
Wassalam
efri
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Taqabballahu itu artinya semoga Allah mengabulkan. Minaa wa minkum berarti dari kami dan dari anda. Shiyamana wa shiyamakum berarti puasa kami dan puasa anda.
Sedangkan lafadz minal a'idin wal faidzin merupakan doa yang terpotong, arti secara harfiyahnya adalah: termasuk orang yang kembali dan menang.
Lafadz ini terpotong, seharusnya ada lafadz tambahan di depannya meski sudah lazim lafadz tambahan itu memang tidak diucapkan. Lengkapnya ja'alanallahu minal a'idin wal faidzin, yang bermakna semoga Allah menjadi kita termasuk orang yang kembali dan orang yang menang.
Namun sering kali orang salah paham, dikiranya lafadz itu merupakan bahasa arab dari ungkapanmohon maaf lahir dan batin. Padahal bukan dan merupakan dua hal yang jauh berbeda.
Lafadz taqabbalallahu minna wa minkum merupakan lafadz doa yang intinya kita saling berdoa agar semua amal kita diterima Allah SWT. Lafadz doa ini adalah lafadz yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ketika kita selesai melewati Ramadhan.
Jadi yang diajarkan sebenarnya bukan bermaaf-maafan seperti yang selama ini dilakukan oleh kebanyakan bangsa Indonesia. Tetapi yang lebih ditekankan adalah tahni'ah yaitu ucapan selamat serta doa agar amal dikabulkan.
Meski tidak diajarkan atau diperintahkan secara khusus, namun bermaaf-maafan dan silaturrahim di hari Idul Fithri juga tidak terlarang, boleh-boleh saja dan merupakan 'urf (kebiasaan) yang baik.
Di luar Indonesia, belum tentu ada budaya seperti ini, di mana semua orang sibuk untuk saling mendatangi sekedar bisa berziarah dan silaturrahim, lalu masing-masing saling meminta maaf. Sungguh sebuah tradisi yang baik dan sejalan dengan syariah Islam.
Meski terkadang ada juga bentuk-bentuk yang kurang sejalan dengan Islam, misalnya membakar petasan di lingkungan pemukiman. Tentunya sangat mengganggu dan beresiko musibah kebakaran.
Termasuk juga yang tidak sejalan dengan tuntunan agama adalah bertakbir keliling kota naik truk sambil mengganggu ketertiban berlalu-lintas, apalagi sambil melempar mercon, campur baur laki dan perempuan dan tidak mengindahkan adab dan etika Islam.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
http://www.warnaislam.com/syariah/zakat/2009/9/27/21660/Arti_Ucapan_Selamat_Lebaran.htm
Kami atas nama Jama'ah Mushollah Asy-Syakuur Mengucapkan,
Taqabballahu Minaa wa minkum Shiyamana wa shiyamakum
ja'alanallahu minal a'idin wal faidzin,
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
10 September, 2009
Santunan Anak Yatim di Mushollah Asy-Syakuur
Assalamu'alaikum Warohmatullahi wabarokaatuh,
Puji Dan Syukur kami Panjatkan kepada ALLAH SWT atas semua rahmat dan karunianya kepada kita semua,
Sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW,
semoga anda semua selalu dalam perlindingan dan Bimbingan ALLAH SWT dan bulan Ramadhan ini kita semua mendapat kemenangan dari ALLAH SWT.
Dalam kesempatan ini kami selaku pengurus Masjid Asy-Syakuur ingin menginformasikan kegiatan-kgiatan yang berlangsung di Mushollah Asy-Syakuur Selain Sholat Fardu 5 Waktu dan Taraweh kemarin pada tangggal 7 September 2009Alhamdulillah kami telah mengadakan acara santunan Anak-anak Yatim untuk wilayah RT5/RW6 sejumlah 32 anak, adapun paket tersebut terdiri dari Beras,Gula,Mie instant,Sirup,Teh,serta Susu dan sejumlah Uang, Paket tersebut dikumpulkan dari Jama'ah Mushollah Asy-Syakuur dari Awal Ramadhan,
Jazakullah Khairon kepada para Jama'ah yang menyisihkan sebagian hartanya untuk Anak-yatim dan tak lupa kami ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada para Seluruh donatur untuk pembangunan Mushollah Asy-Syakuur, kami selaku Jama'ah Mushollah Asy-Syakuur Hanya bisa mendoakan anda semua agar segala keinginan dan cita2nya tercapai, yang sedang sakit semoga Allah berikan Kesehatan, yang sedang punya masalah semoga Allah SWT berikan pertolongan, dan kita sama-sama mohon kepada ALLAH SWT agar seluruh dosa kita di ampuni di terima amal ibadah kita amiin Ya Robbal Alamiin.
Wasalammu'alaikum WW
Iwan kuswandi
Puji Dan Syukur kami Panjatkan kepada ALLAH SWT atas semua rahmat dan karunianya kepada kita semua,
Sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW,
semoga anda semua selalu dalam perlindingan dan Bimbingan ALLAH SWT dan bulan Ramadhan ini kita semua mendapat kemenangan dari ALLAH SWT.
Dalam kesempatan ini kami selaku pengurus Masjid Asy-Syakuur ingin menginformasikan kegiatan-kgiatan yang berlangsung di Mushollah Asy-Syakuur Selain Sholat Fardu 5 Waktu dan Taraweh kemarin pada tangggal 7 September 2009Alhamdulillah kami telah mengadakan acara santunan Anak-anak Yatim untuk wilayah RT5/RW6 sejumlah 32 anak, adapun paket tersebut terdiri dari Beras,Gula,Mie instant,Sirup,Teh,serta Susu dan sejumlah Uang, Paket tersebut dikumpulkan dari Jama'ah Mushollah Asy-Syakuur dari Awal Ramadhan,
Jazakullah Khairon kepada para Jama'ah yang menyisihkan sebagian hartanya untuk Anak-yatim dan tak lupa kami ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada para Seluruh donatur untuk pembangunan Mushollah Asy-Syakuur, kami selaku Jama'ah Mushollah Asy-Syakuur Hanya bisa mendoakan anda semua agar segala keinginan dan cita2nya tercapai, yang sedang sakit semoga Allah berikan Kesehatan, yang sedang punya masalah semoga Allah SWT berikan pertolongan, dan kita sama-sama mohon kepada ALLAH SWT agar seluruh dosa kita di ampuni di terima amal ibadah kita amiin Ya Robbal Alamiin.
Wasalammu'alaikum WW
Iwan kuswandi
27 Agustus, 2009
Asy-Syakuur berduka
Assalamu'alaikum WW,
Innalillahi wa Innailahi roji'un, telah meninggal dunia,
guru kita Ustadz Abdul Latief Bin Sukri
pada tanggal 6 Romadhon 1430 H
Beliau Meninggal saat Sujud kedua di rokaat pertama di masjid Baitussalam cipinang
mari sama2 kita Doakan agar arwah beliau di terima di sisi ALLAH SWT,dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kesabaran,
Beliau Adalah Imam pertama , pemberi tausiah pertama , diawal Ramadhon
di Musollah Asy-Syakuur, dimushollah yang belum 100% jadi.
Demikian yang dapat kami sampaikan
Wasalam ww
iwank
Innalillahi wa Innailahi roji'un, telah meninggal dunia,
guru kita Ustadz Abdul Latief Bin Sukri
pada tanggal 6 Romadhon 1430 H
Beliau Meninggal saat Sujud kedua di rokaat pertama di masjid Baitussalam cipinang
mari sama2 kita Doakan agar arwah beliau di terima di sisi ALLAH SWT,dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kesabaran,
Beliau Adalah Imam pertama , pemberi tausiah pertama , diawal Ramadhon
di Musollah Asy-Syakuur, dimushollah yang belum 100% jadi.
Demikian yang dapat kami sampaikan
Wasalam ww
iwank
16 Agustus, 2009
Pembangunan Mushollah Asy-syakuur
Assalamu'alaikum, WW
Syukur kepada ALLAH SWT yang tak terhingga ,atas rahmat dan karunia nya kepada kita semua , solawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW,
Terimakasih juga yang tak terhingga kepada Saudara2 MAPA Gunadarma yang telah menyisihkan sebagian harta nya untuk pembangunan Mushollah, Juga kepada Bu Rina, Pak Sabar, abu Jibril,Aki Mumu, Tante Ai, Kiki dan masih banyak lagi yang belum saya sebut namanya,
kami atas nama Panitia pembangunan mendoaakan semoga Dalam kehidupan dunia dan akhirat senantiasa mendapat perlindungan ALLAH, Mnedapat keridhoan ALLAH, ditambahkan Rezekinya berlipat ganda, dan yang dalam keadaan sakit semoga Allah berikan kesehatan.
dalam kesempatan ini kami sampaikan perkembangan pembangunan Mushollah Asy-Syakuur,
1. Dinding Bagian dalam sudah di plester tinggal di aci,
2. Bagian lantai sudah di pelur tinggal pasang lantai keramik
3. Instalasi Listrik sudah dipasang berikut sebagian Lampunya (Terimakasih Pak Darto)
Insya Allah Bulan Ramadhan tahun ini , mushollah Asy-Syakuur sudah mulai melaksanakan Sholat Tarawih,,, dalam kondisi seadanya ...tapi insyaAllah tidak mengurangi kekhusu'an jama'ah dalam beribadah.
sekali lagi sujud syukur kepada ALLAH Swt yang telah memberikan kenikmatan ini , dan terimakasih juga kepada para donatu. sekian dari kami ,
Billawi taufik wal hidayah
wasalamu'alaikum WW
iwank
Syukur kepada ALLAH SWT yang tak terhingga ,atas rahmat dan karunia nya kepada kita semua , solawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW,
Terimakasih juga yang tak terhingga kepada Saudara2 MAPA Gunadarma yang telah menyisihkan sebagian harta nya untuk pembangunan Mushollah, Juga kepada Bu Rina, Pak Sabar, abu Jibril,Aki Mumu, Tante Ai, Kiki dan masih banyak lagi yang belum saya sebut namanya,
kami atas nama Panitia pembangunan mendoaakan semoga Dalam kehidupan dunia dan akhirat senantiasa mendapat perlindungan ALLAH, Mnedapat keridhoan ALLAH, ditambahkan Rezekinya berlipat ganda, dan yang dalam keadaan sakit semoga Allah berikan kesehatan.
dalam kesempatan ini kami sampaikan perkembangan pembangunan Mushollah Asy-Syakuur,
1. Dinding Bagian dalam sudah di plester tinggal di aci,
2. Bagian lantai sudah di pelur tinggal pasang lantai keramik
3. Instalasi Listrik sudah dipasang berikut sebagian Lampunya (Terimakasih Pak Darto)
Insya Allah Bulan Ramadhan tahun ini , mushollah Asy-Syakuur sudah mulai melaksanakan Sholat Tarawih,,, dalam kondisi seadanya ...tapi insyaAllah tidak mengurangi kekhusu'an jama'ah dalam beribadah.
sekali lagi sujud syukur kepada ALLAH Swt yang telah memberikan kenikmatan ini , dan terimakasih juga kepada para donatu. sekian dari kami ,
Billawi taufik wal hidayah
wasalamu'alaikum WW
iwank
16 Juli, 2009
pekerjaan lantai sedang di lakukan
Assalamu,alaikum WW,
Puji syukur hanya kepada ALLAH SWT Sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW,
serta terimakasih yang tak terhingga kepada segenap Umat Islam yang ikut membantu kami dalam pembangunan ini,
saat ini pembangunan dalam tahap pengerjaan lantai, kami dari panitia mohon doa restunya agar di berikan kelancaran dalam pekerjaan ini
kami juga mohon kepada ALAH SWT agar panitia semua diberikan kekuatan menghadapi rintangan dalam pembangunan Mushollah ini.
wasalam
iwank
Puji syukur hanya kepada ALLAH SWT Sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW,
serta terimakasih yang tak terhingga kepada segenap Umat Islam yang ikut membantu kami dalam pembangunan ini,
saat ini pembangunan dalam tahap pengerjaan lantai, kami dari panitia mohon doa restunya agar di berikan kelancaran dalam pekerjaan ini
kami juga mohon kepada ALAH SWT agar panitia semua diberikan kekuatan menghadapi rintangan dalam pembangunan Mushollah ini.
wasalam
iwank
03 Juli, 2009
Perkembangan Pembangunan Mushollah dan Kondisi Umat Islam
Assalmu'alaikum, WW,
Puji Syukur kepada Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan karunianya kepada kita semua, Sholawat dan Salam Kepada Nabi Muhammad Saw.
Ditengah hingar bingarnya kondisi politik, serta Dahsyatnya adu domba terhadap Umat Islam, keprihatinan ini insyaAllah tidak membuat panitia kendor akan tetapi menjadi api semangat buat kami.
walaupun pembangunan saat ini sedang istirahat dikarenakan dana kami masih sedikit, akan tetapi sedikit demi sedikit kami tetap memgumpulkan dana dan bahan bangunan untuk pembangunan Musholah, baru kemarin kami mendapat kiriman pasir dari Pak Toto pemilik bengkel Rahayu motor di kelapa dua cimanggis, terimakasih banyak Pak Toto kami doakan bengkel Rahayu Motor selalu mendapat keberkahan dari ALLAH swt, amiin
kami atas nama panitia menghimnbau kepada seluruh Umat Islam agar merapatkan barisan, hindari prasangka buruk terhadap sesama muslim.
Hai orang2 yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah DOSA dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang dari kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi maha Penyayang”. (Qs.49:12)
Yang Benar datangnya dari Allah
Yang salah datangnya dari Saya
Wasalamu'alaikum WW
Iwan Kuswandi
Ketua Panitia Pembangunan Mushollah Ays-syakuur
Mekarsari Depok
Puji Syukur kepada Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan karunianya kepada kita semua, Sholawat dan Salam Kepada Nabi Muhammad Saw.
Ditengah hingar bingarnya kondisi politik, serta Dahsyatnya adu domba terhadap Umat Islam, keprihatinan ini insyaAllah tidak membuat panitia kendor akan tetapi menjadi api semangat buat kami.
walaupun pembangunan saat ini sedang istirahat dikarenakan dana kami masih sedikit, akan tetapi sedikit demi sedikit kami tetap memgumpulkan dana dan bahan bangunan untuk pembangunan Musholah, baru kemarin kami mendapat kiriman pasir dari Pak Toto pemilik bengkel Rahayu motor di kelapa dua cimanggis, terimakasih banyak Pak Toto kami doakan bengkel Rahayu Motor selalu mendapat keberkahan dari ALLAH swt, amiin
kami atas nama panitia menghimnbau kepada seluruh Umat Islam agar merapatkan barisan, hindari prasangka buruk terhadap sesama muslim.
Hai orang2 yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah DOSA dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang dari kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi maha Penyayang”. (Qs.49:12)
Yang Benar datangnya dari Allah
Yang salah datangnya dari Saya
Wasalamu'alaikum WW
Iwan Kuswandi
Ketua Panitia Pembangunan Mushollah Ays-syakuur
Mekarsari Depok
06 Juni, 2009
Melejitkan Potensi Anak
JAKARTA - Bukan hal yang mudah untuk bisa melihat potensi yang ada pada diri anak. Dan bukan hal yang mudah pula untuk bisa mengarahkan anak sesuai potensi yang ia miliki, bukan keinginan yang ada pada orang tua.
Bila anak diasah kelebihannya, niscaya akan melejitkan potensinya secara maksimal. Namun bila anak diasah kekurangannya, maka hasilnya tidak akan maksimal dan akhirnya tidak ada yang menonjol dari dirinya kelak.
Ada beberapa langkah untuk melejitkan potensi anak. Pertama, sadari arti pentingnya bakat. Bakat sangat bersifat personal dan tidak bisa dipaksakan. Ketika orangtua mempunyai bakat seni yang tinggi, maka bakat tersebut bisa saja dimiliki juga oleh anak kita, tetapi bisa juga tidak.
Kedua, kenalilah bakat apa yang dimiliki oleh anak kita dan ungkapkan kepada anak ide-ide tentang aktivitas/karya yang sesuai dengan bakat yang dimiliki anak kita tadi. Ketiga, dorong dan dampingi anak-anak untuk beraktivitas/berkarya sesuai dengan bakatnya dan keempat, monitoring dan evaluasi perkembangan aktivitas/karya dari bakat anak-anak tersebut.
PKPU bersama Telkom Dives menggelar pengajian reguler MUSLIMS’ VISION dengan tema “MELEJITKAN POTENSI ANAK”. Acara yang akan diadakan Jumat, 29 Mei 2009 pukul 18.30-21.00 WIB ini bertempat di Gedung MULTIMEDIA Auditorium SARANA DUTA Lt. 3 Telkom Dives, Jl. Kebon Sirih 10−12 Jakarta Pusat (seberang Jalan Jaksa).
Pengajian yang diselenggarakan bagi para donatur dan mitra PKPU tersebut dilaksanakan usai shalat Maghrib berjamaah sekaligus PKPU mengundang kehadiran Bapak/Ibu/saudara/i para donatur, dermawan dan mitra dalam acara pengajian tersebut.
Pengajian reguler eksekutif Muslims' Vision kali ini menampilkan pembicara ustadz Ustdaz Subkhi Al-Bughury dengan pembawa acara Sukeri Abdillah, M.BA (presenter TVRI), bintang tamu Shafa Tasya Kamila (Tasya, mantan penyanyi anak) serta diselingi serta diselingi lantunan nasyid Faith (Jakarta).
Bila anak diasah kelebihannya, niscaya akan melejitkan potensinya secara maksimal. Namun bila anak diasah kekurangannya, maka hasilnya tidak akan maksimal dan akhirnya tidak ada yang menonjol dari dirinya kelak.
Ada beberapa langkah untuk melejitkan potensi anak. Pertama, sadari arti pentingnya bakat. Bakat sangat bersifat personal dan tidak bisa dipaksakan. Ketika orangtua mempunyai bakat seni yang tinggi, maka bakat tersebut bisa saja dimiliki juga oleh anak kita, tetapi bisa juga tidak.
Kedua, kenalilah bakat apa yang dimiliki oleh anak kita dan ungkapkan kepada anak ide-ide tentang aktivitas/karya yang sesuai dengan bakat yang dimiliki anak kita tadi. Ketiga, dorong dan dampingi anak-anak untuk beraktivitas/berkarya sesuai dengan bakatnya dan keempat, monitoring dan evaluasi perkembangan aktivitas/karya dari bakat anak-anak tersebut.
PKPU bersama Telkom Dives menggelar pengajian reguler MUSLIMS’ VISION dengan tema “MELEJITKAN POTENSI ANAK”. Acara yang akan diadakan Jumat, 29 Mei 2009 pukul 18.30-21.00 WIB ini bertempat di Gedung MULTIMEDIA Auditorium SARANA DUTA Lt. 3 Telkom Dives, Jl. Kebon Sirih 10−12 Jakarta Pusat (seberang Jalan Jaksa).
Pengajian yang diselenggarakan bagi para donatur dan mitra PKPU tersebut dilaksanakan usai shalat Maghrib berjamaah sekaligus PKPU mengundang kehadiran Bapak/Ibu/saudara/i para donatur, dermawan dan mitra dalam acara pengajian tersebut.
Pengajian reguler eksekutif Muslims' Vision kali ini menampilkan pembicara ustadz Ustdaz Subkhi Al-Bughury dengan pembawa acara Sukeri Abdillah, M.BA (presenter TVRI), bintang tamu Shafa Tasya Kamila (Tasya, mantan penyanyi anak) serta diselingi serta diselingi lantunan nasyid Faith (Jakarta).
11 Mei, 2009
Investasi Akherat
Assalamu’alaikum WR WB,
BismillahirohmaniRohim,
Alhamdulillah, Puji Syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT,
atas segala nikmat dan karunianya kepada kita semua,
Sholawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, serta keluarga
dan sahabatnya,
Saat ini kami warga RT 05/06 sedang membangun sebuah musollah
dengan luas bangunan kurang lebih 200 M
Nama Mushollah : Asy-Syakuur
Lokasi RT05/06 Mekarsari Cimanggis, (Perum Pondok Tipar)
dan Alhamdulillah sekarang pengerjaan atap dan kubahnya sudah selesai,
Selanjutnya,kami akan mengerjakan dinding bagian dalam dan luar serta Lantainya,
Dengan segala hormat kepada saudaraku kaum muslimin dan muslimat jikalau ada kelebihan rezeki, kami masih menerima bantuan
berupa dana atau bahan material untuk mushollah kami,
Bisa melalui rek Bank Syariah Mandiri ,
No Rek : 168 701 2244
a/n Iwan Kuswandi
Atau langsung Menghubungi saya
Iwan Kuswandi
HP : 0857 81564365
email : iwank7838@yahoo.com
Demikianlah informasi yang kami sampaikan, Sebelumnya kami
ucapkan Terimakasih yang tak terhingga Hanya ALLAH SWT yang mampu membalas
dengan Pahala Yang berlipat ganda,
مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّئَةُ حَبَّةٍ وَاللّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاء وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. 2:261)
Wasalam
Ketua Panitia Pembangunan Mushollah Asy-Syakuur
iwan kuswandi
BismillahirohmaniRohim,
Alhamdulillah, Puji Syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT,
atas segala nikmat dan karunianya kepada kita semua,
Sholawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, serta keluarga
dan sahabatnya,
Saat ini kami warga RT 05/06 sedang membangun sebuah musollah
dengan luas bangunan kurang lebih 200 M
Nama Mushollah : Asy-Syakuur
Lokasi RT05/06 Mekarsari Cimanggis, (Perum Pondok Tipar)
dan Alhamdulillah sekarang pengerjaan atap dan kubahnya sudah selesai,
Selanjutnya,kami akan mengerjakan dinding bagian dalam dan luar serta Lantainya,
Dengan segala hormat kepada saudaraku kaum muslimin dan muslimat jikalau ada kelebihan rezeki, kami masih menerima bantuan
berupa dana atau bahan material untuk mushollah kami,
Bisa melalui rek Bank Syariah Mandiri ,
No Rek : 168 701 2244
a/n Iwan Kuswandi
Atau langsung Menghubungi saya
Iwan Kuswandi
HP : 0857 81564365
email : iwank7838@yahoo.com
Demikianlah informasi yang kami sampaikan, Sebelumnya kami
ucapkan Terimakasih yang tak terhingga Hanya ALLAH SWT yang mampu membalas
dengan Pahala Yang berlipat ganda,
مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّئَةُ حَبَّةٍ وَاللّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاء وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. 2:261)
Wasalam
Ketua Panitia Pembangunan Mushollah Asy-Syakuur
iwan kuswandi
08 Mei, 2009
Zakat Untuk Pembangunan Mushola
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/zakat-untuk-pembangunan-mushola.htm
Zakat Untuk Pembangunan Mushola
Assalamu'alaykum Wr. Wb.
Bagaimana hukumnya bila zakat yang kita keluarkan digunakan untuk membantu pembangunan musholla di kampung kami. Mohon penjelasannya.
Wassalammu'alaykum Wr. Wb.
db
Jawaban
Waalaikumussalam Wr Wb
Diperbolehkan menyalurkan zakat untuk membangun masjid (musholla) dari sisi kebajikan yang tidak ada kepemilikan didalamnya sebagaimana pendapat sebagian fuqaha kaum muslimin yang membolehkan hal itu berdasarkan keumumuman ayat :
وَفِي سَبِيلِ اللّهِ
Artinya : “Untuk jalan Allah.” (QS. Al Taubah : 60)
Walaupun pendapat madzhab yang empat tidak sependapat dalam hal ini. Dan apa yang disebutkan ini terdapat didalam tafsir ayat ini yang ditulis oleh Fakhruddin ar Razi : ”Ketahuilah bahwa tampak lahiriyah ayat وفى سبيل الله tidaklah terbatas pada orang-orang yang berperang. Terhadap makna ini telah disebutkan al Qaffal didalam tafsirnya dari sebagian fuqoha bahwa mereka memperbolehkan penyaluran zakat kepada seluruh tempat-tempat kebaikan, seperti : mengakafani mayat, pembangunan benteng, pemakmuran masjid karena firman-Nyaوفى سبيل الله adalah bersifat.” Demikianlah pendapat ar Razi.
Pemilik kitab “Syarh ar Raudh an Nadhir” sepakat dengan pendapat ar Razi dengan mengatakan bahwa pendapat orang-orang yang membolehkan hal itu yaitu penyaluran zakat untuk mengkafani mayat, membangun masjid beralasan bahwa keduanya termasuk didalam jenis سبيل الله (jalan Allah) karena jalan Allah adalah jalan kebaikan secara umum walaupun kalimat itu banyak digunakan untuk suatu kata dari makna yang dikandungnya yaitu jihad dikarenakan banyaknya penggunaan hal itu pada masa awal-awal islam akan tetapi hal itu bukanlah dari sisi hakekat kebiasaan (urf) yang memasukkan segala macam perbuatan yang mendekatkannya kepada Allah dengan memandang kepada kemaslahatn umum dan khusus kecuali jika terdapat dalil yang mengkhususkannya. Inilah pendapat yang tampak didalam perkataannya. Bisa dikatakan bahwa tampak lahiriyah سبيل الله (jalan Allah) adalah bersifat umum kecuali jika terdapat dalil yang mengkhususkannya.
Dengan demikian berdasarkan pendapat sebagian fuqaha kaum muslimin yang membolehkan penyaluran zakat untuk pembangunan masjid (musholla) atau yang sejenisnya maka apabila seorang muzakki (orang yang wajib atasnya zakat) menyalurkan zakatnya yang wajib untuk membangun masjid maka terlepas sudah atas dirinya kewajiban zakatnya dan dia akan mendapatkan pahala dari Allah swt. (Fatawa al Azhar juz I hal 139)
Permasalahan penyaluran zakat untuk pembangunan masjid atau musholla masih menjadi perselisihan dikalangan para ulama baik para ulama terdahulu maupun saat ini dikarenakan perbedaan didalam melihat makna “fii sabilillah”.
Sebagian ada yang mengkhususkan bahwa makna وفى سبيل الله hanya untuk orang-orang yang berperang atau berjihad sementara sebagian lainnya melihat bahwa kalimat itu mencakup seluruh aktivitas kebaikan selama tidak ada nash atau dalil yang mengkhususkannya.
Dengan demikian ada baiknya seorang muzakki yang ingin menyalurkan zakatnya kepada pembangunan sebuah musholla perlu melihat keadaan daerah akan dibangunnya musholla di situ, panitia pelaksana pembangunannya serta kebutuhan masyarakat tersebut akan keberadaan sebuah musholla.
Jika dia melihat bahwa masyarakat itu sangat membutuhkan keberadaan musholla untuk sholat berjama’ah, pengajaran agama, pusat penyebaran syi’ar islam ditengah mereka sementara mereka tidak mempunyai dana yang cukup maka diperbolehkan baginya menyalurkan zakatnya untuk itu. Akan tetapi jika dia melihat bahwa musholla yang akan dibangun itu terletak di daerah orang-orang kaya atau biaya pembangunannya sudah cukup di cover oleh pemerintah, donatur baik lembaga atau perorangan, atau pun keberadaannya tidaklah mendesak untuk pengembangan keagamaan masyarakat setempat dikarenakan sudah adanya beberapa masjid di sekitarnya yang sudah bisa dirasakan mafaatnya oleh masyarat setempat maka sebaiknya dia tidak menyalurkan zakatnya kepada pembangunan musholla yang seperti ini.
Wallahu A’lam
Zakat Untuk Pembangunan Mushola
Assalamu'alaykum Wr. Wb.
Bagaimana hukumnya bila zakat yang kita keluarkan digunakan untuk membantu pembangunan musholla di kampung kami. Mohon penjelasannya.
Wassalammu'alaykum Wr. Wb.
db
Jawaban
Waalaikumussalam Wr Wb
Diperbolehkan menyalurkan zakat untuk membangun masjid (musholla) dari sisi kebajikan yang tidak ada kepemilikan didalamnya sebagaimana pendapat sebagian fuqaha kaum muslimin yang membolehkan hal itu berdasarkan keumumuman ayat :
وَفِي سَبِيلِ اللّهِ
Artinya : “Untuk jalan Allah.” (QS. Al Taubah : 60)
Walaupun pendapat madzhab yang empat tidak sependapat dalam hal ini. Dan apa yang disebutkan ini terdapat didalam tafsir ayat ini yang ditulis oleh Fakhruddin ar Razi : ”Ketahuilah bahwa tampak lahiriyah ayat وفى سبيل الله tidaklah terbatas pada orang-orang yang berperang. Terhadap makna ini telah disebutkan al Qaffal didalam tafsirnya dari sebagian fuqoha bahwa mereka memperbolehkan penyaluran zakat kepada seluruh tempat-tempat kebaikan, seperti : mengakafani mayat, pembangunan benteng, pemakmuran masjid karena firman-Nyaوفى سبيل الله adalah bersifat.” Demikianlah pendapat ar Razi.
Pemilik kitab “Syarh ar Raudh an Nadhir” sepakat dengan pendapat ar Razi dengan mengatakan bahwa pendapat orang-orang yang membolehkan hal itu yaitu penyaluran zakat untuk mengkafani mayat, membangun masjid beralasan bahwa keduanya termasuk didalam jenis سبيل الله (jalan Allah) karena jalan Allah adalah jalan kebaikan secara umum walaupun kalimat itu banyak digunakan untuk suatu kata dari makna yang dikandungnya yaitu jihad dikarenakan banyaknya penggunaan hal itu pada masa awal-awal islam akan tetapi hal itu bukanlah dari sisi hakekat kebiasaan (urf) yang memasukkan segala macam perbuatan yang mendekatkannya kepada Allah dengan memandang kepada kemaslahatn umum dan khusus kecuali jika terdapat dalil yang mengkhususkannya. Inilah pendapat yang tampak didalam perkataannya. Bisa dikatakan bahwa tampak lahiriyah سبيل الله (jalan Allah) adalah bersifat umum kecuali jika terdapat dalil yang mengkhususkannya.
Dengan demikian berdasarkan pendapat sebagian fuqaha kaum muslimin yang membolehkan penyaluran zakat untuk pembangunan masjid (musholla) atau yang sejenisnya maka apabila seorang muzakki (orang yang wajib atasnya zakat) menyalurkan zakatnya yang wajib untuk membangun masjid maka terlepas sudah atas dirinya kewajiban zakatnya dan dia akan mendapatkan pahala dari Allah swt. (Fatawa al Azhar juz I hal 139)
Permasalahan penyaluran zakat untuk pembangunan masjid atau musholla masih menjadi perselisihan dikalangan para ulama baik para ulama terdahulu maupun saat ini dikarenakan perbedaan didalam melihat makna “fii sabilillah”.
Sebagian ada yang mengkhususkan bahwa makna وفى سبيل الله hanya untuk orang-orang yang berperang atau berjihad sementara sebagian lainnya melihat bahwa kalimat itu mencakup seluruh aktivitas kebaikan selama tidak ada nash atau dalil yang mengkhususkannya.
Dengan demikian ada baiknya seorang muzakki yang ingin menyalurkan zakatnya kepada pembangunan sebuah musholla perlu melihat keadaan daerah akan dibangunnya musholla di situ, panitia pelaksana pembangunannya serta kebutuhan masyarakat tersebut akan keberadaan sebuah musholla.
Jika dia melihat bahwa masyarakat itu sangat membutuhkan keberadaan musholla untuk sholat berjama’ah, pengajaran agama, pusat penyebaran syi’ar islam ditengah mereka sementara mereka tidak mempunyai dana yang cukup maka diperbolehkan baginya menyalurkan zakatnya untuk itu. Akan tetapi jika dia melihat bahwa musholla yang akan dibangun itu terletak di daerah orang-orang kaya atau biaya pembangunannya sudah cukup di cover oleh pemerintah, donatur baik lembaga atau perorangan, atau pun keberadaannya tidaklah mendesak untuk pengembangan keagamaan masyarakat setempat dikarenakan sudah adanya beberapa masjid di sekitarnya yang sudah bisa dirasakan mafaatnya oleh masyarat setempat maka sebaiknya dia tidak menyalurkan zakatnya kepada pembangunan musholla yang seperti ini.
Wallahu A’lam
07 Mei, 2009
Assalamu’alaikum WR WB,
BismillahirohmaniRohim,
Alhamdulillah, Puji Syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT,
atas segala nikmat dan karunianya kepada kita semua,
Sholawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, serta keluarga
dan sahabatnya,
Saat ini kami warga RT 05/06 sedang membangun sebuah musollah
dengan luas bangunan kurang lebih 200 M
Nama Mushollah : Asy-Syakuur
Lokasi RT05/06 Mekarsari Cimanggis, (Perum Pondok Tipar)
dan Alhamdulillah sekarang pengerjaan atap dan kubahnya sudah selesai,
Selanjutnya,kami akan mengerjakan dinding bagian dalam dan luar serta Lantainya,
Dengan segala hormat kepada saudaraku kaum muslimin dan muslimat jikalau ada kelebihan rezeki, kami masih menerima bantuan
berupa dana atau bahan material untuk mushollah kami,
Bisa melalui rek Bank Syariah Mandiri ,
No Rek : 168 701 2244
a/n Iwan Kuswandi
Atau langsung Menghubungi saya
Iwan Kuswandi
HP : 0857 81564365
email : iwank7838@yahoo.com
Demikianlah informasi yang kami sampaikan, Sebelumnya kami
ucapkan Terimakasih yang tak terhingga Hanya ALLAH SWT yang mampu membalas
dengan Pahala Yang berlipat ganda,
مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّئَةُ حَبَّةٍ وَاللّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاء وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. 2:261)
Wasalam
Ketua Panitia Pembangunan Mushollah Asy-Syakuur
iwan kuswandi
BismillahirohmaniRohim,
Alhamdulillah, Puji Syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT,
atas segala nikmat dan karunianya kepada kita semua,
Sholawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, serta keluarga
dan sahabatnya,
Saat ini kami warga RT 05/06 sedang membangun sebuah musollah
dengan luas bangunan kurang lebih 200 M
Nama Mushollah : Asy-Syakuur
Lokasi RT05/06 Mekarsari Cimanggis, (Perum Pondok Tipar)
dan Alhamdulillah sekarang pengerjaan atap dan kubahnya sudah selesai,
Selanjutnya,kami akan mengerjakan dinding bagian dalam dan luar serta Lantainya,
Dengan segala hormat kepada saudaraku kaum muslimin dan muslimat jikalau ada kelebihan rezeki, kami masih menerima bantuan
berupa dana atau bahan material untuk mushollah kami,
Bisa melalui rek Bank Syariah Mandiri ,
No Rek : 168 701 2244
a/n Iwan Kuswandi
Atau langsung Menghubungi saya
Iwan Kuswandi
HP : 0857 81564365
email : iwank7838@yahoo.com
Demikianlah informasi yang kami sampaikan, Sebelumnya kami
ucapkan Terimakasih yang tak terhingga Hanya ALLAH SWT yang mampu membalas
dengan Pahala Yang berlipat ganda,
مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّئَةُ حَبَّةٍ وَاللّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاء وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. 2:261)
Wasalam
Ketua Panitia Pembangunan Mushollah Asy-Syakuur
iwan kuswandi
05 Mei, 2009
Disertasi Moqsith Ghazali memelintir Sirah Nabawiyah. Ajaran Islam dikoyak demi pluralisme agama. Padahal, Vatikan saja menolak paham ini.
Disertasi Moqsith Ghazali memelintir Sirah Nabawiyah. Ajaran Islam dikoyak demi pluralisme agama. Padahal, Vatikan saja menolak paham ini.
Oleh Erdy Nasrul
Pada sebuah pengajian rutin bulanan, Abdul Moqsith Ghazali, anggota Jaringan Islam Liberal (JIL) hadir menjadi pembicara. Di sebuah tempat di Plaza Pondok Indah I, Moqsith memaparkan temuan-temuannya yang dirajut dalam disertasi doktoral dan dibukukan. Judulnya “Argumen Pluralisme Agama.”
Itu bukan judul asli. Awalnya berjudul, “Sikap al-Qur’an terhadap Agama Lain.” Supaya lebih menjual, judulnya diubah. Ceritanya, ia menulis disertasi itu karena sebagian orang menerima atau menolak pluralisme agama dengan mengutip ayat al-Qur’an. Disertasi itu mencoba menemukan ‘titik temu’ antar keduanya.
Ketika membahas ayat-ayat al-Qur’an yang dikutip, Moqsith menggunakan metode hermeneutik, sebuah metode penafsiran injil yang kemudian dikembangkan dalam posmodernisme. “Hermeneutika hanya bekerja untuk melacak bagaimana suatu teks dimunculkan oleh pengarangnya, muatan apa yang ingin dimasukkan ke dalam teks, dan bagaimana melahirkan makna,” tulisnya.
Untuk mendukung pluralisme agama, Moqsith menyelewengkan Sirah Nabawiyah. Dia mengatakan Nabi Muhammad saw pernah menikahi wanita Kristen koptik bernama Maria Qibtiyyah. Ia juga menyebutkan ada sahabat yang menikahi wanita ahlul kitab yakni, Utsman bin ‘Affan, Thalhah bin Abdullah, Khudzaifah bin Yaman, dan Sa’ad bin Abi Waqash.
Tak puas mendistorsi sirah, ia mengobok-obok ajaran Islam. Dia menulis, “… terutama Yahudi dan Nasrani, Islam tak menafikkan konsep-konsep ajarannya. Kebenaran wahyu dalam agama-agama itu tidak bertentangan satu dengan lainnya.” Untuk mendukung argumennya, ia mengutip surat al-Maidah ayat 48.
Ia memaparkan kesamaan tiga agama itu.
Pertama, tidak ada tuhan yang patut disembah selain Tuhan, Allah, yang menciptakan alam raya.
Kedua, perintah menghindari kejahatan. Atas dasar kesaman ini, Moqsith menilai, yang katanya pendapat para ahli Usul Fikih, syariat sebelum Islam bisa menjadi sumber hukum Islam.
Untuk lebih menguatkan argumennya, ia mengutip pendapat mantan pendeta yang kini menjadi Muslim, Jerald F Dirks, “Ketiga agama itu tidak hanya sebagai satu tradisi, tapi juga sebagai satu agama.”
Dasar kesamaan ini juga menjadi acuan masalah pindah agama. Moqsith menilai, hak memilih atau keluar dari suatu agama melekat pada setiap orang.
“Dengan analog bahwa orang non-Muslim dibolehkan pindah ke agama Islam, maka seorang Muslim pun mestinya dibolehkan pindah ke agama non-Islam,” tulisnya.
Dengan terang-terangan, ia menguraikan, pindah agama dibolehkan jika agama yang dipeluk sebelumnya dipandang tak sesuai dengan dirinya.
Selesai mengobrak-abrik pandangan Islam yang melarang umatnya pindah agama, Moqsith memaparkan masalah keselamatan yang diberikan Allah pada manusia. Sebelum ia sampai pada kesimpulan, Moqsith memaparkan dua fakta sejarah.
Pertama, ketika orang kafir Quraisy mengejar umat Islam, nabi mencari perlindungan pada Najasyi, raja Abisinia yang Kristen. Ratusan sahabat nabi, termasuk Utsman bin Affan dan istrinya (Ruqayyah, putri Rasulullah), Abu Hudzaifah bin ‘Utbah, Zubair bin ‘Awwam, Abdurrahman bin ‘Auf, dan Ja’far bin Abi Thalib ikut dalam eksodus itu.
Kedua, Abu Ubaidillah al-Mahdi, khalifah pertama dinasti Fathimiyah, pernah minta nasihat orang Kristen tentang lokasi ibukota negara yang tepat.
Fakta yang dikutip dari buku Islam Inklusif Alwi Shihab ini, digunakan untuk berasumsi bahwa Islam mengakui ajaran agama dan umat agama lain. Parahnya, ia menyimpulkan,
“Menurut al-Qur’an, umat non-Muslim pun akan diselamatkan Allah sejauh mereka menjalankan agamanya dengan sungguh-sungguh, dan menjalankan amal salih sebagaimana ditetapkan dalam kitab suci masing-masing.”
Jalaluddin Rahmat, memuji buku ini, saat bedah buku berlangsung. Ia mengatakan, karya ini menjadi landasan bagi yang ingin menikah beda agama.
Kang Jalal menilai demikian karena Moqsith berhasil mengubah pengertian musyrik, bukan menyekutukan Allah, tapi orang yang berbuat jahat.
Puluhan orang liberal ikut memuji buku ini. Diantaranya Dirjen Bimas Islam Departemen Agama Nasaruddin Umar yang menulis, “Karya ini menyajikan hasil kerja akademik excellent yang mengungkapkan universalitas Islam dalam perspektif al-Qur’an.” Pujian habis-habisan juga ditulis Direktur Lembaga Studi Agama dan Filsafat Dawam Rahardjo.
Dawam berkomentar, “Karya Moqsith ini mengingatkan kita pada buku Ibnu Rushd, Tahafut al-Tahafut, yang melawan wacana al-Ghazali.”
Mengomentari pemikiran Moqsith, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Bidang Ghazwul Fikri Adian Husaini mengatakan, Moqsith tidak memberikan definisi pluralisme agama yang jelas. Doktor bidang Pemikiran Islam ini mengatakan, paham ini mengajarkan jalan semua agama itu sah, sehingga paham ini bisa merusak akidah umat Islam.
“Konsili Vatikan tahun 2000 lalu saja sudah melarang paham ini dan dosen-dosen Vatikan yang menyuarakan paham ini langsung dipecat, kenapa di Indonesia justru kian berkembang?” ujarnya.
Peneliti Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization, Hamid Fahmy Zarkasyi mengatakan, berbagai tulisan tentang pluralisme agama, pada akhirnya mengakui kesamaan agama-agama.
Mengomentari pendapat Moqsith tentang syariat Islam, ia mengatakan, Islam sendiri sudah sempurna, tidak perlu lagi mengambil dari syari’at agama lain.
“Bagaimana bisa mengambil syariat agama lain, jika kitab mereka tak asli lagi?” Tanyanya.
Majlis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah melarang paham ini sejak empat tahun lalu. Dalam Sidang Komisi Fatwa MUI, 29 Juli 2005, yang dipimpin oleh Ketua Komisi Fatwa MUI KH Ma’ruf Amin, menghasilkan keputusan bahwa pluralisme agama bertentangan dengan ajaran Islam.
Jelas sudah, pluralisme agama memang tak sesuai dengan Islam. Lantas, untuk apa meyakini dan memperjuangkan paham ini? (Eman Mulyatman)
http://sabili.co.id/index.php/200904291645/Liputan/Demi-Pluralisme-Sirah-Nabi-Diplintir.htm
Oleh Erdy Nasrul
Pada sebuah pengajian rutin bulanan, Abdul Moqsith Ghazali, anggota Jaringan Islam Liberal (JIL) hadir menjadi pembicara. Di sebuah tempat di Plaza Pondok Indah I, Moqsith memaparkan temuan-temuannya yang dirajut dalam disertasi doktoral dan dibukukan. Judulnya “Argumen Pluralisme Agama.”
Itu bukan judul asli. Awalnya berjudul, “Sikap al-Qur’an terhadap Agama Lain.” Supaya lebih menjual, judulnya diubah. Ceritanya, ia menulis disertasi itu karena sebagian orang menerima atau menolak pluralisme agama dengan mengutip ayat al-Qur’an. Disertasi itu mencoba menemukan ‘titik temu’ antar keduanya.
Ketika membahas ayat-ayat al-Qur’an yang dikutip, Moqsith menggunakan metode hermeneutik, sebuah metode penafsiran injil yang kemudian dikembangkan dalam posmodernisme. “Hermeneutika hanya bekerja untuk melacak bagaimana suatu teks dimunculkan oleh pengarangnya, muatan apa yang ingin dimasukkan ke dalam teks, dan bagaimana melahirkan makna,” tulisnya.
Untuk mendukung pluralisme agama, Moqsith menyelewengkan Sirah Nabawiyah. Dia mengatakan Nabi Muhammad saw pernah menikahi wanita Kristen koptik bernama Maria Qibtiyyah. Ia juga menyebutkan ada sahabat yang menikahi wanita ahlul kitab yakni, Utsman bin ‘Affan, Thalhah bin Abdullah, Khudzaifah bin Yaman, dan Sa’ad bin Abi Waqash.
Tak puas mendistorsi sirah, ia mengobok-obok ajaran Islam. Dia menulis, “… terutama Yahudi dan Nasrani, Islam tak menafikkan konsep-konsep ajarannya. Kebenaran wahyu dalam agama-agama itu tidak bertentangan satu dengan lainnya.” Untuk mendukung argumennya, ia mengutip surat al-Maidah ayat 48.
Ia memaparkan kesamaan tiga agama itu.
Pertama, tidak ada tuhan yang patut disembah selain Tuhan, Allah, yang menciptakan alam raya.
Kedua, perintah menghindari kejahatan. Atas dasar kesaman ini, Moqsith menilai, yang katanya pendapat para ahli Usul Fikih, syariat sebelum Islam bisa menjadi sumber hukum Islam.
Untuk lebih menguatkan argumennya, ia mengutip pendapat mantan pendeta yang kini menjadi Muslim, Jerald F Dirks, “Ketiga agama itu tidak hanya sebagai satu tradisi, tapi juga sebagai satu agama.”
Dasar kesamaan ini juga menjadi acuan masalah pindah agama. Moqsith menilai, hak memilih atau keluar dari suatu agama melekat pada setiap orang.
“Dengan analog bahwa orang non-Muslim dibolehkan pindah ke agama Islam, maka seorang Muslim pun mestinya dibolehkan pindah ke agama non-Islam,” tulisnya.
Dengan terang-terangan, ia menguraikan, pindah agama dibolehkan jika agama yang dipeluk sebelumnya dipandang tak sesuai dengan dirinya.
Selesai mengobrak-abrik pandangan Islam yang melarang umatnya pindah agama, Moqsith memaparkan masalah keselamatan yang diberikan Allah pada manusia. Sebelum ia sampai pada kesimpulan, Moqsith memaparkan dua fakta sejarah.
Pertama, ketika orang kafir Quraisy mengejar umat Islam, nabi mencari perlindungan pada Najasyi, raja Abisinia yang Kristen. Ratusan sahabat nabi, termasuk Utsman bin Affan dan istrinya (Ruqayyah, putri Rasulullah), Abu Hudzaifah bin ‘Utbah, Zubair bin ‘Awwam, Abdurrahman bin ‘Auf, dan Ja’far bin Abi Thalib ikut dalam eksodus itu.
Kedua, Abu Ubaidillah al-Mahdi, khalifah pertama dinasti Fathimiyah, pernah minta nasihat orang Kristen tentang lokasi ibukota negara yang tepat.
Fakta yang dikutip dari buku Islam Inklusif Alwi Shihab ini, digunakan untuk berasumsi bahwa Islam mengakui ajaran agama dan umat agama lain. Parahnya, ia menyimpulkan,
“Menurut al-Qur’an, umat non-Muslim pun akan diselamatkan Allah sejauh mereka menjalankan agamanya dengan sungguh-sungguh, dan menjalankan amal salih sebagaimana ditetapkan dalam kitab suci masing-masing.”
Jalaluddin Rahmat, memuji buku ini, saat bedah buku berlangsung. Ia mengatakan, karya ini menjadi landasan bagi yang ingin menikah beda agama.
Kang Jalal menilai demikian karena Moqsith berhasil mengubah pengertian musyrik, bukan menyekutukan Allah, tapi orang yang berbuat jahat.
Puluhan orang liberal ikut memuji buku ini. Diantaranya Dirjen Bimas Islam Departemen Agama Nasaruddin Umar yang menulis, “Karya ini menyajikan hasil kerja akademik excellent yang mengungkapkan universalitas Islam dalam perspektif al-Qur’an.” Pujian habis-habisan juga ditulis Direktur Lembaga Studi Agama dan Filsafat Dawam Rahardjo.
Dawam berkomentar, “Karya Moqsith ini mengingatkan kita pada buku Ibnu Rushd, Tahafut al-Tahafut, yang melawan wacana al-Ghazali.”
Mengomentari pemikiran Moqsith, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Bidang Ghazwul Fikri Adian Husaini mengatakan, Moqsith tidak memberikan definisi pluralisme agama yang jelas. Doktor bidang Pemikiran Islam ini mengatakan, paham ini mengajarkan jalan semua agama itu sah, sehingga paham ini bisa merusak akidah umat Islam.
“Konsili Vatikan tahun 2000 lalu saja sudah melarang paham ini dan dosen-dosen Vatikan yang menyuarakan paham ini langsung dipecat, kenapa di Indonesia justru kian berkembang?” ujarnya.
Peneliti Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization, Hamid Fahmy Zarkasyi mengatakan, berbagai tulisan tentang pluralisme agama, pada akhirnya mengakui kesamaan agama-agama.
Mengomentari pendapat Moqsith tentang syariat Islam, ia mengatakan, Islam sendiri sudah sempurna, tidak perlu lagi mengambil dari syari’at agama lain.
“Bagaimana bisa mengambil syariat agama lain, jika kitab mereka tak asli lagi?” Tanyanya.
Majlis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah melarang paham ini sejak empat tahun lalu. Dalam Sidang Komisi Fatwa MUI, 29 Juli 2005, yang dipimpin oleh Ketua Komisi Fatwa MUI KH Ma’ruf Amin, menghasilkan keputusan bahwa pluralisme agama bertentangan dengan ajaran Islam.
Jelas sudah, pluralisme agama memang tak sesuai dengan Islam. Lantas, untuk apa meyakini dan memperjuangkan paham ini? (Eman Mulyatman)
http://sabili.co.id/index.php/200904291645/Liputan/Demi-Pluralisme-Sirah-Nabi-Diplintir.htm
04 Mei, 2009
Membangun Jamaah Dakwah dan Amar Makruf Nahi Munkar
KH. Abdul Rasyid AS (Pimpinan Perguruan As Syafiiyyah)
Allah SWT berfirman:
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran 104).
Wajib adanya kelompok dakwah
Dalam ayat di atas Allah SWT memerintahkan kepada kita umat Islam agar membangun segolongan atau sekelompok orang yang memiliki tugas menyeru kepada kebajikan (al khair), menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar. Pujian Allah SWT dalam akhir ayat tersebut, yakni merekalah orang-orang yang beruntung merupakan indikasi (qarinah) bahwa perintah tersebut hukumnya wajib.
Kewajiban membangun kelompok tersebut bukanlah untuk memecah-belah umat Islam ke dalam kelompok-kelompok. Tetapi kewajiban itu dimaknai bahwa melaksanakan tugas mengajak kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, itu menurut sebagian ulama bukanlah kewajiban semua umat tapi kewajiban sekelompok umat yang memiliki kualifikasi mampu melaksanakan tugas tersebut.
Oleh karena itu, menurut Tafsir Jalalain melaksanakan dakwah mengajak kepada Islam dan melakukan amar makruf nahi munkar hukumnya adalah fardlu kifayah, yakni tidak wajib bagi seluruh umat dan tidak mengikat semua orang seperti orang bodoh misalnya.
Az Zamakhsyari dalam Tafsir al Kassyaf menerangkan bahwa lafazh “min” dalam ayat “wal takun minkum” di atas maknanya untuk sebagian (lit tab’idl). Sebab amar makruf nahi mungkar merupakan fardlu kifayah. Dan tidak layak melakukan amar makruf nahi munkar kecuali orang yang tahu “al makruf” dan “al munkar” serta mengetahui bagaimana mengatur urusan tersebut dalam menjalankan dan melaksanakannya.
Orang yang tidak tahu menahu tentang hal itu bisa jadi melarang yang makruf dan menyuruh yang munkar. Bisa jadi dia tahu hukum-hukum di madzhabnya dan tidak tahu hukum-hukum di madzhab kawannya sehingga bisa jadi dia melarang sesuatu yang sebenarnya bukan kemungkaran. Bisa pula dia bersikap keras pada perkara yang seharusnya disikapi secara lembut atau bersikap lembut pada perkara yang seharusnya disikapi dengan keras.
Disinilah perlunya kelompok orang yang sudah memiliki pengetahuan tentang amar makruf nahi meungkar dan tata cara melaksanakannya.
Imam at Thabari menjelaskan bahwa yang dimaksud “al khair” dalam ayat di atas adalah al Islam dan syariat-syariatnya. Dengan demikian kelompok orang yang melksanakan tugas tersebut harus memiliki ilmu pengetahuan tentang ajaran Islam dan hukum-hukum syariatnya, baik hukum-hukum yang berkenaan dengan urusan aqidah, seperti hukum tentang larangan murtad; hukum-hukum berkaitan dengan ibadah seperti sholat, shaum, haji, dan jihad; hukum-hukum yang berkaitan dengan akhlak; hukum-hukum yang berkaitan dengan halal haramnya makanan dan minuman serta hukum-hukum tentang pakaian; hukum-hukum seputar ekonomi makro maupun mikro, seperti hukum syariat tentang kepemilikan umum umat yang tidak boleh diprivatisasi oleh negara; hukum-hukum pidana Islam seperti hudud, jinayat, ta’zir, dan mukhalafat; hukum-hukum tentang politik dalam negeri seperti hukum-hukum tentang partai dan pemerintahan; hukum-hukum poltik luar negeri seperti kewajiban dakwah dan jihad, dan lain-lain.
Urgensi Kelompok Dakwah dan Pelaksana Amar Makruf Nahi Munkar
Huruf “al” dalam lafazh “al khair”, “al makruf” dan “al munkar” pada ayat di atas menunjukkan bahwa tugas segolongan atau sekelompok umat di atas meliputi mendakwahkan seluruh kebajikan Islam dan syariatnya, menyuruh segala kemakrufan, dan mencegah seluruh kemungkaran. Baik yang dilakukan oleh individu, kelompok masyarakat, maupun negara. Oleh karenanya, keberadaan kelompok umat Islam yang melakukan tugas tersebut dan memiliki kapasitas kemampuan yang mencukupi untuk melaksanakan tugas tersebut menjadi sangat urgen.
Sebab dengan hilangnya gambaran kehidupan Islam yang sebenarnya di masyarakat yang umumnya telah membatasi Islam sekedar pada aqidah, ibadah, dan akhlak dan dominasi kehidupan sekuler serta serbuan informasi dari media massa cetak dan elektronik yang menawarkan dan mengajarkan hedonisme dan cara-cara hidup sekuler, kita butuh sekelompok orang yang memapu menyajikan gambaran kehidupan Islam secara jelas sehingga umat bisa memahami dan tergerak untuk mewujudkannya.
Demikian pula dengan terhentinya amar makruf nahi mungkar di tengah berjalannya kehidupan sekuler yang penuh dengan aktivis dan propaganda agar meninggalkan dan menanggalkan agama (Islam khususnya), mengharuskan adanya aktivitas amar makruf nahi mungkar. Menyuruh pemerintah untuk melindungi umat dari bahaya pornografi dan pornoaksi dengan UU Anti Pornografi dan Pornoaksi yang merujuk kepada syariat Allah SWT adalah bentuk “al amru bil makruf”.
Sedangkan menentang UU Migas dan UU Sumber Daya Air yang telah memberikan kesempatan pihak asing menguasai sumber daya alam kita adalah bentuk “an nahyu anil munkar”. Mengingat besarnya permasalahan yang harus ditangani dalam amar makruf nahi munkar, maka keberadaan segolongan orang yang bersama-sama bekerja secara sistematis untuk itu adalah suatu kebutuhan.
Selain itu Allah SWT berfirman:
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. At Taubah 71). Juga firman-Nya:
Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (QS. Al Anfal 25).
Kesimpulan
Membangun jamaah untuk mengajak manusia kepada Islam dan syariatnya serta menyuruh kepada yang makruf dan melarang dari yang munkar adalah fardlu kifayah. Tidak harus dilakukan oleh semua umat islam. Tapi oleh mereka yang memiliki pengetahuan tentang “al Islam” , “al makruf” dan “al munkar” dan mengetahui tatacara pelaksanaan dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar. Dengan demikian keberadaan jamaah atau kelompok yang melaksanakan dakwah mengajak kepada Islam dan amar makruf nahi mungkar adalah wajib dan urgen di masa dimana umat islam ini didominasi oleh kehidupan sekuler. Wallahua’lam! (mj/www.suara-islam.com)
Allah SWT berfirman:
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran 104).
Wajib adanya kelompok dakwah
Dalam ayat di atas Allah SWT memerintahkan kepada kita umat Islam agar membangun segolongan atau sekelompok orang yang memiliki tugas menyeru kepada kebajikan (al khair), menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar. Pujian Allah SWT dalam akhir ayat tersebut, yakni merekalah orang-orang yang beruntung merupakan indikasi (qarinah) bahwa perintah tersebut hukumnya wajib.
Kewajiban membangun kelompok tersebut bukanlah untuk memecah-belah umat Islam ke dalam kelompok-kelompok. Tetapi kewajiban itu dimaknai bahwa melaksanakan tugas mengajak kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, itu menurut sebagian ulama bukanlah kewajiban semua umat tapi kewajiban sekelompok umat yang memiliki kualifikasi mampu melaksanakan tugas tersebut.
Oleh karena itu, menurut Tafsir Jalalain melaksanakan dakwah mengajak kepada Islam dan melakukan amar makruf nahi munkar hukumnya adalah fardlu kifayah, yakni tidak wajib bagi seluruh umat dan tidak mengikat semua orang seperti orang bodoh misalnya.
Az Zamakhsyari dalam Tafsir al Kassyaf menerangkan bahwa lafazh “min” dalam ayat “wal takun minkum” di atas maknanya untuk sebagian (lit tab’idl). Sebab amar makruf nahi mungkar merupakan fardlu kifayah. Dan tidak layak melakukan amar makruf nahi munkar kecuali orang yang tahu “al makruf” dan “al munkar” serta mengetahui bagaimana mengatur urusan tersebut dalam menjalankan dan melaksanakannya.
Orang yang tidak tahu menahu tentang hal itu bisa jadi melarang yang makruf dan menyuruh yang munkar. Bisa jadi dia tahu hukum-hukum di madzhabnya dan tidak tahu hukum-hukum di madzhab kawannya sehingga bisa jadi dia melarang sesuatu yang sebenarnya bukan kemungkaran. Bisa pula dia bersikap keras pada perkara yang seharusnya disikapi secara lembut atau bersikap lembut pada perkara yang seharusnya disikapi dengan keras.
Disinilah perlunya kelompok orang yang sudah memiliki pengetahuan tentang amar makruf nahi meungkar dan tata cara melaksanakannya.
Imam at Thabari menjelaskan bahwa yang dimaksud “al khair” dalam ayat di atas adalah al Islam dan syariat-syariatnya. Dengan demikian kelompok orang yang melksanakan tugas tersebut harus memiliki ilmu pengetahuan tentang ajaran Islam dan hukum-hukum syariatnya, baik hukum-hukum yang berkenaan dengan urusan aqidah, seperti hukum tentang larangan murtad; hukum-hukum berkaitan dengan ibadah seperti sholat, shaum, haji, dan jihad; hukum-hukum yang berkaitan dengan akhlak; hukum-hukum yang berkaitan dengan halal haramnya makanan dan minuman serta hukum-hukum tentang pakaian; hukum-hukum seputar ekonomi makro maupun mikro, seperti hukum syariat tentang kepemilikan umum umat yang tidak boleh diprivatisasi oleh negara; hukum-hukum pidana Islam seperti hudud, jinayat, ta’zir, dan mukhalafat; hukum-hukum tentang politik dalam negeri seperti hukum-hukum tentang partai dan pemerintahan; hukum-hukum poltik luar negeri seperti kewajiban dakwah dan jihad, dan lain-lain.
Urgensi Kelompok Dakwah dan Pelaksana Amar Makruf Nahi Munkar
Huruf “al” dalam lafazh “al khair”, “al makruf” dan “al munkar” pada ayat di atas menunjukkan bahwa tugas segolongan atau sekelompok umat di atas meliputi mendakwahkan seluruh kebajikan Islam dan syariatnya, menyuruh segala kemakrufan, dan mencegah seluruh kemungkaran. Baik yang dilakukan oleh individu, kelompok masyarakat, maupun negara. Oleh karenanya, keberadaan kelompok umat Islam yang melakukan tugas tersebut dan memiliki kapasitas kemampuan yang mencukupi untuk melaksanakan tugas tersebut menjadi sangat urgen.
Sebab dengan hilangnya gambaran kehidupan Islam yang sebenarnya di masyarakat yang umumnya telah membatasi Islam sekedar pada aqidah, ibadah, dan akhlak dan dominasi kehidupan sekuler serta serbuan informasi dari media massa cetak dan elektronik yang menawarkan dan mengajarkan hedonisme dan cara-cara hidup sekuler, kita butuh sekelompok orang yang memapu menyajikan gambaran kehidupan Islam secara jelas sehingga umat bisa memahami dan tergerak untuk mewujudkannya.
Demikian pula dengan terhentinya amar makruf nahi mungkar di tengah berjalannya kehidupan sekuler yang penuh dengan aktivis dan propaganda agar meninggalkan dan menanggalkan agama (Islam khususnya), mengharuskan adanya aktivitas amar makruf nahi mungkar. Menyuruh pemerintah untuk melindungi umat dari bahaya pornografi dan pornoaksi dengan UU Anti Pornografi dan Pornoaksi yang merujuk kepada syariat Allah SWT adalah bentuk “al amru bil makruf”.
Sedangkan menentang UU Migas dan UU Sumber Daya Air yang telah memberikan kesempatan pihak asing menguasai sumber daya alam kita adalah bentuk “an nahyu anil munkar”. Mengingat besarnya permasalahan yang harus ditangani dalam amar makruf nahi munkar, maka keberadaan segolongan orang yang bersama-sama bekerja secara sistematis untuk itu adalah suatu kebutuhan.
Selain itu Allah SWT berfirman:
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. At Taubah 71). Juga firman-Nya:
Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (QS. Al Anfal 25).
Kesimpulan
Membangun jamaah untuk mengajak manusia kepada Islam dan syariatnya serta menyuruh kepada yang makruf dan melarang dari yang munkar adalah fardlu kifayah. Tidak harus dilakukan oleh semua umat islam. Tapi oleh mereka yang memiliki pengetahuan tentang “al Islam” , “al makruf” dan “al munkar” dan mengetahui tatacara pelaksanaan dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar. Dengan demikian keberadaan jamaah atau kelompok yang melaksanakan dakwah mengajak kepada Islam dan amar makruf nahi mungkar adalah wajib dan urgen di masa dimana umat islam ini didominasi oleh kehidupan sekuler. Wallahua’lam! (mj/www.suara-islam.com)
21 April, 2009
24 Maret, 2009
Geliat ISLAM di KORSEL
Geliat ISLAM di KORSEL
Komunitas Muslim di Korea Selatan adalah komunitas yang kaya dengan keberagaman latar belakang etnis dan budaya. Komunitas Muslim di negeri yang mayoritas penduduknya beragama Budha ini, kebanyakan adalah para pekerja asing dan imigran dari berbagai negara Muslim, terutama dari kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Sementara orang-orang asli Korea yang Muslim, kebanyakan adalah keturunan dari para mualaf yang masuk Islam saat berlangsung Perang Korea. "Di sini adalah beberapa orang Korea. Yang lainnya berasal dari Indonesia, Malaysia dan Uzbek. Ada juga beberapa Muslim asal AS. Muslim disini sedikitnya berasal dari 12 sampai 14 negara di dunia," kata Haseeb Ahmad Khan, pengusaha asal Pakistan yang sudah 10 tahun tinggal di Korea Selatan.
Menurut Haseeb, jumlah Muslim di Korea Selatan terus bertambah, terutama di kota besar seperti Busan. Muslim di kota ini sudah membuka sekolah Islam sendiri. "Meski sekolahnya kecil, cukup untuk mengakomodasi anak-anak mereka untuk mendapatkan pendidikan yang Islami," ujar Haseeb.
Data dari Korea Muslim Federation (KMF) yang didirikan sejak tahun 1967 menyebutkan, jumlah Muslim di Korea Selatan sekarang ini mencapai 120.000-130.000 orang, terdiri dari Muslim Korea asli dan para warga negara asing. Jumlah orang Korea asli yang Muslim sekitar 45.000 orang, selebihnya didominasi pekerja migran asal Pakistan dan Bangladesh.
Sebagai kelompok masyarakat minoritas, masjid menjadi tempat penting bagi Muslim Korea Selatan untuk saling bertemu dan bersilahturahim. Sepuluh tahun yang lalu, belum banyak masjid di negara ini. Tapi sekarang, masjid-masjid sudah banyak tersebar hampir di seluruh kota besar di Korea Selatan. Masjid terbesar adalah Masjid Sentral Seoul yang berlokasi di distrik Itaewon.
"Kami punya lebih dari 10 masjid di kota-kota besar seperti Gwangju, Busan dan Daegu. Masjid di sini bukan sekedar tempat salat tapi juga tempat berkumpul komunitas Muslim, terutama usai salat Jumat. Mereka saling bercerita dan mendengarkan satu sama lain," imbuh Haseeb.
"Contohnya, jika ada jamaah yang sakit, mereka bersama-sama datang menjenguk ke rumah sakit. Atau, jika ada yang butuh pertolongan, mereka akan mencari cara untuk bisa memberikan bantuan," sambung Haseeb.
Masjid juga menjadi pusat informasi bagi warga Korea yang ingin belajar Islam. Masjid-masjid di Korea Selatan menyediakan bahan-bahan bacaan dan audio yang diberikan gratis buat mereka yang ingin mempelajari Islam.
Sekolah Islam pertama di Korea Selatan rencananya akan dibuka bulan Maret ini. Sekolah itu dibiayai lewat dana hibah dari pemerintah Arab Saudi. Tahun 2008 lalu, Duta Besar Saudi di Seoul sudah menyerahkan dana sebesar 500.000 dollar pada KMF untuk biaya pembangunan sekolah.
Sebagai penghargaan atas bantuan Saudi, sekolah tersebut rencananya akan menggunakan nama putera mahkota Saudi Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz. Sekolah ini juga akan menerima siswa non-Muslim. Selain memberikan mata pelajaran berdasarkan kurikulum pendidikan di Korea, sekolah yang dibiayai Saudi ini juga akan memberikan pelajaran tambahan berupa bahasa Arab, bahasa Inggris dan studi Islam.
Selain sekolah Islam, sejak tahun 2008 lalu, juga dibangun pusat kebudayaan Islam di kota Seoul. Dengan adanya sekolah dan pusat kebudayaan Islam ini, diharapkan bisa memperluas syiar Islam di Korea Selatan sekaligus meluruskan informasi-informasi bias tentang Islam dan Muslim yang diterima oleh masyarakat negeri itu.(ln/iol)
www.tendaweb.com
Komunitas Muslim di Korea Selatan adalah komunitas yang kaya dengan keberagaman latar belakang etnis dan budaya. Komunitas Muslim di negeri yang mayoritas penduduknya beragama Budha ini, kebanyakan adalah para pekerja asing dan imigran dari berbagai negara Muslim, terutama dari kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Sementara orang-orang asli Korea yang Muslim, kebanyakan adalah keturunan dari para mualaf yang masuk Islam saat berlangsung Perang Korea. "Di sini adalah beberapa orang Korea. Yang lainnya berasal dari Indonesia, Malaysia dan Uzbek. Ada juga beberapa Muslim asal AS. Muslim disini sedikitnya berasal dari 12 sampai 14 negara di dunia," kata Haseeb Ahmad Khan, pengusaha asal Pakistan yang sudah 10 tahun tinggal di Korea Selatan.
Menurut Haseeb, jumlah Muslim di Korea Selatan terus bertambah, terutama di kota besar seperti Busan. Muslim di kota ini sudah membuka sekolah Islam sendiri. "Meski sekolahnya kecil, cukup untuk mengakomodasi anak-anak mereka untuk mendapatkan pendidikan yang Islami," ujar Haseeb.
Data dari Korea Muslim Federation (KMF) yang didirikan sejak tahun 1967 menyebutkan, jumlah Muslim di Korea Selatan sekarang ini mencapai 120.000-130.000 orang, terdiri dari Muslim Korea asli dan para warga negara asing. Jumlah orang Korea asli yang Muslim sekitar 45.000 orang, selebihnya didominasi pekerja migran asal Pakistan dan Bangladesh.
Sebagai kelompok masyarakat minoritas, masjid menjadi tempat penting bagi Muslim Korea Selatan untuk saling bertemu dan bersilahturahim. Sepuluh tahun yang lalu, belum banyak masjid di negara ini. Tapi sekarang, masjid-masjid sudah banyak tersebar hampir di seluruh kota besar di Korea Selatan. Masjid terbesar adalah Masjid Sentral Seoul yang berlokasi di distrik Itaewon.
"Kami punya lebih dari 10 masjid di kota-kota besar seperti Gwangju, Busan dan Daegu. Masjid di sini bukan sekedar tempat salat tapi juga tempat berkumpul komunitas Muslim, terutama usai salat Jumat. Mereka saling bercerita dan mendengarkan satu sama lain," imbuh Haseeb.
"Contohnya, jika ada jamaah yang sakit, mereka bersama-sama datang menjenguk ke rumah sakit. Atau, jika ada yang butuh pertolongan, mereka akan mencari cara untuk bisa memberikan bantuan," sambung Haseeb.
Masjid juga menjadi pusat informasi bagi warga Korea yang ingin belajar Islam. Masjid-masjid di Korea Selatan menyediakan bahan-bahan bacaan dan audio yang diberikan gratis buat mereka yang ingin mempelajari Islam.
Sekolah Islam pertama di Korea Selatan rencananya akan dibuka bulan Maret ini. Sekolah itu dibiayai lewat dana hibah dari pemerintah Arab Saudi. Tahun 2008 lalu, Duta Besar Saudi di Seoul sudah menyerahkan dana sebesar 500.000 dollar pada KMF untuk biaya pembangunan sekolah.
Sebagai penghargaan atas bantuan Saudi, sekolah tersebut rencananya akan menggunakan nama putera mahkota Saudi Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz. Sekolah ini juga akan menerima siswa non-Muslim. Selain memberikan mata pelajaran berdasarkan kurikulum pendidikan di Korea, sekolah yang dibiayai Saudi ini juga akan memberikan pelajaran tambahan berupa bahasa Arab, bahasa Inggris dan studi Islam.
Selain sekolah Islam, sejak tahun 2008 lalu, juga dibangun pusat kebudayaan Islam di kota Seoul. Dengan adanya sekolah dan pusat kebudayaan Islam ini, diharapkan bisa memperluas syiar Islam di Korea Selatan sekaligus meluruskan informasi-informasi bias tentang Islam dan Muslim yang diterima oleh masyarakat negeri itu.(ln/iol)
www.tendaweb.com
23 Maret, 2009
Lautan Jamaah Padati Maulid Akbar PKS
Lautan Jamaah Padati Maulid Akbar PKS
Habaib Iderus kini berbicara lain, sebab ia mendengar kabar PKS tak suka Maulidan.”Ternyata itu tidak benar. Hari ini terbukti PKS juga menganggungkan Maulid Nabi Muhammad,” ujarnya bangga.
PK-Sejahtera Online: PKS patut berada di barisan depan partai besar peserta Pemilu tahun ini. Gambaran itu terlihat jelas ketika PKS menggelar Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW bersama Habib Munzir Al Musawwa, Minggu (22/3). Sebab 3.000-an jamaah rela duduk lesehan hingga ke jalan depan Kantor DPW PKS Kalsel, Jalan A Yani Km 5,7, Banjarmasin.
Dipandu Habib Nabiel Al Musawwa, jamaah laki-laki dan perempuan yang didominasi mengenakan pakaian berwarna putih ini larut dengan lantunan shalawat atau pujian kepada Rasulullah pada Maulid Akbar itu. Awalnya, Maulid Akbar itu dihadiri oleh Habib Munzir Al Musawwa, Pimpinan Majelis Rasululullah Jakarta. Namun Habib Munzir batal datang karena pada Minggu dini hari, dirawat ke RSCM Jakarta.
“Adik saya, Habib Munzir harus dirawat karena menderita radang selaput otak. Saya mohon doa para jamaah untuk mendoakan kesembuhan agar kembali dapat berdakwah kembali,” ujar Habib Nabiel.
Menurut Habib Nabiel, Habib Munzir adalah sosok seorang adik yang sangat menghormati dirinya. Ini ditandai dengan sikapnya yang selalu meminta izin segala sesuatunya kepada Habib Nabiel. “Saat ingin melanjutkan pendidikan agama ke Yaman, Habib Munzir meminta izin kepada saya. Bahkan saat akan meminang anak seorang ulama yang kini menjadi istrinya, juga meminta izin kepada saya,” ujar Habib yang juga Caleg DPR-RI asal PKS dari dapil Kalsel 2 itu dengan suara tersedu.
Habib Nabiel pun menyempatkan diri memberikan siraman rohani. Sesuatu yang terbaik telah dilakukan pada diri junjungan umat Islam, Nabi Muhammad. ”Ibadah kita tak ada seujung kuku dibanding ibadah Rasulullah,” ujarnya mengingatkan.
Walau Allah menjamin mengampuni semua dosa Nabi Muhammad, akan tetapi Rasululluh tetap terus beristiqfar.”Bahkan dalam sehari 70 kali Rasulullah beristiqfar,” ujar Habaib Nabil penuh kagum. Sebagai umat-Nya, terang Habaib ini kembali, kaum muslimin hendaknya beristqfar lebih banyak dari Nabi.
Usai Habib Nabiel, secara bergiliran beberapa ulama lainnya yang merupakan keturunan Nabi Muhammad itu menyampaikan tausiyahnya. Diantaranya Ustadz Fahmi Ridho, ulama dari Jakarta namun kelahiran Kalsel.
Kemudian Habib Iderus Al Iderus yang diberikan kesempatan bertausiah. Sama halnya dengan Habib Nabil, ia juga menekankan agar umat mengikuti jalan Rasulullah.
Habaib Iderus kini berbicara lain, sebab ia mendengar kabar PKS tak suka Maulidan.”Ternyata itu tidak benar. Hari ini terbukti PKS juga menganggungkan Maulid Nabi Muhammad,” ujarnya bangga.
Habib Aboe Bakar Al Habsi mempertegas, kalau PKS partai dakwah yang terus mengajak umat mengikuti ajaran Rasulullah.”Tidak shalat, tidak berdakwah, tidak melaksanakan maulid itu bukan orang PKS, benar apa tidak,” serunya kepada mereka yang hadir.
Habib Aboe Bakar yang juga Caleg DPR-RI asal PKS dari Dapil Kalsel 1 mengungkapkan, PKS sering kali dicela namun dia meminta celaan itu tidak dibalas dengan celaan pula. Baginya, PKS lebih suka bekerja dan berdakwah mengajak ke kebenaran dan jalan Allah dan Rasulullah. “Lantunkan terus shalawat, cintai ulama dan masjid,” ujarnya.
Ketua DPW PKS Kalsel, Riyadi mengungkapkan moral negeri ini sudah terpuruk. Banyak banyak anak bangsa yang terjerumus ke lembah hitam.”Itu terjadi karena sekarang lagi krisis moral,” ujarnya dengan suara lantang.
PKS menawarkan solusi dengan mengembangkan dakwah pada sisi kehidupan manusia agar kembali ke jalan Rasulullah. Wujud nyata PKS, ujarnya, dengan menggelar Maulid Nabi Muhammad. ”Tujuan kegiatan ini untuk membentuk motivasi agar kita semua tak lupa tauladan serta ahlak mulia Rasul,” tekannya.
Maulid Nabi Muhammad yang digelar DPW PKS itu meluber hingga ke badan jalan. Walau massa tumpah ruah, tapi jalan tak mengalami kemacetan. Yang terjadi hanya perlambatan arus.
Riyadi mengucapkan maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Kota Banjarmasin lantaran arus lalu lintas, Minggu (22/3) hingga siang sedikit terganggu.”Saya meminta maaf kepada seluruh lapisan masyarakat atas ketidak nyamanan itu. Kami pun mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat,” pungkasnya. (pks kalsel)
Pengirim: Ningsih Update: 23/03/2009 Oleh: Ningsih
Terbaru Terpopuler Sebelumnya Lainnya
Hidayat Tak Sepakat Pemilu Mundur
"Kita juga tidak mau berpemilu dengan DPT yang tidak beres. Apalagi fiktif," katanya di Mataram.
Kampanye Terbuka PKS, Bukti PKS Partai Besar
Bak Maradona, Presiden PKS Borong Delapan Gol
PKS Jepang Fasilitasi Temu Kangen WNI di Tokyo
Hidayat Kunjungi Tokoh Monas
“Busyet dah, gede amat!”
Memilih Caleg Korup, Rakyat yang Rugi
PKS Difitnah
"Kenapa PKS Disebutkan Dua Kali?"
Mahfudz mencurigai ada motif dibalik tudingan Abdul Hadi pada Rama Pratama dan PKS.
"Hadi Djamal Mungkin Lagi Stres"
Facebook Rama Pratama dipenuhi Dukungan
Tifatul Sembiring: Hadi Djamal Memfitnah PKS
Ada Nuansa Insinuasi dalam Tuduhan Keterlibatan Rama
Triwisaksana : Kampanye PKS, Biarkan Masyarakat Berbicara
HNW: Pilih Yang Amanah
PKS Jepang Fasilitasi Temu Kangen WNI di Tokyo
"Selama ini WNI di Jepang hanya tahu PKS melalui media massa,dan hari ini mereka dapat mengetahui informasi lebih lengkap dan akurat mengenai PKS dari sumbernya langsung", kata Itqan.
Hidayat Kunjungi Tokoh Monas
“Busyet dah, gede amat!”
Memilih Caleg Korup, Rakyat yang Rugi
PKS DKI Pusatkan Kampanye Terbuka di Lima Lokasi.
Optimal di Kampanye Perdana
Triwisaksana : Kampanye PKS, Biarkan Masyarakat Berbicara
Habaib Iderus kini berbicara lain, sebab ia mendengar kabar PKS tak suka Maulidan.”Ternyata itu tidak benar. Hari ini terbukti PKS juga menganggungkan Maulid Nabi Muhammad,” ujarnya bangga.
PK-Sejahtera Online: PKS patut berada di barisan depan partai besar peserta Pemilu tahun ini. Gambaran itu terlihat jelas ketika PKS menggelar Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW bersama Habib Munzir Al Musawwa, Minggu (22/3). Sebab 3.000-an jamaah rela duduk lesehan hingga ke jalan depan Kantor DPW PKS Kalsel, Jalan A Yani Km 5,7, Banjarmasin.
Dipandu Habib Nabiel Al Musawwa, jamaah laki-laki dan perempuan yang didominasi mengenakan pakaian berwarna putih ini larut dengan lantunan shalawat atau pujian kepada Rasulullah pada Maulid Akbar itu. Awalnya, Maulid Akbar itu dihadiri oleh Habib Munzir Al Musawwa, Pimpinan Majelis Rasululullah Jakarta. Namun Habib Munzir batal datang karena pada Minggu dini hari, dirawat ke RSCM Jakarta.
“Adik saya, Habib Munzir harus dirawat karena menderita radang selaput otak. Saya mohon doa para jamaah untuk mendoakan kesembuhan agar kembali dapat berdakwah kembali,” ujar Habib Nabiel.
Menurut Habib Nabiel, Habib Munzir adalah sosok seorang adik yang sangat menghormati dirinya. Ini ditandai dengan sikapnya yang selalu meminta izin segala sesuatunya kepada Habib Nabiel. “Saat ingin melanjutkan pendidikan agama ke Yaman, Habib Munzir meminta izin kepada saya. Bahkan saat akan meminang anak seorang ulama yang kini menjadi istrinya, juga meminta izin kepada saya,” ujar Habib yang juga Caleg DPR-RI asal PKS dari dapil Kalsel 2 itu dengan suara tersedu.
Habib Nabiel pun menyempatkan diri memberikan siraman rohani. Sesuatu yang terbaik telah dilakukan pada diri junjungan umat Islam, Nabi Muhammad. ”Ibadah kita tak ada seujung kuku dibanding ibadah Rasulullah,” ujarnya mengingatkan.
Walau Allah menjamin mengampuni semua dosa Nabi Muhammad, akan tetapi Rasululluh tetap terus beristiqfar.”Bahkan dalam sehari 70 kali Rasulullah beristiqfar,” ujar Habaib Nabil penuh kagum. Sebagai umat-Nya, terang Habaib ini kembali, kaum muslimin hendaknya beristqfar lebih banyak dari Nabi.
Usai Habib Nabiel, secara bergiliran beberapa ulama lainnya yang merupakan keturunan Nabi Muhammad itu menyampaikan tausiyahnya. Diantaranya Ustadz Fahmi Ridho, ulama dari Jakarta namun kelahiran Kalsel.
Kemudian Habib Iderus Al Iderus yang diberikan kesempatan bertausiah. Sama halnya dengan Habib Nabil, ia juga menekankan agar umat mengikuti jalan Rasulullah.
Habaib Iderus kini berbicara lain, sebab ia mendengar kabar PKS tak suka Maulidan.”Ternyata itu tidak benar. Hari ini terbukti PKS juga menganggungkan Maulid Nabi Muhammad,” ujarnya bangga.
Habib Aboe Bakar Al Habsi mempertegas, kalau PKS partai dakwah yang terus mengajak umat mengikuti ajaran Rasulullah.”Tidak shalat, tidak berdakwah, tidak melaksanakan maulid itu bukan orang PKS, benar apa tidak,” serunya kepada mereka yang hadir.
Habib Aboe Bakar yang juga Caleg DPR-RI asal PKS dari Dapil Kalsel 1 mengungkapkan, PKS sering kali dicela namun dia meminta celaan itu tidak dibalas dengan celaan pula. Baginya, PKS lebih suka bekerja dan berdakwah mengajak ke kebenaran dan jalan Allah dan Rasulullah. “Lantunkan terus shalawat, cintai ulama dan masjid,” ujarnya.
Ketua DPW PKS Kalsel, Riyadi mengungkapkan moral negeri ini sudah terpuruk. Banyak banyak anak bangsa yang terjerumus ke lembah hitam.”Itu terjadi karena sekarang lagi krisis moral,” ujarnya dengan suara lantang.
PKS menawarkan solusi dengan mengembangkan dakwah pada sisi kehidupan manusia agar kembali ke jalan Rasulullah. Wujud nyata PKS, ujarnya, dengan menggelar Maulid Nabi Muhammad. ”Tujuan kegiatan ini untuk membentuk motivasi agar kita semua tak lupa tauladan serta ahlak mulia Rasul,” tekannya.
Maulid Nabi Muhammad yang digelar DPW PKS itu meluber hingga ke badan jalan. Walau massa tumpah ruah, tapi jalan tak mengalami kemacetan. Yang terjadi hanya perlambatan arus.
Riyadi mengucapkan maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Kota Banjarmasin lantaran arus lalu lintas, Minggu (22/3) hingga siang sedikit terganggu.”Saya meminta maaf kepada seluruh lapisan masyarakat atas ketidak nyamanan itu. Kami pun mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat,” pungkasnya. (pks kalsel)
Pengirim: Ningsih Update: 23/03/2009 Oleh: Ningsih
Terbaru Terpopuler Sebelumnya Lainnya
Hidayat Tak Sepakat Pemilu Mundur
"Kita juga tidak mau berpemilu dengan DPT yang tidak beres. Apalagi fiktif," katanya di Mataram.
Kampanye Terbuka PKS, Bukti PKS Partai Besar
Bak Maradona, Presiden PKS Borong Delapan Gol
PKS Jepang Fasilitasi Temu Kangen WNI di Tokyo
Hidayat Kunjungi Tokoh Monas
“Busyet dah, gede amat!”
Memilih Caleg Korup, Rakyat yang Rugi
PKS Difitnah
"Kenapa PKS Disebutkan Dua Kali?"
Mahfudz mencurigai ada motif dibalik tudingan Abdul Hadi pada Rama Pratama dan PKS.
"Hadi Djamal Mungkin Lagi Stres"
Facebook Rama Pratama dipenuhi Dukungan
Tifatul Sembiring: Hadi Djamal Memfitnah PKS
Ada Nuansa Insinuasi dalam Tuduhan Keterlibatan Rama
Triwisaksana : Kampanye PKS, Biarkan Masyarakat Berbicara
HNW: Pilih Yang Amanah
PKS Jepang Fasilitasi Temu Kangen WNI di Tokyo
"Selama ini WNI di Jepang hanya tahu PKS melalui media massa,dan hari ini mereka dapat mengetahui informasi lebih lengkap dan akurat mengenai PKS dari sumbernya langsung", kata Itqan.
Hidayat Kunjungi Tokoh Monas
“Busyet dah, gede amat!”
Memilih Caleg Korup, Rakyat yang Rugi
PKS DKI Pusatkan Kampanye Terbuka di Lima Lokasi.
Optimal di Kampanye Perdana
Triwisaksana : Kampanye PKS, Biarkan Masyarakat Berbicara
20 Maret, 2009
Mohon Bantuan & Doa
Assalamu’alaikum WR WB,
BismillahirohmaniRohim,
Alhamdulillah, Puji Syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT, atas segala nikmat dan karunianya kepada kita semua,
Sholawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, serta keluarga dan sahabatnya,
Saat ini kami warga RT 05/06 sedang membangun sebuah musollah
dengan luas bangunan kurang lebih 200 M
Nama Mushollah : Asy-Syakuur
Lokasi RT05/06 Mekarsari Cimanggis ( Kampung Tipar) tepat di pinggir kali cipinang yang berbatasan langsung dgn Kelurahan Cibubur Jakrta Timur
dan Alhamdulillah sekarang ATAP dan kubahnya nya sudah selesai
selanjutnya kami akan mengerjakan dinding bagian luar dan dalam serta lantai,
Dengan segala hormat kepada saudaraku kaum muslimin dan muslimat jikalau ada kelebihan rezeki, kami masih menerima bantuan berupa dana atau bahan material untuk mushollah kami,
Bisa melalui rek Bank Syariah Mandiri ,
No Rek : 168 701 2244
a/n Iwan Kuswandi
Atau langsung Menghubungi saya
Iwan Kuswandi
HP : 0857 81564365
Demikianlah informasi yang kami sampaikan, Sebelumnya kami ucapkan Terimakasih yang tak terhingga Hanya ALLAH SWT yang mampu membalas dengan Pahala Yang berlipat ganda,
Wasssalamu’alaikum WR WB
Ketua Panitia Pembangunan Mushollah Asy-Syakuur
Iwan Kuswandi
BismillahirohmaniRohim,
Alhamdulillah, Puji Syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT, atas segala nikmat dan karunianya kepada kita semua,
Sholawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, serta keluarga dan sahabatnya,
Saat ini kami warga RT 05/06 sedang membangun sebuah musollah
dengan luas bangunan kurang lebih 200 M
Nama Mushollah : Asy-Syakuur
Lokasi RT05/06 Mekarsari Cimanggis ( Kampung Tipar) tepat di pinggir kali cipinang yang berbatasan langsung dgn Kelurahan Cibubur Jakrta Timur
dan Alhamdulillah sekarang ATAP dan kubahnya nya sudah selesai
selanjutnya kami akan mengerjakan dinding bagian luar dan dalam serta lantai,
Dengan segala hormat kepada saudaraku kaum muslimin dan muslimat jikalau ada kelebihan rezeki, kami masih menerima bantuan berupa dana atau bahan material untuk mushollah kami,
Bisa melalui rek Bank Syariah Mandiri ,
No Rek : 168 701 2244
a/n Iwan Kuswandi
Atau langsung Menghubungi saya
Iwan Kuswandi
HP : 0857 81564365
Demikianlah informasi yang kami sampaikan, Sebelumnya kami ucapkan Terimakasih yang tak terhingga Hanya ALLAH SWT yang mampu membalas dengan Pahala Yang berlipat ganda,
Wasssalamu’alaikum WR WB
Ketua Panitia Pembangunan Mushollah Asy-Syakuur
Iwan Kuswandi
18 Februari, 2009
Suku Indian Cherokee dahulu adalah muslim
Benarkah? Ya benar sekali, dalam sejarah yang tidak terungkap dan tidak pernah terungkap dan hanya diungkap
di kalangan akedemisi yang berhubungan dengan sejarah, tercatat bahwa suku indian Cherokee mayoritas beragama muslim.
Sebagai bukti bahwa hal itu memang benar, kalau ada rejeki dan kesempatan bisa berkunjung ke
perpustakaan kongres amerika (Library of Congress) silahkan minta untuk ditunjukkan arsip perjanjian antara pemerintah AS
dan orang-orang indian suku Cherokee pada tahun 1787.
Disana akan terlihat tanda tangan kepala suku Cherokee saat itu dengan nama Abdel-Khak and Muhammad Ibn Abdullah
Subhanalloh….
Kok bisa?
Sejarahnya panjang,
Semangat orang-orang Islam dan Cina saat itu untuk mengenal lebih jauh planet (tentunya saat itu nama planet belum terdengar) tempat tinggalnya selain untuk melebarkan pengaruh, mencari jalur perdagangan baru dan tentu saja memperluas dakwah Islam mendorong beberapa pemberani di antara mereka untuk melintasi area yang masih dianggap gelap dalam peta-peta mereka saat itu.
Beberapa nama tetap begitu kesohor sampai saat ini bahkan hampir semua orang pernah mendengarnya sebut saja Tjeng Ho dan Ibnu Batutta, namun beberapa lagi hampir-hampir tidak terdengar dan hanya tercatat pada buku-buku akademis.
Para ahli geografi dan intelektual dari kalangan muslim yang mencatat perjalanan ke benua Amerika itu adalah Abul-Hassan Ali Ibn Al Hussain Al Masudi (meninggal tahun 957), Al Idrisi (meninggal tahun 1166), Chihab Addin Abul Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) dan Ibn Battuta (meninggal tahun 1369).
Menurut catatan ahli sejarah dan ahli geografi muslim Al Masudi (871 - 957), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad seorang navigator muslim dari Cordoba di Andalusia, telah sampai ke benua Amerika pada tahun 889 Masehi. Dalam bukunya, ‘Muruj Adh-dhahab wa Maadin al-Jawhar’ (The Meadows of Gold and Quarries of Jewels), Al Masudi melaporkan bahwa semasa pemerintahan Khalifah Spanyol Abdullah Ibn Muhammad (888 - 912), Khashkhash Ibn
Saeed Ibn Aswad berlayar dari Delba (Palos) pada tahun 889, menyeberangi Lautan Atlantik, hingga mencapai wilayah yang belum dikenal yang disebutnya Ard Majhoola, dan kemudian kembali dengan membawa berbagai harta yang menakjubkan.
Sesudah itu banyak pelayaran yang dilakukan mengunjungi daratan di seberang Lautan Atlantik, yang gelap dan berkabut itu. Al Masudi juga menulis buku ‘Akhbar Az Zaman’ yang memuat bahan-bahan sejarah dari pengembaraan para pedagang ke Afrika dan Asia.
Dr. Youssef Mroueh juga menulis bahwa selama pemerintahan Khalifah Abdul Rahman III (tahun 929-961) dari dinasti Umayah, tercatat adanya orang-orang Islam dari Afrika yang berlayar juga dari pelabuhan Delba (Palos) di Spanyol ke barat menuju ke lautan lepas yang gelap dan berkabut, Lautan Atlantik. Mereka berhasil kembali dengan membawa barang-barang bernilai yang diperolehnya dari tanah yang asing.
Beliau juga menuliskan menurut catatan ahli sejarah Abu Bakr Ibn Umar Al-Gutiyya bahwa pada masa pemerintahan Khalifah Spanyol, Hisham II (976-1009) seorang navigator dari Granada bernama Ibn Farrukh tercatat meninggalkan pelabuhan Kadesh pada bulan Februari tahun 999 melintasi Lautan Atlantik dan mendarat di Gando (Kepulaun Canary).
Ibn Farrukh berkunjung kepada Raja Guanariga dan kemudian melanjutkan ke barat hingga melihat dua pulau dan menamakannya Capraria dan Pluitana. Ibn Farrukh kembali ke Spanyol pada bulan Mei 999.
Perlayaran melintasi Lautan Atlantik dari Maroko dicatat juga oleh penjelajah laut Shaikh Zayn-eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Kapalnya berlepas dari Tarfay di Maroko pada zaman Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286 - 1307) raja keenam dalam dinasti Marinid. Kapalnya mendarat di pulau Green di Laut Karibia pada tahun 1291. Menurut Dr. Morueh, catatan perjalanan ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuwan Islam.
Sultan-sultan dari kerajaan Mali di Afrika barat yang beribukota di Timbuktu, ternyata juga melakukan perjalanan sendiri hingga ke benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul-Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 - 1384) memerinci eksplorasi geografi ini dengan seksama. Timbuktu yang kini dilupakan orang, dahulunya merupakan pusat peradaban, perpustakaan dan keilmuan yang maju di Afrika. Ekpedisi perjalanan darat dan laut banyak dilakukan orang menuju Timbuktu atau berawal dari Timbuktu.
Sultan yang tercatat melanglang buana hingga ke benua baru saat itu adalah Sultan Abu Bakari I (1285 - 1312), saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312 - 1337), yang telah melakukan dua kali ekspedisi melintas Lautan Atlantik hingga ke Amerika dan bahkan menyusuri sungai Mississippi.
Sultan Abu Bakari I melakukan eksplorasi di Amerika tengah dan utara dengan menyusuri sungai Mississippi antara tahun 1309-1312. Para eksplorer ini berbahasa Arab. Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan dalam peta berwarna Piri Re'isi yang dibuat tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I tahun 1517. Peta ini menunjukkan belahan bumi bagian barat, Amerika selatan dan bahkan benua Antartika, dengan penggambaran pesisiran Brasil secara cukup akurat.
Bicara tentang Cherokee tentu saja tidak bisa lepas dari Sequoyah (portait kiri atas). Seorang asli suku Cherokee yang menghidupkan kembali Syllabary suku mereka pada 1821. Syllabary adalah semacam aksara barangkali, bila kita mengenalnya dengan abjad A sampai Z maka suku Cherokee memiliki cara sendiri untuk aksara-nya. Yang membuatnya sangat luar biasa adalah ternyata aksara yang ditemukan kembali oleh Sequoyah mirip sekali dengan aksara Arab (lihat gambar kanan). Beberapa tulisan cherokee abad ke-7 yang ditemukan terpahat pada bebatuan di Nevada bahkan sangat mirip dengan tulisan “Muhammad” dalam bahasa Arab.
Bukti lainnya adalah, Columbus sendiri mengetahui bahwa orang-orang Carib (Karibia) adalah pengikut Nabi Muhammad. Dia faham bahwa orang-orang Islam telah berada di sana terutama orang-orang dari Pantai Barat Afrika. Mereka mendiami Karibia, Amerika Utara dan Selatan. Namun tidak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak rakyat Amerika. Orang-Orang Islam datang untuk berdagang dan bahkan beberapa menikahi orang-orang pribumi.
Lebih lanjut Columbus mengakui pada 21 Oktober 1492 dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba melihat sebuah masjid (berdiri di atas bukit dengan indahnya menurut sumber tulisan lain). Sampai saat ini sisa-sisa reruntuhan masjid telah ditemukan di Kuba, Mexico, Texas dan Nevada.
Dan tahukah anda? 2 orang nahkoda kapal yang dipimpin oleh Columbus kapten kapal Pinta dan Nina adalah orang-orang muslim yaitu dua bersaudara Martin Alonso Pinzon dan Vicente Yanex Pinzon yang masih keluarga dari Sultan Maroko Abuzayan Muhammad III (1362). [THACHER,JOHN BOYD: Christopher Columbus, New York 1950]
Dan mengapa hanya Columbus saja yang sampai saat ini dikenal sebagai penemu benua amerika? Karena saat terjadi pengusiran kaum yahudi dari spanyol sebanyak 300.000 orang yahudi oleh raja Ferdinand yang Kristen, kemudian orang-orang yahudi menggalang dana untuk pelayaran Columbus dan berita ‘penemuan benua Amerika’ dikirim pertama kali oleh Christopher Columbus kepada kawan-kawannya orang Yahudi di Spanyol. Pelayaran Columbus ini nampaknya haus publikasi dan diperlukan untuk menciptakan legenda sesuai dengan ‘pesan sponsor’ Yahudi sang penyandang dana. Kisah selanjutnya kita tahu bahwa media massa dan publikasi dikuasai oleh orang-orang Yahudi yang bahkan dibenci oleh orang-orang seperti Henry Ford si raja mobil Amerika itu. Maka tampak ada ketidak-jujuran dalam menuliskan fakta sejarah tentang penemuan benua Amerika. Penyelewengan sejarah oleh orang-orang Yahudi yang terjadi sejak pertama kali mereka bersama-sama orang Eropa menjejakkan kaki ke benua Amerika.
Dan tahukah anda? sebenarnya laksam ana Zheng He atau yang di Indonesia lebih dikenal dengan nama laksamana Cheng Ho adalah penemu benua amerika pertama, sekitar 70 tahun sebelum Columbus.
Sekitar 70 tahun sebelum Columbus menancapkan benderanya di daratan Amerika, Laksamana Zheng He sudah lebih dulu datang ke sana. Para peserta seminar yang diselenggarakan oleh Royal Geographical Society di London beberapa waktu lalu dibuat terperangah. Adalah seorang ahli kapal selam dan sejarawan bernama Gavin Menzies dengan paparannya dan lantas mendapat perhatian besar.
Tampil penuh percaya diri, Menzies menjelaskan teorinya tentang pelayaran terkenal dari pelaut mahsyur asal Cina, Laksamana Zheng He (kita mengenalnya dengan Ceng Ho-red). Bersama bukti-bukti yang ditemukan dari catatan sejarah, dia lantas berkesimpulan bahwa pelaut serta navigator ulung dari masa dinasti Ming itu adalah penemu awal benua Amerika, dan bukannya Columbus.
Bahkan menurutnya, Zheng He 'mengalahkan' Columbus dengan rentang waktu sekitar 70 tahun. Apa yang dikemukakan Menzies tentu membuat kehebohan lantaran masyarakat dunia selama ini mengetahui bahwa Columbus-lah si penemu benua Amerika pada sekitar abad ke-15. Pernyataan Menzies ini dikuatkan dengan sejumlah bukti sejarah. Adalah sebuah peta buatan masa sebelum Columbus memulai ekspedisinya lengkap dengan gambar benua Amerika serta sebuah peta astronomi milik Zheng He yang dosodorkannya sebagai barang bukti itu. Menzies menjadi sangat yakin setelah meneliti akurasi benda-benda bersejarah itu.
''Laksana inilah yang semestinya dianugerahi gelar sebagai penemu pertama benua Amerika,'' ujarnya. Menzies melakukan kajian selama lebih dari 14 tahun. Ini termasuk penelitian peta-peta kuno, bukti artefak dan juga pengembangan dari teknologi astronomi modern seperti melalui program software Starry Night.
Dari bukti-bukti kunci yang bisa mengubah alur sejarah ini, Menzies mengatakan bahwa sebagian besar peta maupun tulisan navigasi Cina kuno bersumber pada masa pelayaran Laksamana Zheng He. Penjelajahannya hingga mencapai benua Amerika mengambil waktu antara tahun 1421 dan 1423. Sebelumnya armada kapal Zheng He berlayar menyusuri jalur selatan melewati Afrika dan sampai ke Amerika Selatan.
Uraian astronomi pelayaran Zheng He kira-kira menyebut, pada larut malam saat terlihat bintang selatan sekitar tanggal 18 Maret 1421, lokasi berada di ujung selatan Amerika Selatan. Hal tersebut kemudian direkonstruksi ulang menggunakan software Starry Night dengan membandingkan peta pelayaran Zheng He.
"Saya memprogram Starry Night hingga masa di tahun 1421 serta bagian dunia yang diperkirakan pernah dilayari ekspedisi tersebut," ungkap Menzies yang juga ahli navigasi dan mantan komandan kapal selam angkatan laut Inggris ini. Dari sini, dia akhirnya menemukan dua lokasi berbeda dari pelayaran ini berkat catatan astronomi (bintang) ekspedisi Zheng He.
Lantas terjadi pergerakan pada bintang-bintang ini, sesuai perputaran serta orientasi bumi di angkasa. Akibat perputaran bumi yang kurang sempurna membuat sumbu bumi seolah mengukir lingkaran di angkasa setiap 26 ribu tahun. Fenomena ini, yang disebut presisi, berarti tiap titik kutub membidik bintang berbeda selama waktu berjalan. Menzies menggunakan software untuk merekonstruksi posisi bintang-bintang seperti pada masa tahun 1421.
"Kita sudah memiliki peta bintang Cina kuno namun masih membutuhkan penanggalan petanya," kata Menzies. Saat sedang bingung memikirkan masalah ini, tiba-tiba ditemukanlah pemecahannya. "Dengan kemujuran luar biasa, salah satu dari tujuan yang mereka lalui, yakni antara Sumatra dan Dondra Head, Srilanka, mengarah ke barat."
Bagian dari pelayaran tersebut rupanya sangat dekat dengan garis katulistiwa di Samudera Hindia. Adapun Polaris, sang bintang utara, dan bintang selatan Canopus, yang dekat dengan lintang kutub selatan, tercantum dalam peta. "Dari situ, kita berhasil menentukan arah dan letak Polaris. Sehingga selanjutnya kita bisa memastikan masa dari peta itu yakni tahun 1421, plus dan minus 30 tahun."
Atas temuan tersebut, Phillip Sadler, pakar navigasi dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, mengatakan perkiraan dengan menggunakan peta kuno berdasarkan posisi bintang amatlah dimungkinkan. Dia juga sepakat bahwa estimasi waktu 30 tahun, seperti dalam pandangan Menzies, juga masuk akal.
Selama ini, masyarakat dunia mengetahui kiprah Zheng He sebagai penjelajah ulung. Dia terlahir di Kunyang, kota yang berada di sebelah barat daya Propinsi Yunan, pada tahun 1371. Keluarganya yang bernama Ma, adalah bagian dari warga minoritas Semur. Mereka berasal dari kawasan Asia Tengah serta menganut agama Islam. Ayah dan kakek Zheng He diketahui pernah mengadakan perjalanan haji ke Tanah Suci Makkah. Sementara Zheng He sendiri tumbuh besar dengan banyak mengadakan perjalanan ke sejumlah wilayah. Ia adalah Muslim yang taat.
Yunan adalah salah satu wilayah terakhir pertahanan bangsa Mongol, yang sudah ada jauh sebelum masa dinasti Ming. Pada saat pasukan Ming menguasai Yunan tahun 1382, Zheng He turut ditawan dan dibawa ke Nanjing. Ketika itu dia masih berusia 11 tahun. Zheng He pun dijadikan sebagai pelayan putra mahkota yang nantinya menjadi kaisar bernama Yong Le. Nah kaisar inilah yang memberi nama Zheng He hingga akhirnya dia menjadi salah satu panglima laut paling termashyur di dunia.(Early Tokyo/sbl)
di kalangan akedemisi yang berhubungan dengan sejarah, tercatat bahwa suku indian Cherokee mayoritas beragama muslim.
Sebagai bukti bahwa hal itu memang benar, kalau ada rejeki dan kesempatan bisa berkunjung ke
perpustakaan kongres amerika (Library of Congress) silahkan minta untuk ditunjukkan arsip perjanjian antara pemerintah AS
dan orang-orang indian suku Cherokee pada tahun 1787.
Disana akan terlihat tanda tangan kepala suku Cherokee saat itu dengan nama Abdel-Khak and Muhammad Ibn Abdullah
Subhanalloh….
Kok bisa?
Sejarahnya panjang,
Semangat orang-orang Islam dan Cina saat itu untuk mengenal lebih jauh planet (tentunya saat itu nama planet belum terdengar) tempat tinggalnya selain untuk melebarkan pengaruh, mencari jalur perdagangan baru dan tentu saja memperluas dakwah Islam mendorong beberapa pemberani di antara mereka untuk melintasi area yang masih dianggap gelap dalam peta-peta mereka saat itu.
Beberapa nama tetap begitu kesohor sampai saat ini bahkan hampir semua orang pernah mendengarnya sebut saja Tjeng Ho dan Ibnu Batutta, namun beberapa lagi hampir-hampir tidak terdengar dan hanya tercatat pada buku-buku akademis.
Para ahli geografi dan intelektual dari kalangan muslim yang mencatat perjalanan ke benua Amerika itu adalah Abul-Hassan Ali Ibn Al Hussain Al Masudi (meninggal tahun 957), Al Idrisi (meninggal tahun 1166), Chihab Addin Abul Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) dan Ibn Battuta (meninggal tahun 1369).
Menurut catatan ahli sejarah dan ahli geografi muslim Al Masudi (871 - 957), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad seorang navigator muslim dari Cordoba di Andalusia, telah sampai ke benua Amerika pada tahun 889 Masehi. Dalam bukunya, ‘Muruj Adh-dhahab wa Maadin al-Jawhar’ (The Meadows of Gold and Quarries of Jewels), Al Masudi melaporkan bahwa semasa pemerintahan Khalifah Spanyol Abdullah Ibn Muhammad (888 - 912), Khashkhash Ibn
Saeed Ibn Aswad berlayar dari Delba (Palos) pada tahun 889, menyeberangi Lautan Atlantik, hingga mencapai wilayah yang belum dikenal yang disebutnya Ard Majhoola, dan kemudian kembali dengan membawa berbagai harta yang menakjubkan.
Sesudah itu banyak pelayaran yang dilakukan mengunjungi daratan di seberang Lautan Atlantik, yang gelap dan berkabut itu. Al Masudi juga menulis buku ‘Akhbar Az Zaman’ yang memuat bahan-bahan sejarah dari pengembaraan para pedagang ke Afrika dan Asia.
Dr. Youssef Mroueh juga menulis bahwa selama pemerintahan Khalifah Abdul Rahman III (tahun 929-961) dari dinasti Umayah, tercatat adanya orang-orang Islam dari Afrika yang berlayar juga dari pelabuhan Delba (Palos) di Spanyol ke barat menuju ke lautan lepas yang gelap dan berkabut, Lautan Atlantik. Mereka berhasil kembali dengan membawa barang-barang bernilai yang diperolehnya dari tanah yang asing.
Beliau juga menuliskan menurut catatan ahli sejarah Abu Bakr Ibn Umar Al-Gutiyya bahwa pada masa pemerintahan Khalifah Spanyol, Hisham II (976-1009) seorang navigator dari Granada bernama Ibn Farrukh tercatat meninggalkan pelabuhan Kadesh pada bulan Februari tahun 999 melintasi Lautan Atlantik dan mendarat di Gando (Kepulaun Canary).
Ibn Farrukh berkunjung kepada Raja Guanariga dan kemudian melanjutkan ke barat hingga melihat dua pulau dan menamakannya Capraria dan Pluitana. Ibn Farrukh kembali ke Spanyol pada bulan Mei 999.
Perlayaran melintasi Lautan Atlantik dari Maroko dicatat juga oleh penjelajah laut Shaikh Zayn-eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Kapalnya berlepas dari Tarfay di Maroko pada zaman Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286 - 1307) raja keenam dalam dinasti Marinid. Kapalnya mendarat di pulau Green di Laut Karibia pada tahun 1291. Menurut Dr. Morueh, catatan perjalanan ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuwan Islam.
Sultan-sultan dari kerajaan Mali di Afrika barat yang beribukota di Timbuktu, ternyata juga melakukan perjalanan sendiri hingga ke benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul-Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 - 1384) memerinci eksplorasi geografi ini dengan seksama. Timbuktu yang kini dilupakan orang, dahulunya merupakan pusat peradaban, perpustakaan dan keilmuan yang maju di Afrika. Ekpedisi perjalanan darat dan laut banyak dilakukan orang menuju Timbuktu atau berawal dari Timbuktu.
Sultan yang tercatat melanglang buana hingga ke benua baru saat itu adalah Sultan Abu Bakari I (1285 - 1312), saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312 - 1337), yang telah melakukan dua kali ekspedisi melintas Lautan Atlantik hingga ke Amerika dan bahkan menyusuri sungai Mississippi.
Sultan Abu Bakari I melakukan eksplorasi di Amerika tengah dan utara dengan menyusuri sungai Mississippi antara tahun 1309-1312. Para eksplorer ini berbahasa Arab. Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan dalam peta berwarna Piri Re'isi yang dibuat tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I tahun 1517. Peta ini menunjukkan belahan bumi bagian barat, Amerika selatan dan bahkan benua Antartika, dengan penggambaran pesisiran Brasil secara cukup akurat.
Bicara tentang Cherokee tentu saja tidak bisa lepas dari Sequoyah (portait kiri atas). Seorang asli suku Cherokee yang menghidupkan kembali Syllabary suku mereka pada 1821. Syllabary adalah semacam aksara barangkali, bila kita mengenalnya dengan abjad A sampai Z maka suku Cherokee memiliki cara sendiri untuk aksara-nya. Yang membuatnya sangat luar biasa adalah ternyata aksara yang ditemukan kembali oleh Sequoyah mirip sekali dengan aksara Arab (lihat gambar kanan). Beberapa tulisan cherokee abad ke-7 yang ditemukan terpahat pada bebatuan di Nevada bahkan sangat mirip dengan tulisan “Muhammad” dalam bahasa Arab.
Bukti lainnya adalah, Columbus sendiri mengetahui bahwa orang-orang Carib (Karibia) adalah pengikut Nabi Muhammad. Dia faham bahwa orang-orang Islam telah berada di sana terutama orang-orang dari Pantai Barat Afrika. Mereka mendiami Karibia, Amerika Utara dan Selatan. Namun tidak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak rakyat Amerika. Orang-Orang Islam datang untuk berdagang dan bahkan beberapa menikahi orang-orang pribumi.
Lebih lanjut Columbus mengakui pada 21 Oktober 1492 dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba melihat sebuah masjid (berdiri di atas bukit dengan indahnya menurut sumber tulisan lain). Sampai saat ini sisa-sisa reruntuhan masjid telah ditemukan di Kuba, Mexico, Texas dan Nevada.
Dan tahukah anda? 2 orang nahkoda kapal yang dipimpin oleh Columbus kapten kapal Pinta dan Nina adalah orang-orang muslim yaitu dua bersaudara Martin Alonso Pinzon dan Vicente Yanex Pinzon yang masih keluarga dari Sultan Maroko Abuzayan Muhammad III (1362). [THACHER,JOHN BOYD: Christopher Columbus, New York 1950]
Dan mengapa hanya Columbus saja yang sampai saat ini dikenal sebagai penemu benua amerika? Karena saat terjadi pengusiran kaum yahudi dari spanyol sebanyak 300.000 orang yahudi oleh raja Ferdinand yang Kristen, kemudian orang-orang yahudi menggalang dana untuk pelayaran Columbus dan berita ‘penemuan benua Amerika’ dikirim pertama kali oleh Christopher Columbus kepada kawan-kawannya orang Yahudi di Spanyol. Pelayaran Columbus ini nampaknya haus publikasi dan diperlukan untuk menciptakan legenda sesuai dengan ‘pesan sponsor’ Yahudi sang penyandang dana. Kisah selanjutnya kita tahu bahwa media massa dan publikasi dikuasai oleh orang-orang Yahudi yang bahkan dibenci oleh orang-orang seperti Henry Ford si raja mobil Amerika itu. Maka tampak ada ketidak-jujuran dalam menuliskan fakta sejarah tentang penemuan benua Amerika. Penyelewengan sejarah oleh orang-orang Yahudi yang terjadi sejak pertama kali mereka bersama-sama orang Eropa menjejakkan kaki ke benua Amerika.
Dan tahukah anda? sebenarnya laksam ana Zheng He atau yang di Indonesia lebih dikenal dengan nama laksamana Cheng Ho adalah penemu benua amerika pertama, sekitar 70 tahun sebelum Columbus.
Sekitar 70 tahun sebelum Columbus menancapkan benderanya di daratan Amerika, Laksamana Zheng He sudah lebih dulu datang ke sana. Para peserta seminar yang diselenggarakan oleh Royal Geographical Society di London beberapa waktu lalu dibuat terperangah. Adalah seorang ahli kapal selam dan sejarawan bernama Gavin Menzies dengan paparannya dan lantas mendapat perhatian besar.
Tampil penuh percaya diri, Menzies menjelaskan teorinya tentang pelayaran terkenal dari pelaut mahsyur asal Cina, Laksamana Zheng He (kita mengenalnya dengan Ceng Ho-red). Bersama bukti-bukti yang ditemukan dari catatan sejarah, dia lantas berkesimpulan bahwa pelaut serta navigator ulung dari masa dinasti Ming itu adalah penemu awal benua Amerika, dan bukannya Columbus.
Bahkan menurutnya, Zheng He 'mengalahkan' Columbus dengan rentang waktu sekitar 70 tahun. Apa yang dikemukakan Menzies tentu membuat kehebohan lantaran masyarakat dunia selama ini mengetahui bahwa Columbus-lah si penemu benua Amerika pada sekitar abad ke-15. Pernyataan Menzies ini dikuatkan dengan sejumlah bukti sejarah. Adalah sebuah peta buatan masa sebelum Columbus memulai ekspedisinya lengkap dengan gambar benua Amerika serta sebuah peta astronomi milik Zheng He yang dosodorkannya sebagai barang bukti itu. Menzies menjadi sangat yakin setelah meneliti akurasi benda-benda bersejarah itu.
''Laksana inilah yang semestinya dianugerahi gelar sebagai penemu pertama benua Amerika,'' ujarnya. Menzies melakukan kajian selama lebih dari 14 tahun. Ini termasuk penelitian peta-peta kuno, bukti artefak dan juga pengembangan dari teknologi astronomi modern seperti melalui program software Starry Night.
Dari bukti-bukti kunci yang bisa mengubah alur sejarah ini, Menzies mengatakan bahwa sebagian besar peta maupun tulisan navigasi Cina kuno bersumber pada masa pelayaran Laksamana Zheng He. Penjelajahannya hingga mencapai benua Amerika mengambil waktu antara tahun 1421 dan 1423. Sebelumnya armada kapal Zheng He berlayar menyusuri jalur selatan melewati Afrika dan sampai ke Amerika Selatan.
Uraian astronomi pelayaran Zheng He kira-kira menyebut, pada larut malam saat terlihat bintang selatan sekitar tanggal 18 Maret 1421, lokasi berada di ujung selatan Amerika Selatan. Hal tersebut kemudian direkonstruksi ulang menggunakan software Starry Night dengan membandingkan peta pelayaran Zheng He.
"Saya memprogram Starry Night hingga masa di tahun 1421 serta bagian dunia yang diperkirakan pernah dilayari ekspedisi tersebut," ungkap Menzies yang juga ahli navigasi dan mantan komandan kapal selam angkatan laut Inggris ini. Dari sini, dia akhirnya menemukan dua lokasi berbeda dari pelayaran ini berkat catatan astronomi (bintang) ekspedisi Zheng He.
Lantas terjadi pergerakan pada bintang-bintang ini, sesuai perputaran serta orientasi bumi di angkasa. Akibat perputaran bumi yang kurang sempurna membuat sumbu bumi seolah mengukir lingkaran di angkasa setiap 26 ribu tahun. Fenomena ini, yang disebut presisi, berarti tiap titik kutub membidik bintang berbeda selama waktu berjalan. Menzies menggunakan software untuk merekonstruksi posisi bintang-bintang seperti pada masa tahun 1421.
"Kita sudah memiliki peta bintang Cina kuno namun masih membutuhkan penanggalan petanya," kata Menzies. Saat sedang bingung memikirkan masalah ini, tiba-tiba ditemukanlah pemecahannya. "Dengan kemujuran luar biasa, salah satu dari tujuan yang mereka lalui, yakni antara Sumatra dan Dondra Head, Srilanka, mengarah ke barat."
Bagian dari pelayaran tersebut rupanya sangat dekat dengan garis katulistiwa di Samudera Hindia. Adapun Polaris, sang bintang utara, dan bintang selatan Canopus, yang dekat dengan lintang kutub selatan, tercantum dalam peta. "Dari situ, kita berhasil menentukan arah dan letak Polaris. Sehingga selanjutnya kita bisa memastikan masa dari peta itu yakni tahun 1421, plus dan minus 30 tahun."
Atas temuan tersebut, Phillip Sadler, pakar navigasi dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, mengatakan perkiraan dengan menggunakan peta kuno berdasarkan posisi bintang amatlah dimungkinkan. Dia juga sepakat bahwa estimasi waktu 30 tahun, seperti dalam pandangan Menzies, juga masuk akal.
Selama ini, masyarakat dunia mengetahui kiprah Zheng He sebagai penjelajah ulung. Dia terlahir di Kunyang, kota yang berada di sebelah barat daya Propinsi Yunan, pada tahun 1371. Keluarganya yang bernama Ma, adalah bagian dari warga minoritas Semur. Mereka berasal dari kawasan Asia Tengah serta menganut agama Islam. Ayah dan kakek Zheng He diketahui pernah mengadakan perjalanan haji ke Tanah Suci Makkah. Sementara Zheng He sendiri tumbuh besar dengan banyak mengadakan perjalanan ke sejumlah wilayah. Ia adalah Muslim yang taat.
Yunan adalah salah satu wilayah terakhir pertahanan bangsa Mongol, yang sudah ada jauh sebelum masa dinasti Ming. Pada saat pasukan Ming menguasai Yunan tahun 1382, Zheng He turut ditawan dan dibawa ke Nanjing. Ketika itu dia masih berusia 11 tahun. Zheng He pun dijadikan sebagai pelayan putra mahkota yang nantinya menjadi kaisar bernama Yong Le. Nah kaisar inilah yang memberi nama Zheng He hingga akhirnya dia menjadi salah satu panglima laut paling termashyur di dunia.(Early Tokyo/sbl)
Langganan:
Postingan (Atom)